Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aturan Membuat Pesan Secara Profesional dan Penjelasannya

Tulisan tangan merupakan sarana penyampaian informasi atau pesan sebelum ditemukannya alat-alat komunikasi lain seperti telegraf, telepon, ataupun internet. Pada masa tersebut pesan ditulis menggunakan tulisan tangan dalam lembaran surat yang kemudian dikirim melalui perantara manusia untuk menyampaikannya ke orang yang dituju dan membutuhkan waktu bahkan hingga berminggu-minggu hingga pesan yang dibuat tersebut dapat sampai kepada orang yang dituju tersebut. Tidak hanya itu, pada masa tersebut hampir sebagian besar orang yang membuat pesan selalu menggunakan tulisan tangan dengan menggunakan berbagai tata bahasa yang menarik dan penuh dengan berbagai majas dan sastra yang indah. Pada masa tersebut, semua orang menggunakan kata untuk dapat mengungkapkan segala isi hatinya kepada orang lain dalam lembar surat yang dibuat, baik itu perasaan bahagia, sedih, marah, cinta, dan lain sebagainya.

Sebelum lebih lanjut mempelajari materi tentang Aturan Membuat Pesan Secara Profesional dan Penjelasannya, terlebih dahulu pelajari materi tentang: Ide Pokok Paragraf dalam Suatu Kalimat dan Cara Menemukannya, Rasa Kepercayaan dalam SoftSkill Bisnis dan Pekerjaan, dan Cara Meningkatkan SoftSkills Pengaruh Didunia Kerja dan Bisnis.

Beda zaman dulu, berbeda pula zaman sekarang.

Dengan telah ditemukannya berbagai macam alat komunikasi berbasis elektronik, maka proses penyampaian pesan dapat dibuat menjadi lebih cepat, meskipun pada dasarnya proses yang digunakan adalah sama seperti proses membuat surat menggunakan tulisan tangan.
 
Contoh beberapa bentuk pesan modern atau juga disebut surat elektronik, seperti Dokumen File, Email, dan Memo. Bahkan dimasa sekarang ada bentuk penyampaian lain dalam membuat pesan yang dianggap jauh lebih efisien ketimbang hanya sekadar menggunakan kata-kata dalam penyampaian maksudnya.

Dengan Menggunakan Emoji. 👉 😊😊😊😊

Dengan aliran arus informasi yang berjalan secara konstan dan cepat tersebut, sudah pasti ada banyak sekali informasi yang dapat masuk kepada seseorang hanya dalam hitungan detik. Dan sudah pasti pula, orang yang menerima informasi dalam jumlah banyak tersebut dapat kewalahan dalam menangani semua informasi tersebut.

Jadi, bagaimana cara untuk memastikan bahwa pesan yang telah dibuat oleh seseorang tidak hilang dari tumpukan pesan pada meja kerja yang dituju dari pesan tersebut? Dan bagaimana pula cara supaya pesan elektronik yang telah dibuat tersebut dapat menyampaikan maksud dari pembuatnya kepada penerima pesan dan dapat meyakinkan orang yang membacanya tersebut?

Kemampuan menulis memainkan peranan yang besar dalam membangun reputasi secara profesional dalam dunia kerja dan bisnis. Baik itu hanya sekadar kemampuan menulis pesan singkat untuk meminta cuti sakit, pesan kepada klien, hingga kemampuan untuk menulis pesan berupa laporan yang dapat mempercepat peluang promosi seseorang dalam dunia kerja atau bisnis itu sendiri, 

Pesan tulisan adalah sesuatu yang dapat memengaruhi perasaan seseorang ketika membacanya.

Catatan: sebelum membuat sebuah pesan, ingatlah bahwa isi dan struktur tulisan yang dibuat adalah bergantung pada siapa yang menulis isi pesan tersebut.

Kemampuan menulis adalah kemampuan untuk memengaruhi orang lain melalui kata-kata yang ditampilkan dalam sebuah media tulis seperti kertas atau perangkat elektronik seperti komputer. Seseorang tidak akan pernah bisa mempengaruhi orang lain jika orang tersebut tidak mengetahui hal apa yang dibutuhkan dari orang lain tersebut (menulis surat). Oleh karena itu, untuk dapat membuat sebuah surat yang sangat meyakinkan para pembacanya, maka terlebih dahulu lakukanlah analisis audiens sebelum menulis pesan atau surat.


Jika ingin membuat sebuah pesan terhadap orang lain dan ingin membuat yakin terhadap pesan yang telah dibuat tanpa menimbulkan kritik, maka untuk melakukan hal tersebut disarankan untuk menyertekan lebih banyak bukti dan logika, atau informasi dalam bentuk refensi lainnya yang dapat digunakan untuk mendukung argumen yang terdapat dalam pesan yang disampaikan tersebut. Jika pesan yang telah dibuat dengan logika dan bukti yang meyakinkan tersebut tetap membuat para pendengarnya menjadi kurang tertarik, maka solusi lainnya adalah buat pesan dalam bentuk lain yang lebih melibatkan para pembacanya secara emosional. Untuk dapat membuat sebuah argumen persuasif dalam sebuah pesan, maka ingatlah kembali dasar-dasar dari sebuah retorika, yaitu: Logos, Etos, dan Pathos.
  • Logos adalah daya tarik pengetahuan, atau fakta.
  • Etos adalah daya tarik karakter, otoritas, atau reputasi pembicara.
  • Pathos adalah daya tarik emosi, atau kemanusiaan.

Jika seorang ilmuan sedang mencoba memberikan penjelasan kepada alien untuk tidak menghancurkan planet bumi, maka ilmuan tersebut dapat menjelaskan kepada alien dengan menggunakan logo yang berisi penjelasan atau alasan kenapa bumi bukanlah sebuah ancaman, jika menggunakan etos maka ilmuan tersebut dapat melakukannya dengan memberikan sebuah inspirasi atau kekaguman terhadap para alien tersebut, dan jika masih gagal maka dapat menggunakan cara lain yaitu berupa pathos atau daya tarik emosi yang dapat memancing jiwa atau rasa empati dari alien yang sedang diajak berkomunikasi tersebut.

Jika seorang pembuat pesan telah berhasil terhubung dengan para pembacanya, maka pembuat pesan tersebut dapat membuat para pembacanya masuk ke dalam pesan yang telah dibuat tersebut. Penting untuk mengetahui seberapa terlibatnya individu dalam komunikasi pesan, guna mengetahui elemen mana yang harus digunakan dalam proses penyampaian pesan secara efektif. Untuk dapat melakukan hal tersebut, maka pembuat pesan dapat melakukannya dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut.

Pertama, apakah para pembaca tersebut menganggap pembuat pesan adalah seorang yang kredibel dalam melakukan hal tersebut?

Hal ini berkaitan dengan reputasi dari seorang pembuat pesan, dimana hal yang perlu diingat adalah rasa percaya merupakan dasar dari suatu keterampilan kerja atau bisnis. Sangat penting untuk mengetahui apakah orang lain berpikir bahwa apakah pembuat pesan adalah orang yang tahu tentang apa yang sedang pembuat pesan tersebut kerjakan atau bicarakan. Jika orang lain tidak bisa memberikan kepercayaan terhadap pembuat pesan, maka orang lain tersebut akan merasa tidak perlu terlalu membenarkan atau menganggap serius pesan yang telah dikirimkan kepadanya tersebut. Contoh, seseorang berusaha untuk meyakinkan para kliennya untuk memberikan penilaian terhadap strategi pemasaran media sosial yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau kegiatan bisnisnya. Jika klien yang sedang diyakinkan untuk memberikan penilaian tersebut adalah seorang costumer yang telah berlangganan hingga tahun kelima dari produk yang dijual perusahaan, maka hal tersebut bukanlah sesuatu yang sulit, namun akan berbeda jika klien yang sedang berusaha diyakinkan tersebut adalah seorang yang baru saja ditemui di suatu pusat keramaian tertentu, dan belum pernah melakukan pembelian produk apapun dari perusahaan tersebut.

Kedua, seberapa penting keputusan yang diambil oleh pembaca pesan bagi pembuat pesan?

Perhatikan apakah pesan yang dibuat tersebut akan berdampak langsung pada pembuat pesan, atau apakah akan ada risiko dimana keputusan dari pembaca pesan akan berdampak secara tidak langsung kepada pembuat pesan itu sendiri. Contoh, pesan yang berisi informasi untuk membuka kantor cabang kedua pada suatu wilayah tertentu, pastinya akan membutuhkan lebih banyak rincian data yang harus disertakan pada pesan tersebut, ketimbang pesan yang berisi informasi untuk meminta izin menghadiri acara keluarga.

Ketiga, apakah orang yang dikirimi pesan tersebut memiliki permasalahan pribadi dengan pembuat pesan atau tidak?

Seorang pembaca pesan yang pernah atau sedang memiliki masalah dengan pembuat pesan bukan berarti penerima pesan sudah pasti tidak akan membaca pesan yang dikirimkan oleh pembuat pesan, hanya saja, respon yang diberikan dari pembaca pesan tersebut mungkin saja akan terasa tidak terlalu antusias ketimbang seseorang yang sedang tidak memiliki masalah apapun dengan pembuat pesan. Jika demikian, cobalah untuk menyampaikan maksud pesan yang dibuat secara lebih lugas, tanpa perlu terlalu melibatkan kesan emosional pada pesan yang dikirimkan, juga sertakan alasan dari maksud pesan yang dikirimkan tersebut.

Mempertimbangkan siapa yang akan membaca pesan adalah salah satu proses pertimbangan yang penting dalam pembuatan sebuah pesan, tidak hanya itu, hal tersebut juga dapat membantu pembuat pesan dalam mengetahui hal apa yang perlu dituliskan dalam sebuah pesan dan apa yang tidak. Setiap kantor memang memiliki cara yang berbeda-beda dalam menyampaikan atau menulis sebuah pesan, namun secara umum kebanyakan setiap kantor selalu menggunakan beberapa aplikasi berikut dalam proses penyampaian pesan dalam kegiatan bisnisnya.
  • Email dapat digunakan untuk menyampaikan informasi harian atau meminta informasi lebih lanjut dalam suatu kegiatan bisnis.
  • Memo umumnya terdiri dari satu halaman atau kurang yang digunakan untuk menyampaikan informasi penting atau resmi ke sumber internal dalam suatu departemen.
  • Surat Resmi, biasanya digunakan sebagai sumber informasi untuk pihak eksternal, seperti perusahaan lain atau calon investor dari luar lingkungan perusahaan itu sendiri.

Selain ketiga sumber informasi yang digunakan untuk membuat pesan yang dijelaskan sebelumnya, bentuk pesan lain yang biasa digunakan dalam lingkungan perusahaan atau bisnis adalah seperti format laporan. Laporan pada umumnya adalah bentuk pesan atau informasi yang terdiri dari halaman yang tebal dan berisi rincian informasi yang lebih ringkas, yang disertai dengan kutipan, bagan, dan grafik. Secara umum, apapun yang ditulis dalam laporan adalah bertujuan untuk memberikan suatu rincian penting kepada pembacanya. Tidak hanya itu, selain bentuk pesan yang disampaikan secara rinci seperti laporan tersebut, ada pula bentuk lain yang lebih singkat yang biasanya berisi informasi yang sifatnya opini, seperti: seorang karyawan restoran yang ingin menyampaikan pesan kepada menajer atau atasannya bahwa ada pesaing baru yang sedang membuka bisnis disekitar kawasan perusahaan. Jika demikian, maka si pembuat pesan tidak perlu pembuat pesan dalam bentuk laporan yang sangat rinci tersebut.

Seorang manajer pada umumnya hanya akan menghabiskan sekitar 10% hingga 25% dari hari kerja untuk bekerja sendirian di meja kerjanya. Hingga sudah pasti, manajer tersebut tidak memiliki waktu yang terlalu banyak untuk dapat membaca semua pesan yang masuk ke meja kerjanya. Oleh karena itu, aturan utama dalam pembuatan pesan di dunia kerja adalah efisiensi.

Ya, efisiensi.

Untuk dapat membuat sebuah pesan yang sifatnya efisien kepada orang lain, maka hal tersebut dapat dilakukan dengan metode bertanya 5W+1H.
  • Who, siapa yang akan dipengaruhi oleh informasi dari pesan yang dibuat tersebut?
  • What, apa poin utama dari pesan yang dibuat tersebut?
  • When, kapan informasi dari pesan tersebut harus disampaikan?
  • Where, dimana pesan tersebut harus dirikim atau disampaikan?
  • Why, Mengapa pesan tersebut bersifat penting?
  • How, Bagaimana pesan tersebut harus dibuat?

Informasi tentang adanya pesaing baru dari kegiatan bisnis adalah informasi yang penting, namun informasi tersebut masih kalah penting jika dibandingkan dengan laporan berkala dari hasil penjualan produk perusahaan. Oleh karena itu, jika ingin menyampaikan pesan kepada seorang atasan tentang adanya saingan bisnis baru dilingkungan perusahaan, maka orang yang membuat pesan tersebut tidaklah memerlukan rincian grafik atau data lengkap, cukup menggunakan format pesan berupa memo. Dan untuk lebih meyakinkan, cukup lampirkan saja hasil penjualan tahunan dari kegiatan bisnis perusahaan pada departemen tersebut yang terus mengalami penurunan, tanpa harus melakukan proses penelitian data terlalu rinci terhadap perusahaan saingan.

Pertama, identifikasi argumen yang akan disampaikan dalam pesan.

Argumen pesan adalah poin utama yang akan disampaikan dalam pesan. Biasanya berisi informasi tentang apa yang harus orang lain lakukan. Sebelum membuat pesan pastikan sekitar 2 atau 3 poin utama yang dingin disampaikan dalam pesan tersebut, guna memastikan tujuan dari pembuatan pesan tersebut. Tidak ada gunanya membuat sebuah pesan yang terlalu bertele-tele, karena informasi yang akan disampaikan bukanlah informasi yang berisi curhat dari seorang pegawai.

Kedua, jangan bertele-tele dalam membuat pesan.

Beberapa orang tidak punya waktu untuk membaca pesan yang terlalu panjang yang akan memakan waktu orang yang sedang membacanya tersebut. Pastikan bahwa informasi penting dari memo yang akan disampaikan tersebut langsung tersedia pada bagian awal paragraf, dimana hal tersebut akan sangat menghemat waktu dari orang yang membaca pesan. Ingat, dalam dunia bisnis waktu adalah uang.

Jadi, jika ingin meyakinkan zombie untuk berhenti memakan otak, maka jangan memulai isi pesan dengan mengatakan bahwa memakan manusia adalah hal yang buruk, karena zombie tersebut sudah pasti tidak peduli dengan hal tersebut. Sebagai gantinya, mulailah membuat pesan dengan menyampaikan daftar manfaat dari sumber makanan lain, seperti pizza, dimana 95% zombie yang disurvei menyukai pepperoni yang terdapat pada pizza tersebut, serta warna merah pada saus pizza juga memiliki sensasi yang sama seperti warna darah manusia. Juga, tambahkan informasi bahwa membuat pizza untuk makan melibatkan waktu dan risiko yang lebih sedikit, ketimbang menyerang manusia. Kemudian, dapat diakhiri dengan suatu kesimpulan logis bahwa memakan manusia, pada kenyataannya, tidak sepadan dengan usaha dan risiko yang harus diterima oleh zombie.

Ketiga, hindari bahasa yang sifatnya tidak pasti atau menimbulkan keraguan seperti 'mungkin','menurut saya', 'sepertinya', atau 'mungkin saja'.

Ingat apa yang dikatakan tentang pengaruh emosional: kepercayaan diri adalah kuncinya. Menjelaskan poin atau isi pesan dengan rasa percaya diri akan membuat pesan yang disampaikan terasa lebih persuasif. Tidak hanya itu, hal tersebut juga bisa dilakukan dengan penggunaan kalimat aktif dan lugas. 

Keempat, apa yang ditulis pada sebuah pesan selalu lebih penting daripada bagaimana format pesan tersebut dibuat.

Kelima, periksa kesalahan ketik atau "typoo".

Ejaan, tata bahasa, dan tanda baca yang benar.

Tunjukkan bahwa orang yang membuat pesan adalah orang yang kompeten dan dapat dipercaya pada bidang atau profesinya. Jika dalam sebuah pesan terdapat banyak kesalahan ketik dalam proses pembuatannya, maka hal tersebut akan memberikan kesan yang tidak profesional bagi si pembuat pesan, apalagi jika membuat nama seseorang yang dituju tersebut salah. Jangan hanya mengandalkan perangkat lunak pengolah kata, karena hal tersebut tidak selalu dapat menangkap kesalahan umum dalam suatu tata bahasa. Ditambah lagi perangkat tersebut tidak dapat memeriksa makna dari kalimat yang terdapat dalam pesan yang dibuat tersebut.

Saat memeriksa kesalahan ketik, penting juga untuk mencari akronim atau inisial. Hanya karena sebuah perusahaan selalu menggunakan suatu istilah atau singkatan umum tertentu, bukan berarti semua orang atau perusahaan lain juga akan memahaminya.

Kesimpulan:
  • Audiens adalah kunci tentang apa yang ditulis dan bagaimana cara menulisnya.
  • Substansi lebih penting daripada pemformatan.
  • Tidak masalah betapa bagusnya pekerjaan yang dilakukan oleh pembuat pesan, hal tersebut akan tetap sia-sia jika tidak disampaikan secara masuk akal.
  • Periksa kembali pesan yang telah dibuat mulai dari ejaan, tata bahasa, dan miskomunikasi.

Referensi Tambahan:

Artikel ini didedikasikan kepada: Amellia Qurrotulaini, Ammar Hibatullah Syifa', Ananda Umila Cahya Annissa, Anitdhea Chandra Ivada, dan Arfiani Ichsanti Octarizka.

5 komentar untuk "Aturan Membuat Pesan Secara Profesional dan Penjelasannya"

  1. Apa saja contoh typo yang harus diperhatikan dalam pembuatan pesan secara profesional?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pastika ketika membuat nama dibagian tanda tangan, gelar dan huruf yang dipakai adalah benar, beberapa orang biasanya punya kecenderungan untuk membaca nama atau identitas yang dituju terlebih dahulu untuk memastikan sumber pesan yang dituju adalah benar. Bahkan seseorang tidak bersedia sama sekali untuk membaca isi pesan hanya karena terjadi kesalahan ketik dalam pembuatan namanya.

      Hapus
    2. Pastikan alamat yang dituju adalah benar, jika alamat tujuan dari pesan mengalami salah ketik, maka bisa jadi pesan yang akan dikirim tersebut tidak akan sampai kepada orang yang dituju.

      Hapus
    3. Periksa tanggal pengiriman surat, dan waktu dari isi pesan yang dibuat, kesalahan tanggal juga bisa membuat pesan yang dibuat tidak akan dibaca oleh orang yang dituju, karena dapat menganggap pesan yang dikirim tersebut telah kadaluarsa.

      Hapus
  2. Sebagai orang yang telah memiliki pengalaman bekerja di bagian HRD, sering sekali menjumpai orang yang mengirimkan surat lamaran dengan menggunakan format yang salah.

    Seperti menggunakan surat lamaran yang memakai format design yang terlalu berwarna padahal, bidang kerja yang dituju adalah bukan vagian design.

    Dan adapula yang menyampaikan surat lamarannya melalui wa, padahal sarana komunikasi yang biasa digunakan oleh perusahaan tempat saya bekerja adalah email.

    BalasHapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things start from small things -