Pada artikel ini akan diceritakan bagaimana cara membuat makro multibaris. Dimana makro multibaris yang akan dibuat adalah sama seperti sebuah fungsi, namun setiap
statement-nya akan diakhiri dengan tanda "\". Berikut ditampilkan contoh sederhana sebuah makro yang menerima
input angka dari
user, dan mencetak pesan berupa "ganjil" atau "genap" pada angka yang diinputkan sebelumnya.
 |
Ilustrasi Makro Multibaris Bahasa C |
Contoh:
#include <stdio.h>
#define MACRO(num, str)
{\
printf("%d", num);\
printf(" adalah");\
printf(" %s angka", str);\
printf("\n");\
}
int main(void)
{
int num;
printf("Masukkan angka: ");
scanf("%d", &num);
if (num & 1)
MACRO(num, "ganjil");
else
MACRO(num, "genap");
return 0;
}
Pada saat pembuatan kode program, hasil yang terlihat adalah normal tidak menampilkan pesan error apapun, namun setelah dijalankan maka akan menghasilkan pesan error.
Mari perhatikan kesalahan yang terjadi pada penulisan makro pada contoh program sebelumnya. Makro yang telah dibuat sebelumnya diakhiri dengan tanda "}". Menurut aturan standar bahasa C, setiap statement yang dibuat pada bahasa pemrograman C harus diakhiri dengan tanda ";". Hal inilah kenapa makro yang dibuat diakhiri dengan tanda semicolon. Selanjutnya, perhatikan letak kesalahan pada program yang telah dibuat sebelumnya.
if (num & 1){
--------------------------
-- Macro expansion --
--------------------------};
/* Semicolon berada pada posisi akhir dari MACRO, disini letak ERROR tersebut*/
else {
--------------------------
-- Macro expansion --
--------------------------};
Makro yang telah dibuat diakhiri dengan tanda semicolon ";" ketika kompilator menjalankan makro, maka tanda semicolon akan diletakkan setelah statement "IF". Karena terdapat semicolon antara statement "IF" dan "ELSE" maka kompilator menampilkan pesan error ketika program tersebut dijalankan. Namun, program yang dijalankan akan bekerja secara normal, jika "IF" mengabaikan statement "ELSE" yang terdapat pada program.
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, maka makro dibuat menggunakan statement "do while". Maka hasil modifikasi makro akan diperlihatkan pada contoh program berikut ini.
Contoh:
#include <stdio.h>
#define MACRO(num, str)
do
{\
printf("%d", num);\
printf(" adalah");\
printf(" %s angka", str);\
printf("\n");\
}
while(0)
int main(void)
{
int num;
printf("Masukkan angka: ");
scanf("%d", &num);
if (num & 1)
MACRO(num, "ganjil");
else
MACRO(num, "genap");
return 0;
}
Ketika program dikompilasi dan dijalankan, maka hasil dari program akan bekerja secara baik.
Setelah dilakukan perubahan statement looping menggunakan "do while" pada makro dan dibagian akhir dari while, telah dikondisikan sebagai "while(0)", maka hal inilah yang menjadi alasan kenapa program hanya dieksekusi sebanyak satu kali.
Juga, untuk makro multibaris dapat dilakukan dengan cara melakukan modifikasi input dari statement "do while" seperti diperlihatkan pada contoh berikut ini.
Contoh:
#include <stdio.h>
#define MACRO(num, str)
(
{\
printf("%d", num);\
printf(" adalah");\
printf(" %s angka", str);\
printf("\n");\
}
)
int main(void)
{
int num;
printf("Masukkan angka: ");
scanf("%d", &num);
if (num & 1)
MACRO(num, "ganjil");
else
MACRO(num, "genap");
return 0;
}
Artikel ini didedikasikan kepada: Achmad Syaefuddin, Agung Wicaksono, Ajeng Nur Fauziah, Ali Barokah, dan Ananda Fama Laudza Dwi Anjani.
Apa kegunaan makro dalam bahasa pemrograman C?
BalasHapusMacro dalam bahasa C adalah pengganti string yang biasa digunakan untuk mendefinisikan suatu konstanta nilai.
HapusContoh:
#define MAX 1000
Makro ini menetapkan nilai pengenal MAX ke angka 1000 dan kapanpun nilai pengenal tersebut ingin digunakan dalam program, maka programmer cukup menggunakan nilai pengenal MAX saja ketimbang menulis nilai 1000.
Terdapat beberap jenis subtitusi makro. Bentuk yang paling umum adalah sebagai berikut:
1. Substitusi makro sederhana yang digunakan untuk melakukan penggantian string sederhana untuk mendefinisikan nilai kosntanta.
2. Substitusi makro argumen yang digunakan untuk mendefinisikan bentuk pengganti yang lebih kompleks dan lebih berguna dalam suatu program.
3. Substitusi makro bersarang, yang digunakan untuk pendefinisian makro jenis lain dalam suatu bahasa pemrograman.
Semua makro akan diganti dengan nilai definisinya masing-masing selama waktu kompilasi program, setelah menyertakan semua file hedar.
BalasHapusMakro pada bahasa C dapat dianggap sebagai simbol penamaan yang digunakan pada waktu kompilasi program. Makro tersebut digunakan untuk menghidari penulisan kode berulang dan juga beberapa dependensi program.
BalasHapusMakro sama halnya seperti fungsi sederhana pada bahasa C, yang ketika dipanggil, maka kode programnya akan diperluas pada titik pemanggilan tersebut.
BalasHapus