Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal Informatika Materi Berpikir Komputasional Dekomposisi Kelas X 06

Dekomposisi dalam berpikir komputasional merupakan proses memecah suatu permasalahan kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil agar lebih mudah dipahami dan diselesaikan. Pendekatan ini memungkinkan setiap bagian dianalisis secara terpisah sebelum digabungkan kembali menjadi solusi utuh. Dalam bidang informatika, dekomposisi digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, perancangan sistem, dan analisis data untuk meningkatkan efisiensi serta mempermudah pemecahan masalah secara sistematis.

Selain dalam informatika, dekomposisi juga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam penyelesaian tugas yang besar dengan membaginya menjadi langkah-langkah kecil. Pendekatan ini membantu dalam memahami suatu konsep yang kompleks dengan lebih terstruktur, sehingga solusi yang dihasilkan lebih optimal. Dengan menerapkan dekomposisi, pemecahan masalah menjadi lebih terorganisir dan efisien, baik dalam skala kecil maupun besar.

Kuis Berbasis HOTS: Dekomposisi dalam Berpikir Komputasional Kelas X 06 SMAN 5 Semarang


Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang paling tepat. Setiap pertanyaan menguji kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) terkait konsep dekomposisi dalam berpikir komputasional.

SOAL 1 (Kelas X 06)
Soal 1 Informatika Materi Berpikir Komputasional Dekomposisi Kelas X 06

SOAL 2 (Kelas X 06)
Soal 2 Informatika Materi Berpikir Komputasional Dekomposisi Kelas X 06

SOAL 3 (Kelas X 06)
Soal 3 Informatika Materi Berpikir Komputasional Dekomposisi Kelas X 06

SOAL 4 (Kelas X 06)
Soal 4 Informatika Materi Berpikir Komputasional Dekomposisi Kelas X 06

SOAL 5 (Kelas X 06)
Soal 5 Informatika Materi Berpikir Komputasional Dekomposisi Kelas X 06

KIRIM JAWABAN (Tunggu Loading...)
Catatan: Untuk bisa mengerjakan kuis, silahkan minta akses ke guru mapel informatika.

40 komentar untuk "Soal Informatika Materi Berpikir Komputasional Dekomposisi Kelas X 06"

  1. Apa itu dekomposisi dalam berpikir komputasional?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dekomposisi itu kayak pas dapet tugas kelompok, tapi semua orang punya kerjaan masing-masing, bukan cuma satu orang yang kerja sementara yang lain hilang tak berjejak. Dalam berpikir komputasional, dekomposisi berarti membagi masalah besar jadi beberapa bagian kecil biar nggak bikin otak hang. Bayangin kalau bikin nasi goreng tanpa dekomposisi: langsung cemplungin beras, telur, kecap, dan bawang ke wajan tanpa dimasak dulu. Hasilnya? Bisa jadi bubur misterius yang bahkan kucing pun ogah makan!

      Hapus
  2. Kenapa dekomposisi itu penting dalam pemecahan masalah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena kalau nggak ada dekomposisi, otak bakal langsung menyerah sebelum mulai! Misalnya mau bikin aplikasi kalender, tanpa dekomposisi langsung kepikiran, "Harus bikin database, tampilan, logika, API, AI, blockchain, dan jangan lupa ada fitur hologram!" Akhirnya? Nggak jadi bikin karena kebanyakan stres. Dengan dekomposisi, kita pecah tugasnya jadi: tampilan dulu, terus fitur tambah acara, lalu sinkronisasi, dan seterusnya. Biar nggak kayak tugas yang baru dikerjain H-1 sebelum dikumpulin!

      Hapus
  3. Apa yang terjadi kalau komputer tidak menggunakan dekomposisi dalam menjalankan program?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba bayangkan komputer kayak anak magang yang dikasih semua tugas sekaligus tanpa panduan: buka aplikasi, simpan data, cetak laporan, update sistem, semua dalam satu waktu tanpa urutan yang jelas. Apa yang terjadi? Error, nge-lag, crash, layar biru, dan akhirnya si komputer nyerah dengan menampilkan pesan "Program Not Responding". Kalau manusia, efeknya mirip kayak habis begadang seminggu terus disuruh ujian matematika mendadak!

      Hapus
  4. Bagaimana cara menerapkan dekomposisi dalam kehidupan sehari-hari?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bayangin kalau mau bikin kopi tanpa dekomposisi: ambil kopi bubuk, air panas, gula, dan langsung campur di tangan. Hasilnya? Tangan melepuh, dan kopi gagal total! Dengan dekomposisi, langkah-langkahnya lebih logis: ambil gelas, tuang kopi, tambahkan gula, tuang air panas, aduk, dan selesai. Sama kayak kalau mau mendekati gebetan, nggak bisa langsung bilang "Aku suka kamu!" tanpa dekomposisi dulu. Harus mulai dari perkenalan, ngobrol santai, terus baru nembak (dan siap menerima segala kemungkinan!).

      Hapus
  5. Apa tantangan terbesar dalam menerapkan dekomposisi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tantangan terbesar? Malas dan suka menunda-nunda! Kadang kita sudah tahu harus membagi tugas jadi kecil-kecil, tapi tetep aja nunda. Contohnya tugas sekolah: "Ah, besok aja!" terus besoknya bilang "Masih ada waktu kok!", sampai akhirnya H-1 ngerjain sambil nangis. Dekomposisi harus diikuti dengan eksekusi, kalau nggak ya percuma!

      Hapus
  6. Dekomposisi itu ibarat apa dalam dunia perkulineran?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dekomposisi itu ibarat bikin martabak manis. Bayangkan kalau nggak didekomposisi: semua bahan langsung dicemplungin ke wajan tanpa diaduk atau dipisahkan. Hasilnya? Adonan tak berbentuk, gula yang masih menggumpal, dan martabak yang lebih mirip batu bata. Dengan dekomposisi, kita mulai dari bikin adonan dulu, baru masak, lalu tambahin topping, dan selesai. Hasilnya? Martabak yang bisa bikin bahagia!

      Hapus
  7. Bagaimana dekomposisi membantu dalam menyelesaikan soal matematika?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Misalnya dapet soal: "Hitung luas bangun yang terdiri dari setengah lingkaran dan persegi panjang." Tanpa dekomposisi? Lihat soal langsung panik dan berharap guru lupa ngasih nilai. Dengan dekomposisi, kita pecah: hitung luas persegi panjang dulu, lalu hitung luas setengah lingkaran, baru jumlahkan hasilnya. Nggak panik, nggak stres, dan nilai tetap aman!

      Hapus
  8. Apa efek samping kalau terlalu banyak melakukan dekomposisi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau berlebihan, bisa jadi kita malah nggak mulai-mulai! Contohnya mau ngerjain tugas, lalu membagi jadi: baca soal dulu, bikin rencana, buat mind map, diskusi sama teman, konsultasi ke guru, riset pustaka, buat sketsa, bikin draft, revisi… dan akhirnya tugas nggak pernah selesai karena kebanyakan tahap. Intinya, dekomposisi harus seimbang, jangan sampai malah buang waktu lebih banyak daripada ngerjainnya!

      Hapus
  9. Kenapa belajar dekomposisi bisa menyelamatkan hubungan pertemanan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena kalau ada masalah, kita bisa memecahnya jadi bagian kecil dan mencari solusi. Misalnya teman tiba-tiba ngambek. Tanpa dekomposisi, kita langsung berpikir: "Duh, dia benci aku seumur hidup!" Tapi dengan dekomposisi, kita cari tahu dulu: apakah karena omongan kita? Karena lupa balas chat? Atau karena dia belum makan? Setelah diketahui penyebabnya, baru cari solusinya: minta maaf, jelasin, atau traktir makan!

      Hapus
  10. Bagaimana cara melatih kemampuan dekomposisi dalam kehidupan sehari-hari?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah satu cara terbaik adalah mencoba mengerjakan sesuatu dengan langkah-langkah kecil. Misalnya, coba rapikan kamar! Jangan langsung berpikir "Harus beres semua!" tapi pecah jadi beberapa bagian: rapikan kasur, buang sampah, lipat baju, susun buku. Kalau tetap gagal? Yaudah, tutup pintu dan pura-pura nggak ada yang berantakan!

      Hapus
  11. Kenapa dekomposisi mirip dengan playlist lagu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena kalau nggak didekomposisi, semua lagu diputar random, dan tiba-tiba lagu sedih muncul di acara pesta!

      Hapus
  12. Apakah dekomposisi bisa membantu mengatur keuangan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa! Uang jajan harus didekomposisi: buat makan, buat jajan, buat tabungan, dan buat hal-hal nggak penting tapi menyenangkan.

      Hapus
  13. Bagaimana cara menjelaskan dekomposisi ke nenek-nenek?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ibarat masak rendang: mulai dari belanja bahan, motong daging, bikin bumbu, masak, dan nunggu 5 jam sampai daging empuk.

      Hapus
  14. Apakah dekomposisi bisa digunakan dalam menyusun strategi game?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa banget! Kalau main game RPG, jangan langsung lawan boss, tapi naik level dulu, kumpulin item, dan siapin strategi.

      Hapus
  15. Apa yang terjadi kalau otak manusia nggak bisa dekomposisi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita bakal bingung sendiri, kayak buka 20 tab di browser tapi lupa mau ngapain!

      Hapus
  16. Bagaimana dekomposisi membantu dalam belajar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bayangkan belajar satu buku tebal dalam sehari. Tanpa dekomposisi? Pingsan. Dengan dekomposisi? Bisa paham pelan-pelan!

      Hapus
  17. Kenapa guru suka menyuruh murid membuat kerangka sebelum menulis?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena tanpa dekomposisi, tulisan malah jadi curhat tak berujung!

      Hapus
  18. Dekomposisi dalam hubungan asmara itu penting nggak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penting! Kalau nggak didekomposisi, hubungan bisa berantakan karena ekspektasi terlalu tinggi!

      Hapus
  19. Bagaimana cara menerapkan dekomposisi dalam menghadapi ujian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belajar bertahap, jangan semua materi dibaca dalam satu malam!

      Hapus
  20. Apa yang lebih sulit dari dekomposisi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengumpulkan niat buat mulai ngerjain tugas!

      Hapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -