Keunggulan Microservices Java dan Fungsinya
Microservices adalah sistem terdistibusi yang berukuran kecil dan longgar pada bahasa pemrograman Java. Arsitektur microservices telah berubah menjadi sebuah solusi untuk tantangan skalabilitas dan inovasi terhadap arsitektur monolith, yang pada dasarnya merupakan bentuk aplikasi arsitektur yang berukuran besar (lebih dari 100k baris kode program). Microservices memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi dan menguraikannya atau mengubahnya menjadi partisi komponen kecil yang lebih mudah untuk diatur dengan beban yang didefinisikan secara lebih sempit.
Alasan Menggunakan Microservices, karena aplikasi monolith memiliki beberapa kekurangan dalam pengembangannya, yaitu;
- Untuk aplikasi berukuran besar, kompleksitas pengembangan aplikasi sangat sulit untuk dipahami dan juga dalam hal pengubahan kode program yang tidak bisa dilakukan secara cepat dan akurat, bahkan terkadang pengembangan kode program menjadi sulit untuk dimanajemen.
- Aplikasi membutuhkan pengujian yang ekstensif untuk memastikan dampak dari perubahan pengembangan aplikasi tersebut.
- Aplikasi membutuhkan pembangunan dan deploy ulang walaupun hanya untuk perubahan yang sifatnya skala kecil.
- Aplikasi yang berukuran besar memperlambat waktu start-up.
Keunggulan Microservices
Kendala Microsevices
- Ukuran modul yang kecil, aplikasi dapat dipecah menjadi modul-modul berukuran kecil yang lebih memudahkan pengembangan dan perawatan aplikasi.
- Adaptasi proses yang mudah, dengan menggunakan microservices, teknologi baru dan adaptasi proses menjadi lebih mudah. Teknologi bisa diuji dengan menggunakan microservices yang digunakan saat ini.
- Scaling yang independent, setiap microservices dapat melakukan scale secara independent melalui X-axis scaling dan Z-axis scaling, sesuai dengan nilai kebutuhan.
- Tidak mudah terpengaruh, aplikasi tidak muda terpengaruh oleh kegagalan single modul.
- DURS, setiap aplikasi dapat melakukan DURS (development, updates, replaces, dan scaled).
Kendala Microsevices
- Konfigurasi manajemen, proses konfigurasi dan pengawasan merupakan permasalahan yang rumit dalam microservices. Microservices perlu mempertahankan konfigurasi dari ratusan komponen pada berbagai lingkungan pengembangan.
- Debugging, menemukan error pada sistem adalah proses yang sulit. Pengembang mungkin harus melihat ke dalam berbagai fasilitas pelayanan atau services pada berbagai komponen yang berbeda. Dashboard dan logging terpusat adalah komponen penting untuk membuat proses pencarian debug menjadi lebih mudah.
- Otomatisasi, karena terdapat begitu banyak komponen kecil sebagai ganti dari arsitektur monolith, maka semuanya harus dipastikan terlebih dahulu, apakah dapat berjalan secara otomatis baik atau tidak pada saat builds, deployment, monitoring, dan lain sebagainya.
- Testing, membutuhkan upaya yang lebih besar untuk pengujian dari ujung ke ujung sistem karena operasinal sistem yang bekerja independent.
Microservices framework untuk bahasa pemrograman Java
Beberapa framework lain yang bisa menjadi pertimbangan bagi pengembang adalah Ninja Web Framework, Play Framework, RestExpress, dan Restx Framework.
- Spring Boot, framework Spring Boot merupakan framework Java terbaik yang dapat bekerja pada bahasa tingkat tinggi untuk Inversion of Control, Aspect Oriented Programming, dan lain sebagainya.
- Dropwizard, adalah framework yang menjaga segalanya seimbang, libraries usang dari ekosistem Java dapat diubah menjadi lebih sederhana, package yang ringan memungkinkan untuk lebih fokus dalam pengembangan.
- Restlet, membantu pengembang Java membangun web API yang lebih baik sesuai dengan gaya arsitektur REST.
- Spark, adalah mikro framework yang digunakan untuk menciptakan aplikasi web pada Kotlin dan Java 8 dengan beban kerja yang minimal.
Beberapa framework lain yang bisa menjadi pertimbangan bagi pengembang adalah Ninja Web Framework, Play Framework, RestExpress, dan Restx Framework.
Artikel ini didedikasikan kepada: Dyan Nugraha Putra, Erika Febriana, Faizzah Hikmawati, Friska Aulia Savitri, dan Habib Muiz Harahap.
Secara sederhana, apa yang dimaksud dengan microservices pada bahasa pemrograman Java?
BalasHapusMicroservices adalah bentuk gaya arsitektur berorientasi layanan yang merupakah salah satu keterampilang peting yang dimiliki oleh bahasa pemrograman Java, dimana aplikasi dapat dibangun sebagai suatu kumpulan layanan kecil yang berbeda daripada satu aplikasi yang mencakup isi keseluruhan.
HapusMicroservices merupakan desain arsitektur untuk membangun aplikasi terdistribusi menggunakan suatu container pada bahasa pemrograman Java. Layanan tersebut mendapatkan namanya karena setiap fungsi aplikasi layanan beroperasi sebagai suatu layanan yang sifatnya independen atau dapat berdiri sendiri. Arsitektur microservices memungkinkan untuk setiap layanan melaksanakan atau memperbarui layanannya tanpa harus mengganggu layanan lain yang terdapat dalam suatu aplikasi yang telah dikembangkan.
BalasHapusApa yang dimaksud dengan microservices tools pada bahasa pemrograman Java?
BalasHapusMicroservices tools atau perangkat layanan mikro merupakan kumpulan dari berbagai alat dan teknologi yang memiliki berbagai fungsi dalam bahasa pemrograman Java. Perangkat-perangkat ini digunakan dalam berbagai tahap untuk membangun aplikasi dan membantu pengembang untuk bekerja dengan lebih mudah. Perangkat tersebut dapat digunakan sesuai dengan fungsi yang telah ditentukan sebelumnya, baik itu berupa algoritma, ataupun GUI yang sangat mudah sekali untuk dioperasikan oleh para user.
Hapus