Pinned

Pengujian Hipotesis Komparatif K Sampel

Penelitian dengan jenis variabel yang sama biasanya sering dilakukan pada sampel penelitian yang jumlahnya lebih dari dua atau K sampel. Selanjutnya berdasarkan sampel yang diambil secara random tersebut, akan dianalisis apakah rata-rata (mean) antar kelompok sampel satu dan kelompok sampel yang lain berbeda secara signifikan atau tidak. Signifikan berarti perbedaan dan persamaan rata-rata dari sampel dapat digeneralisasikan terhadap hasil populasi dimana sampel tersebut diambil. Sehingga letak perbedaannya tidak hanya terjadi pada sampel itu saja.

Contoh, dilakukan kegiatan penelitian guna mengetahui perbedaan antara disiplin kerja PNS (X1), Pegawai Swasta (X2), dan BUMN (X3). Karena jumlah populasi yang luas, maka untuk mendapatkan informasi peneliti menggunakan sampil yang diambil dari tiga jenis populasi tersebut. Selanjutnya untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata ketiga kelompok sampel tersebut secara serempak (X1:X2:X3) lebih efisien, maka diperlukan teknik statistik sendiri. Namun, pada proses pengujian yang dilakukan secara bersamaan tersebut ternyata hasil yang didapat adalah berbeda secara signifikan, sehingg perlu dilakukan pengujian lanjutan dengan menggunakan dua sampel, yaitu (X1:X2), (x1:x3), dan (X2:X3). Dari tiga proses uji yang dilakukan, maka dapat diketahui letak perbedaannya, apakah hanya terdapat pada baian X1 dan X2 saja, ataukah terdapat pada ketiga sampel yang diuji tersebut.


Pengujian Hipotesis Komparatif K Sampel
Ilustrasi Hipotesis Komparatif K Sampel

Proses pengujian hipotesis komparatif k sampel yang dilakukan secara serempak akan membuat proses uji menjadi lebih efisien, karena tidak perlu melalui proses pengujian dua sampel dari jumlah keseluruhan sampel, sedangkan jika yang digunakan hanya tiga sampel saja (X1:X2:X3), maka akan dilakukan tiga proses pengujian jika pengujian melalui dua sampel. Untuk n sampel, maka akan dilakukan n(n-1):2 pengujian. Contoh, untuk 10 sampel akan dilakukan 10(10-1):2=45 kali pengujian.

Seperti diperlihatkan dalam pedoman umum teknik memilih statistik, khususnya pedoman dalam memilih teknik statistik untuk menguji hipotesis komparatif terlihat bahwa, teknik statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif, akan bergantung pada tipe atau jenis data dan bentuk korelasi antar sampel yang dibedakan tersebut. Hubungan sampel dapat dibedakan menjadi dua yaitu: sampel yang berkorelasi atau berpasangan dan sampel yang independen.

Artikel ini didedikasikan kepada: Wisnu Setyo Aji, Yukallifa Ridwinawati, Yulia Prastika, Yulika Pramesti Ningrum, dan Yusuf Dimas Nur Fitrayanto.

5 komentar:

  1. Apa yang dimaksud dengan analisis statistik pada pengujian hipotesis?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Analisis statistik pengujian hipotesis dilakukan dengan cara mengukur dan memeriksa sampel secara acak dari suatu populasi yang akan diamati.

      Hapus
  2. Apa yang dimaksud dengan K sampel?

    BalasHapus
    Balasan
    1. K dalam hal ini adalah nilai variabel yang jumlahnya ditentukan oleh peneliti, sedangkan sampel adalah bagian kecil dari populasi yang akan diamati pada kegiatan penelitian.

      Hapus
    2. k sampel, berarti jumlah sampel yang diambil dari populasi dengan nilai yang adalah ditentukan oleh peneliti itu sendiri, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

      Hapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2514-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things come from small things -