Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal Informatika Materi Berpikir Komputasional Dekomposisi Kelas X 07

Dekomposisi dalam berpikir komputasional merupakan proses memecah suatu permasalahan kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil agar lebih mudah dipahami dan diselesaikan. Pendekatan ini memungkinkan setiap bagian dianalisis secara terpisah sebelum digabungkan kembali menjadi solusi utuh. Dalam bidang informatika, dekomposisi digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, perancangan sistem, dan analisis data untuk meningkatkan efisiensi serta mempermudah pemecahan masalah secara sistematis.

Selain dalam informatika, dekomposisi juga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam penyelesaian tugas yang besar dengan membaginya menjadi langkah-langkah kecil. Pendekatan ini membantu dalam memahami suatu konsep yang kompleks dengan lebih terstruktur, sehingga solusi yang dihasilkan lebih optimal. Dengan menerapkan dekomposisi, pemecahan masalah menjadi lebih terorganisir dan efisien, baik dalam skala kecil maupun besar.

Kuis Berbasis HOTS: Dekomposisi dalam Berpikir Komputasional Kelas X 07 SMAN 5 Semarang


Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang paling tepat. Setiap pertanyaan menguji kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) terkait konsep dekomposisi dalam berpikir komputasional.

SOAL 1 (Kelas X 07)
Soal 1 Informatika Materi Berpikir Komputasional Dekomposisi Kelas X 07

SOAL 2 (Kelas X 07)
Soal 2 Informatika Materi Berpikir Komputasional Dekomposisi Kelas X 07

SOAL 3 (Kelas X 07)
Soal 3 Informatika Materi Berpikir Komputasional Dekomposisi Kelas X 07

SOAL 4 (Kelas X 07)
Soal 4 Informatika Materi Berpikir Komputasional Dekomposisi Kelas X 07

SOAL 5 (Kelas X 07)
Soal 5 Informatika Materi Berpikir Komputasional Dekomposisi Kelas X 07

KIRIM JAWABAN (Tunggu Loading...)
Catatan: Untuk bisa mengerjakan kuis, silahkan minta akses ke guru mapel informatika.

40 komentar untuk "Soal Informatika Materi Berpikir Komputasional Dekomposisi Kelas X 07"

  1. Kenapa dekomposisi itu mirip kayak nyusun lego?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena kalau langsung dikasih sekotak lego tanpa instruksi, yang ada malah bingung dan hasilnya cuma tumpukan plastik tanpa bentuk. Dekomposisi itu seperti mengikuti langkah-langkahnya: pasang roda dulu, lalu susun dinding, baru tambahin atap. Kalau nggak didekomposisi, akhirnya cuma bisa bilang: "Ah sudahlah, jadi aja benteng abstrak!"

      Hapus
  2. Kalau hidup manusia bisa didekomposisi, bakal ada tahap apa aja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Lahir (dimulai dengan menangis, karena sadar bakal ada ujian hidup).
      2. Tumbuh (belajar merangkak, lalu lari-lari bikin repot orang tua).
      3. Sekolah (mulai kenal tugas, ujian, dan nilai merah).
      4. Kerja (pura-pura produktif sambil nunggu gajian).
      5. Pensiun (menikmati hidup sambil cerita ke cucu tentang "Zaman dulu lebih baik").
      6. Kalau nggak didekomposisi? Hidup bakal terasa kayak jalan tanpa peta, tahu-tahu udah tua aja!

      Hapus
  3. Bagaimana jadinya kalau masak mie instan tanpa dekomposisi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langsung tuang mie, air, dan bumbu ke dalam panci tanpa diaduk. Hasilnya? Mie setengah matang dengan bumbu menggumpal di satu titik. Orang yang makan bakal kaget karena suapan pertama hambar, tapi suapan terakhir kayak ditampar MSG!

      Hapus
  4. Bagaimana cara menjelaskan dekomposisi ke anak kecil?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bilang aja kalau mau makan donat, jangan langsung ditelan utuh. Harus dimakan sedikit demi sedikit. Kalau masih nggak ngerti? Yaudah, kasih aja donat biar diem!

      Hapus
  5. Apa hubungan antara dekomposisi dan nyontek saat ujian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dekomposisi membantu supaya nggak kelihatan mencurigakan! Misalnya, jangan langsung tanya jawaban lengkap ke teman, tapi pecah jadi beberapa tahap: lihat soal dulu, pura-pura mikir, tanya dikit-dikit, lalu gabungkan informasi. Tapi kalau ketahuan? Yaudah, siap-siap remedial!

      Hapus
  6. Apa efek samping kalau seseorang terlalu sering mendekomposisi sesuatu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi malah nggak mulai-mulai! Contohnya mau belajar: "Oke, pertama siapkan meja, lalu susun buku, lalu buat catatan, lalu cari musik yang pas..." Eh, tahu-tahu udah ngantuk duluan sebelum belajar beneran!

      Hapus
  7. Apa yang terjadi kalau dunia ini tidak menggunakan dekomposisi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Segala sesuatu bakal kacau. Bayangin kalau ujian langsung dikasih 100 soal tanpa ada pembagian per bab. Atau kalau rumah langsung dibangun sekaligus tanpa pondasi dulu. Yang ada, semua bakal rubuh dalam hitungan detik!

      Hapus
  8. Kenapa dekomposisi itu penting saat bermain game?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena kalau main game RPG tanpa dekomposisi, kita bakal langsung lawan boss tanpa grinding dulu. Hasilnya? Karakter langsung KO dalam 3 detik dan monitor hampir kena pukul!

      Hapus
  9. Dekomposisi itu ibarat apa dalam dunia perkuliahan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ibarat skripsi. Kalau nggak didekomposisi, bakal bingung sendiri, ngerjain bab 1 dulu atau langsung loncat ke kesimpulan? Kalau terlalu malas, ya skripsinya cuma jadi draft yang nggak pernah selesai!

      Hapus
  10. Apa contoh dekomposisi dalam kehidupan percintaan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mendekati gebetan harus bertahap. Mulai dari basa-basi, lalu cari topik yang nyambung, baru ajak jalan. Kalau langsung bilang "Aku suka kamu, ayo nikah!", yang ada malah dijauhin!

      Hapus
  11. Kenapa dekomposisi itu membantu menghindari stress?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena kalau masalah langsung dihadapi sekaligus, otak bisa meledak. Dekomposisi bikin masalah besar jadi lebih gampang dipecahkan, jadi nggak perlu nangis dulu sebelum mulai!

      Hapus
  12. Apa jadinya kalau film dibuat tanpa dekomposisi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Film bakal langsung mulai dari adegan klimaks tanpa ada pengenalan karakter. Hasilnya? Penonton bingung, terus nanya: "Ini siapa? Kenapa dia marah? Kok tiba-tiba ledakan?"

      Hapus
  13. Kenapa belajar tanpa dekomposisi itu kayak olahraga tanpa pemanasan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena otak bisa kaget! Kalau langsung belajar materi berat tanpa tahap-tahap kecil, kepala bakal panas, terus akhirnya nyerah dan nonton YouTube!

      Hapus
  14. Apa kesamaan antara dekomposisi dan belajar bahasa asing?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau nggak didekomposisi, bakal bingung karena langsung belajar seluruh tata bahasa dalam sehari. Hasilnya? Cuma bisa bilang "Hello" tapi nggak ngerti kalimat selanjutnya!

      Hapus
  15. Bagaimana dekomposisi bisa diterapkan dalam mencuci baju?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan langsung masukin semua baju ke mesin cuci, apalagi kalau ada kaos putih dan celana jeans hitam. Harus dipisah dulu, kalau nggak nanti semua berubah jadi warna abu-abu!

      Hapus
  16. Kenapa dekomposisi penting dalam debat?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena kalau langsung ngomong tanpa menyusun argumen, hasilnya cuma teriak-teriak tanpa arah. Bukannya menang debat, malah dikira lagi marah-marah sendiri!

      Hapus
  17. Apa yang terjadi kalau pesanan makanan tidak menggunakan dekomposisi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau pesan burger tanpa dekomposisi, bisa aja yang dateng cuma roti doang tanpa daging, saus, dan sayur. Kasirnya juga bakal bingung: "Mau paket lengkap atau cuma setengah-setengah?"

      Hapus
  18. Bagaimana dekomposisi bisa membantu dalam mencari alasan kalau ketahuan nggak ngerjain PR?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau langsung bilang "Lupa", guru pasti marah. Tapi kalau didekomposisi, bisa cari alasan yang lebih logis: "Kemarin listrik mati, terus kucing saya ketiduran di atas buku, lalu tiba-tiba ada tamu datang…" Walaupun tetap nggak ngerjain, setidaknya lebih dramatis!

      Hapus
  19. Bagaimana dekomposisi membantu saat pindahan rumah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau langsung angkut semua barang dalam satu perjalanan, bisa pegal-pegal dan akhirnya nyerah. Tapi kalau didekomposisi, bisa mulai dari barang kecil dulu, lalu furnitur, baru yang paling berat.

      Hapus
  20. Apa jadinya kalau manusia bisa melakukan dekomposisi waktu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa membagi waktu tidur, kerja, belajar, dan main game dengan sempurna. Tapi karena manusia suka menunda, ujung-ujungnya waktu tetap habis buat rebahan dan scrolling media sosial!

      Hapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -