Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Investasi Saham Bagi Pemula dan Penjelasannya

Punya modal sedikit tapi pengen investasi saham? Ragu apakah modal yang dimiliki sekarang sudah cukup atau belum? Takut rugi? Takut Dosa? Ingin investasi saham tapi masih bingung mau mulai dari mana? Yuk diskusi bareng tentang saham disini.

Tidak hanya tentang materi Tips Investasi Saham Bagi Pemula dan Penjelasannya, materi lain juga dapat dipelajari yang berisi topik tentang: Pertimbangan Sebelum Membeli Bitcoin dan Penjelasannya, Alasan Investasi Saham Ketika Pensiun dan Penjelasannya, dan Cara Menghasilkan Uang Menggunakan Blog untuk Pemula.

Sebelum lebih jauh membahas tentang saham, perlu dipahami dulu alasan kenapa seseorang atau individu memutuskan untuk berinvestasi.

Sesuai dengan pengertiannya investasi merupakan kegiatan penggunaan sumber daya, biasanya uang, atau sumber daya lainnya seperti tanah, jasa, dan lain sebagainya yang sifatnya tidak terpakai atau berlebih, yang digunakan untuk menambah kekayaan atau keuntungan seorang individu atau kelompok, yang melibatkan seorang individu atau kelompok, yang dilakukan si pemilik sumber daya secara langsung ataupun melalui pihak kedua atau perantara.

Dari pengertian investasi yang telah di pahami sebelumnya, ada beberapa hal yang menjadi ciri khas investasi, yaitu:
  • Dana yang sifatnya berlebih atau tidak digunakan untuk kebutuhan pribadi atau keperluan lain yang sifatnya penting.
  • Digunakan untuk menambah kekayaan.

Jadi, jika sumber daya yang digunakan tersebut tidak bisa digunakan untuk menambah kekayaan atau sebaliknya malah mendatangkan kerugian, maka hal tersebut tidak bisa dikatakan investasi.

Pada era digitalisasi yang semakin modern ini, yang sejalan dengan perkembangan sistem informasi berbasis internet yang semakin maju dan semakin cepat, sejalan dengan hal itu pula, kegiatan investasi yang dilakukan oleh seorang individu pun menjadi semakin mudah. Khususnya untuk investasi portofolio seperti investasi saham.

Masyarakat pun kini sudah mulai semakin tertarik dengan kegiatan investasi saham karena prosesnya saat ini sudah semakin mudah, dan sumber daya yang dibutuhkan juga tidak perlu sebanyak dulu, bahkan hanya bermodalkan uang 100K saja seseorang sudah bisa membeli 1 lot saham hanya bermodalkan ponsel pintar saja.

Baca Juga:

Bahkan bisa dilakukan sambil rebahan!

Tidak hanya itu riset pasar yang sebelumnya harus dilakukan menggunakan data-data berbasis kertas yang jumlahnya begitu banyak dan harus dipahami atau dibantu oleh seorang ahli investasi pun saat ini sudah bisa dipelajari hanya melalui aplikasi-aplikasi gratis yang tersedia ini internet.

Bahkan hal ini juga tetap bisa dilakukan sambil rebahan!

Hanya saja, tidak semua bisa langsung ahli pada kegiatan berinvestasi, seperti pada kegiatan investasi saham. Beberapa, bahkan mungkin sebagian besar masih mengalami kerugian dari kegiatan investasi saham yang dilakukannya.

Beberapa ada yang mengatakan bahwa dia mengalami rugi karena kurang beruntung. Beberapa juga ada yang mengatakan mengalami rugi karena alasan cuma nekat saja. Beberapa ada yang mengatakan rugi karena influencer atau bandar (FOMO) yang diikutinya juga mengalami rugi. Bahkan beberapa ada yang mengalami rugi karena memang perusahaan tempat individu melakukan investasi mengalami kelesuan pada aktivitas ekonominya, bahkan hingga mengalami kebangkrutan.

Jika sudah demikian apakah aktivitas investasi yang dilakukan oleh seorang individu tersebut masih bisa dikatakan kegiatan investasi?

Menurut penulis, jawabannya tidak.

Karena kembali lagi ke penjelasan awal dari investasi, yang tujuan utamanya adalah menggunakan sumber daya tertentu untuk menambah kekayaan. Jika aktivitas yang dilakukan tersebut tidak bisa menambah kekayaan, bahkan hanya jika sebesar 0,01% saja, maka aktivitas tersebut sudah bukan lagi aktivitas investasi.

Bagi para investor pemula, hal ini sudah pasti menjadi ketakutan terbesar individu untuk memulai kegiatan investasi, terutama saham.

Hanya saja yang perlu diingat adalah tidak semua hal yang dilakukan pertama kali itu pasti akan berjalan mulus, sebagian besar investor pemula pasti pernah mengalami yang namanya gagal investasi, namun kenapa orang-orang tersebut tetap bisa berhasil dikemudian hari, jawabannya bergantung dari berbagai faktor.

Berikut adalah beberapa tips sederhana yang dirangkum dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi penulis sendiri sebagai investor pemula dalam memulai kegiatan investasi, tidak dijamin pasti untung, tapi bisa digunakan untuk antisipasi jika menghadapi rugi, kalau untung a.k.a cuan, ya alhamdulillah, karena rejeki yang ada di dunia itu semuanya berasal dari Allah:

Alokasikan Waktu Setiap Hari untuk Belajar Saham

Termasuk membaca isi blog penulis sampai tuntas, artinya para sobat cuan memang sengaja mengalokasikan waktunya untuk belajar investasi saham, apalagi sudah sampai paragraf ini. 

*emot terharu*



Hal pertama yang harus dilakukan untuk berinvestasi saham adalah mengetahui apa yang dimaksud dengan saham itu sendiri mulai dari pengertian dasar hingga cara kerja dari saham itu sendiri. Saham merupakan surat berharga yang digunakan sebagai bukti kepemilikkan hak suara dan bagi hasil atas sebuah perusahaan. Membeli sebuah saham berarti orang tersebut telah memiliki hak untuk menerima dividen atau bagi hasil atau bagi keuntungan, dan hak suara pada pemilihan dewan direksi perusahaan.

Memiliki saham atas suatu perusahaan berarti orang tersebut hanya memiliki hak bagi hasil dan hak voting saja, tapi tidak memiliki hak atas aset perusahaan.

Ini adalah hal yang sering disalahpahami oleh seseorang yang ingin membeli saham, banyak sekali literatur atau tutorial di internet, ataupun di sosmed yang berasal dari orang-orang terkenal atau influencer yang memberikan penjelasan yang salah akan hal ini.

Jika seseorang yang telah membeli sebuah saham atau telah memiliki sejumlah saham, baik itu dalam jumlah kecil ataupun dalam jumlah mayoritas pada suatu perusahaan, maka sebenarnya orang tersebut tidak memiliki kendali apapun atas aset perusahaan yang sahamnya telah dimiliki oleh individu tersebut, yang memiliki hak penuh atas aset perusahaan adalah para dewan direksi, dimana dewan direksi ini adalah orang-orang yang ditunjuk oleh para pemegang saham melalui hak voting.

Seseorang yang memiliki hutang, tidak bisa langsung menggunakan aset milik suatu perusahaan untuk digunakan melunasi hutang yang dimiliki oleh individu tersebut, meskipun individu tersebut memiliki sejumlah saham dalam jumlah mayoritas di perusahaan tersebut.

Jadi jangan merasa bangga ketika sudah memiliki selembar saham atas suatu perusahaan, dan langsung merasa memiliki perusahaan tersebut :D, …. karena yang dimiliki itu bukan aset perusahaan, hanya hak bagi hasil (dividen) dan hak voting saja.

Kenapa perusahaan mengeluarkan saham? tujuannya adalah untuk mendapatkan modal tambahan bagi kepentingan perusahaan, bisa untuk ekspansi bisnis perusahaan, bisa untuk menambah kas perusahaan, bisa untuk membeli aset tertentu oleh perusahaan, atau hanya sekadar untuk memperkaya pundi-pundi harta para dewan direksinya. Yups, bisa saja,.. selama tidak bertentangan dengan hukum.

Seseorang yang membeli selembar saham maka uang atau dana yang diberikan oleh orang atau investor tersebut akan diberikan kepada perusahaan, baik secara langsung ataupun melalui pihak perantara ke perusahaan yang menerbitkan lembar saham.

Secara langsung, biasanya dilakukan dengan mentransfer sejumlah dana ke perusahaan, dimana individu yang mentransfer dana tersebut a.k.a investor akan mendapatan langsung surat saham tersebut dari perusahaan sesuai perjanjian hukum yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Kondisi ini biasanya terjadi ketika perusahaan tersebut baru didirikan atau baru mulai berkembang, dan yang mengoperasikan perusahaan tersebut jumlahnya masih sedikit.

Namun, untuk pembagian surat saham secara tidak langsung, biasanya surat saham akan diberikan kepada investor melalui pihak perantara lain atau pihak perusahaan lain. Kondisi ini biasanya terjadi ketika perusahaan sudah mulai berkembang, dan anggota yang menjalankan perusahaan tersebut pun sudah mulai banyak, serta biaya operasional yang dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan sudah mulai semakin besar.

Pihak lain tersebut yang biasanya dipercaya oleh perusahaan untuk membagikan lembar sahamnya adalah jika di Indonesia bernama IDX indonesia, merupakan lembaga sekuritas resmi milik pemerintah Indonesia yang bertugas menjual surat saham dari perusahaan-perusahaan yang dipasarkan melalui para broker-nya atau perusahaan penyedia jasa sekuritas lainnya, yang bergerak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara Indonesia. Dimana pihak sekuritas akan mendapatkan keuntungan berupa komisi dari setiap transaksi surat saham yang berhasil ditransaksikannya, baik itu pembelian atau penjualan saham antara investor dan perusahaan.

Dengan kata lain broker akan selalu mendapat untung jika terjadi transaksi di bursa efek atau IDX, baik jual maupun beli, baik investornya mengalami untung ataupun buntung.

…pahami itu!!

Sudah bisa di pahami?

Lanjut,...

Setelah memahami hal tersebut, lantas bagaimana caranya jika seorang individu ingin memiliki selembar saham (atau lebih) dari sebuah perusahaan? atau ingin menjadi seorang investor saham?

IDX memang diserahi oleh pemerintah kewenangan untuk mengatur jalannya proses transaksi surat berharga berupa saham dari perusahaan-perusahaan sesuai dengan kesepakatan hukum yang berlaku, tetapi IDX tidak secara langsung menjual saham yang diserahkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut langsung kepada para calon investornya, melainkan hanya berfungsi sebagai penghubung ke perusahaan-perusahaan sekuritas lain yang lebih kecil, dimana perusahaan-perusahan kecil penyedia jasa sekuritas ini daftarnya dapat dilihat melalui web resmi IDX.

Perusahaan-perusahaan yang ada dalam daftar IDX yang memiliki tugas untuk bertransaksi saham itu sendiri jumlahnya sangat banyak, yang sebagian besar memang bergerak dibidang finansial dan perbankan. Contoh, mandiri sekuritas, bni sekuritas, dan lain sebagainya.

Hanya saja, calon investor atau investor pemula harus tetap berhati-hati dalam memilih perusahaan tempat membeli saham, karena tidak semua perusahaan yang mengatakan bisa bertransaksi saham adalah bagian resmi dari IDX Indonesia.

Contoh, Binomo yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut merupakan perusahaan platform trading untuk kegiatan saham atau forex, padahal tipu-tipu.

Tidak selamanya platform yang memiliki embel-embel trading itu pasti adalah perusahaan yang legal.



Jika telah memahami secara garis besar tentang apa itu saham beserta platform atau perusahaan penyedia jasanya (pialang). Calon investor baru juga harus mulai mengenal istilah-istilah apa saja yang terdapat pada kegiatan transaksi saham. Mulai dari memahami tentang indeks-indeks saham, yang berupa statistik atau grafik saham, atapun juga memahami tentang metode-metode dan strategi dalam kegiatan bertransaksi saham, baik itu yang bersifat tekstual ataupun non tekstual yang selalu dipelajari secara rutin dan disimulasikan jika perlu.

Sebagai langkah awal untuk memulai investasi, cobalah dari level tahapan yang mudah, seperti membeli saham yang lapirannya selalu positif dalam waktu 10 tahun terakhir melalui indeks LQ45 dan IDX30, yang rata-rata sahamnya memiliki tingkat likuiditias tinggi, atau jika memang investor pemula adalah tipe yang suka sedikit tantangan, cobalah beli beberapa lembar saham untuk perusahaan yang menurut pengamatan penulis sendiri adalah baik, terlepas apakah saham tersebut telah menjadi bagian dari indeks saham tertentu, atau baru pertama kali di jual ke pasar saham, atau lebih dikenal sebagai saham IPO.

Jika yang ditanya penulis, maka kemarin ketika tulisan ini dibuat, penulis baru saja membeli 3 lot saham yang nilainya bergerak merah di bawah harga penawaran IPO.

Alasannya?

  • satu, nekat…hahaha
  • dua, memang sudah pernah mempelajari analisis fundamental saham sewaktu membuat tesis kuliah kemarin, jadi sedikit banyak tahu tentang kondisi fundamental suatu perusahaan, dan alhamdulillah data dan ilmu yang digunakan sewaktu penelitian masih ada, jadi bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan.
  • tiga, suka dan memakai produk yang ditawarkan sahamnya tersebut.
  • empat, memang baru pertama pake aplikasi trading online tersebut, jadi belum terlalu paham cara penggunaan fiturnya.

Lah sebelumnya kemana? koq baru investasi?

Sebelumnya belum punya modal buat investasi saham, modal yang ada masih kecil, dan masih diinvestasikan ke bentuk investasi lain yang tingkat risikonya dibawah risiko investasi saham (reksadana, obligasi, emas), cuma sebatas pengamat pergerakan harga saham, alhamdulillah sekarang sudah ada modal walaupun masih dalam jumlah yang sangat kecil.

Tentukan Jalan Ninjamu

Jika sudah memahami apa yang dimaksud dengan saham, dan apa yang dimaksud dengan tujuan investasi saham, maka tahap selanjutnya adalah menentukan apa yang akan dilakukan oleh seorang calon investor saham. Apakah itu hanya sekadar target jangka pendek, ataukah kegiatan tersebut dilakukan untuk jangka panjang? Apakah investasi tersebut hanya untuk kesenangan pribadi atau apakah itu akan dijadikan sumber penghidupan untuk diri sendiri dan keluarga? Apakah modal yang digunakan adalah berasal dari pendapatan utama atau dari sisa harta yang memang mengendap, atau itu adalah warisan dari orang tua? Semua hal ini mungkin terasa aneh jika dipikirkan secara serius, tapi setiap keputusan dari apa yang diambil oleh seorang calon investor pada langkah awalnya, sudah pasti akan berdampak pada hasil akhir yang akan didapatkan, karena sesuatu yang dilakukan secara bersungguh-sungguh akan selalu menuai hasil terbaik.

Jangan sampai uang yang telah kita dapat dan kumpulkan dengan susah payah hilang begitu saja hanya karena ketidakseriusan dalam hal penempatan dana investasi yang telah diinvestasikan ke saham tersebut, apalagi jika keinginan terbesar yang dilakukan dengan berinvestasi tersebut adalah untuk membahagiakan orang yang kita cintai disekitar kita.

Dengan penempatan uang pada investasi yang tepat seseorang tidak hanya akan mendapatkan kekayaan di masa depan tetapi juga kebahagiaan dan kemerdekaannya dalam menjalani kehidupan bersama orang tercinta.

Ingat keputusan yang diambil saat ini akan selalu berdampak pada hasil akhir dari yang kita dapat, .. so jangan malas untuk berpikir dan berencana secara sepsifik dengan dana investasi yang akan digunakan.

Pilih Perusahaan Sekuritas Terbaik dan Dipercaya oleh Calon Investor

Jika telah menentukan tujuan investasi, maka seorang calon investor dapat mulai melanjutkan langkah selanjutnya dengan mulai mencari perusahaan sekuritas yang dipercaya oleh calon investor. Berbeda dengan dulu, jaman dimana sistem informasi belum maju seperti sekarang, dimana seorang calon investor harus mendatangi satu per satu perusahaan sekuritas yang akan digunakan untuk berinvestasi, dijaman sekarang semua hal tersebut sudah dapat dilakukan hanya melalui perangkat mobile saja.

Tidak hanya itu dalam hal pembiayaan dan modal, seorang calon investor tidak harus menyiapkan dana yang sangat besar (100KK) untuk bisa mulai berinvestasi. Hanya menggunakan modal 100K saja seorang calon investor sudah bisa berinvestasi untuk membeli 1 lot saham, bahkan untuk seorang mahasiswa yang belum bekerja pun saat ini sudah bisa memulai untuk berinvestasi saham.

Lantas apa yang menjadi kendala dalam menentukan perusahaan sekuritas terpercaya?

Ada sebuah kata-kata mutiara yang berbunyi, "menjadi sukses itu sulit, tapi akan lebih sulit lagi jika tidak sukses".

Karena kemudahan yang ada dijaman sistem informasi saat ini, baik dalam penggunaan teknologi maupun pembuatannya, ternyata hal tersebut juga turut banyak sekali menciptakan berbagai macam perusahaan-perusahaan sekuritas fiktif untuk kegiatan berinvestasi. Namun, meskipun banyak tidak semua perusahaan sekuritas tersebut adalah perusahaan yang resmi atau legal, bahkan untuk perusahaan sekuritas yang sudah legal sekalipun belum tentu bisa dapat dipercaya dalam hal pengelolaan dana investasi yang kita berikan.

Nah lho?

Kalau sudah begini, lantas bagaimana cara menetukan perusahaan sekuritas yang dapat dipercaya untuk mengelola dana investasi yang akan kita investasikan?

Tidak tahu. Karena tidak ada satupun sistem yang sempurna dimuka bumi ini, selama proses dari sistem tersebut masih melibatkan campur tangan manusia, dan manusia sendiri adalah makhluk yang sangat mudah mengalami korup hatinya, maka tidak ada satupun cara yang pasti yang dapat digunakan untuk mengetahui hal tersebut.

Namun demikian, tetap ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah perusahaan sekuritas memiliki rekam jejak yang baik atau buruk di masa lalu, sehingga berdasarkan hal tersebut seorang calon investor saham kemudian dapat menilai dan memutuskan apakah akan menginvestasikan dananya di perusahaan tersebut atau tidak.

  • satu, searching artikel berita yang berkaitan dengan perusahaan sekuritas tersebut, apakah lebih banyak pemberitaan positif atau negatif yang ditemukan.
  • dua, untuk perusahaan yang sudah menggunakan jasa berbasis aplikasi mobile, coba lihat rating aplikasi dari perusahaan tersebut, apakah memiliki rating tinggi stau tidak, apakah lebih banyak keluhan ataukah pujian.
  • tiga, coba periksa data perusahaan tersebut apakah sudah tercatat di website resmi pemerintah (IDX) atau tidak.
  • empat, jika punya orang kepercayaan dalam dunia investasi, cobalah untuk meminta saran dari orang tersebut, namun harus tetap berhati-hati, karena keputusan berinvestasi bukan ditangan orang tersebut melainkan ditangan investor itu sendiri.
  • lima, jika keempat tahapan sebelumnya sudah terpenuhi, selanjutnya cobalah lakukan investasi saham melalui perusahaan sekuritas tersebut, namun cukup dengan dana yang sedikit saja (contoh, 100K saja), setelah dana diinvestasikan, amati dana yang telah diinvestasikan tersebut selama beberapa waktu. Jika belajar dari pengalaman pribadi penulis, biasanya penulis akan mengamati perkembangan dana tersebut selama setahun, dan selanjutnya mencoba melakukan penarikan dana. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah dana yang kita investasikan tersebut sesuai dengan prosfek portofolio yang dijanjikan atau tidak, jika tidak maka penulis tidak akan pernah berinvestasi di perusahaan tersebut, jika iya maka penulis tinggal melakukan top up ulang saja.

Tidak hanya itu, selama setahun pengamatan, hal yang penulis biasanya amati adalah kesesuaian dara yang diberikan oleh perusahaan sekuritas melalui platform-nya terhadap data yang ditampilkan langsung melalui web IDX. Jika data laporan yang diberikan oleh perusahaan sekuritas bersesuaian dengan data yang diberikan oleh IDX, maka perusahaan sekuritas tersebut MULAI bisa untuk penulis percayai,

Ada lagi?

Tidak hanya itu, perhatikan juga waktu proses ketika seorang investor melakukan pencairan dana, dan menerima keluhan, apakah proses tersebut akan berlangsung dalam waktu yang relatif cepat, atau lambat, atau tidak mendapatkan respon sama sekali, jika yang terjadi adalah yang terburuk, maka sudah pasti perusahaan sekuritas tersebut tidak bisa di percaya untuk mengelola dana investasi yang dipercayakan oleh para investor, alias tidak amanah.

Ada lagi?

Pelajari pula setiap ketentuan dan regulasi yang ditetapkan oleh perusahaan sekuritas terhadap para investornya yang biasa terdapat di web resmi setiap perusahaan sekuritas, dalam hal ini yang utama perlu diperhatikan adalah biaya transaksi, baik itu biaya pembelian saham ataupun biaya penjualan saham, serta biaya jika terjadi penipuan dari tempat atau perusahaan investor ketika berinvestasi, adakah upaya perlindungan dari perusahaan sekuritas, atau individu hanya lepas tangan saja, dan mengatakan bahwa semua musibah tersebut menjadi bagian dari tanggung jawab investor itu sendiri, serta beberapa peraturan lainnya.

Proses ini memang terlihat sangat merepotkan, apalagi tujuaanya hanyalah untuk memilih perusahaan sekuritas untuk investasi yang memang belum masuk ke proses utama investasi saham itu sendiri, hanya saja hal ini memang harus dilakukan karena seni dari berinvestasi itu pada dasarnya bukanlah mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, melainkan mencari keamanan dan kepastian dalam pengendalian pergerakkan pasar.

"Seseorang tidak akan pernah bisa menyeberangi samudra yang luas, jika mengendalikan layar kapal saja tidak bisa".

Lakukan Riset Pasar Saham

Setelah yakin menemukan perusahaan sekuritas yang akan digunakan untuk investasi saham, maka tahapan selanjutnya adalah menggunakan perusahaan sekuritas tersebut untuk menghubungkan calon investor dengan perusahaan-perusahaan yang sedang menerbitkan surat saham.

Biasanya untuk para profesional, saham-saham yang sering menjadi incaran adalah saham-saham yang pertama kali melantai di pasar bursa atau saham yang pertama kali dijual surat sahamnya melalui IDX, atau lebih dikenal dengan istilah saham IPO.

Apa itu saham IPO? mari Googling bersama,

Namun lain lagi bagi para investor pemula, hampir sebagian besar literatur dari internet selalu mengatakan untuk main aman dengan membeli saham-saham yang nilai valuasinya sudah tinggi (BlueChip) atau yang sudah memiliki reputasi yang baik atau sangat baik.

Padahal saran ini menurut penulis kurang tepat, karena hampir bahkan bisa dipastikan semua jenis saham yang sudah masuk kategori baik atau sangat baik, nilai sahamnya sudah pasti sangat tinggi per lembarnya, dan meskipun aman, membeli saham-saham jenis ini tidak akan memberikan pembelajaran apapun bagi para investor pemula, karena investor tersebut tidak akan belajar apapun dari nilai fluktuasi harga saham yang nilainya sudah cenderung sangat stabil, malahan proses pembelian saham pada jenis tersebut hanya akan membekukan aset investasi si pemilik dana dalam waktu yang sangat lama, dan tentunya dengan perolehan hasil yang lebih sedikit.

"Pelaut yang hebat, tidak hidup di laut yang tenang".

Jauh lebih baik ketimbang hanya mengikuti nasihat tersebut seorang investor pemula sebaiknya melakukan pendataan mandiri terhadap semua jenis saham yang sudah ada di pasar saham dan membandingkan hasil indeks yang telah didata tersebut terhadap semua jenis saham yang tersedia.

Harapannya dengan dilakukannya proses tersebut, maka akan memberikan gambaran lebih detail atas kondisi suatu perusahaan. Dengan begitu proses pertimbangan yang akan diambil akan menjadi lebih objektif.

Kelamaan…, memang lama, karena investasi portofolio itu memang di badan kelihatan santai, padahal aslinya capek di otak.

Lakukan pencarian data seperti kondisi keuangan perusahaan, hasil laba dan rugi dalam periode waktu tertentu, besar arus kas perusahaan, nilai valuasi perusahaan saat ini, nila prospek di masa yang akan datang, dan data lainnya yang dirasa menunjang dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan proses pembelian saham.

Aktivitas riset data yang dilakukan oleh calon investor tersebut selanjutnya lebih dikenal dengan istilah teknik analisis fundamental.

Jika diibaratkan bangunan, maka analisis fundamental itu adalah seperti aktivitas mencari tahu seberapa kuat fondasi yang berada di bawah sebuah bangunan, karena semakin kuat pondasi suatu bangunan, maka sangat dimungkinkan bagi bangunan tersebut untuk dibangun lagi lantai yang lebih tinggi diatasnya, begitu pula dengan nilai fundamental perusahaan, semakin baik nilainya maka dapat diasumsikan bahwa kemungkinan perusahaan tersebut untuk bertumbuh menjadi lebih besar adalah besar pula. Dan semakin besar perkembangan sebuah perusahaan, maka nilai keuntungan yang diperoleh juga dapat semakin besar, beserta nilai dividen dan harga dari saham perusahaan itu sendiri.

Selain analisis fundamental ada lagi teknik analisis lain yang bisa digunakan oleh para calon investor pemula untuk melakukan kegiatan riset pasar saham, namun untuk penulis hal ini tidak pernah penulis lakukan, karena prosesnya dapat membuat jam tidur penulis terbalik, dan dapat sangat mengganggu kesehatan mental, serta sosial penulis.. heheh..

Analisis tersebut adalah analisis teknikal.

Pahami Grafik dan Pergerakan Harga Saham

Setelah melakukan analisis fundamental pada dasarnya seorang calon investor pemula sudah bisa menentukan jenis saham apa yang akan dibeli. Namun, beberapa investor aktif ada pula yang mengatakan bahwa selain analisis fundamental adapula teknik analisis lain yang namanya analisis teknikal yang dapat digunakan untuk melakukan riset pasar pada kegiatan investasi saham.

Secara sederhana, menurut penulis analisis teknikal ini pada dasarnya adalah analisis 'tebak-tebakkan'.

Kenapa demikian?

Karena yang dilakukan pada analisis teknikal adalah hanya memperkirakan apakah grafik saham akan bergerak naik atau bergerak turun berdasarkan pergerakkan grafik perdagangan saham di masa lalu.

Simpel kan :D

Yang perlu dilakukan oleh seorang investor saham atau trader saham dengan menggunakan teknik ini hanyalah mengamati pergerakan grafik saham dari setiap daftar saham yang tersedia. Jika ditanya apakah penulis mempraktikkan teknik analisis ini? Jawabannya adalah tidak. Kenapa? Karena prosesnya harus dilakukan secara aktif oleh investor dan harus dipantau secara terus-menerus.

Karena pergerakan grafik dapat berubah secara tiba-tiba begitu saja hanya dalam hitungan jam atau hari.

Meskipun teknik analisis teknikal dianggap sebagai pseudoscience, namun tidak sedikit pula investor yang menggunakan teknik ini untuk mencari keuntungan dalam investasi saham.

Kenapa demikian?

Jawabannya tidak lain dan tidak bukan, karena adanya 'bandar' pada setiap kegiatan transaksi saham.

Siapa bandar?

Bandar dalam dunia investasi saham adalah seorang individu atau sekelompok orang tertentu yang memiliki modal investasi dalam jumlah besar….Sangat besar sehingga setiap kali individu melakukan kegiatan transaksi saham maka akan berdampak pada pergerakkan pasar. Dimana dalam setiap proses transaksinya, seorang bandar akan selalu membeli saham dalam volume lembar saham yang sangat besar, sehingga akibat dari proses pembelian yang individu lakukan tersebut dapat memengaruhi perubahan harga saham sampai ke level yang signifikan. Dimana nilai saham yang semula adalah rendah, dapat langsung naik ke titik tertentu, sesuai dengan prinsip atau hukum permintaan dan penawaran ekonomi.

Kenapa demikian?

Perlu diingat, bahwa setiap lembar saham yang dibuat atau dicetak oleh suatu perusahaan, yang akan dibagikan kepada para investor jumlahnya adalah terbatas atau dibatasi sesuai dengan kebutuhan atau kepentingan dari perusahaan itu sendiri. Jika jumlah yang terbatas ini kemudian dibeli dalam jumlah yang sangat banyak hanya oleh sekelompok orang atau individu saja (ditimbun), maka otomatis jumlah lembar saham yang dapat diedarkan menjadi berkurang atau menjadi sedikit.

Sejalan dengan hukum ekonomi, jika jumlah barang yang beredar di pasaran sedikit (lembar saham), sedangkan permintaan masih banyak (dari investor), maka secara otomatis harga (saham) menjadi naik.

Dan saat harga saham sudah naik, saat itulah para bandar kemudian melepas kepemilikan sahamnya karena sudah bisa dapat untung (cuan) dari selisih harga pembelian dan penjualan.

Kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh bandar tersebut pada praktiknya dikenal dengan istilah 'menggoreng saham'. Atau kalau dalam praktik jual beli BBM, istilah ini dikenal dengan sebutan 'menimbun BBM'.

Trus yang jadi korban siapa? yang jadi korban adalah yang tidak tau, atau sekadar ikut-ikutan bandar, karena melihat grafik harga saham yang terus-menerus naik.

Dari sini pula dapat diketahui bahwa kegiatan trading saham tersebut bukanlah permainan judi (tidak haram), melainkan permainan monopoli (haha), siapa yang cepat dia yang dapat, siapa yang punya uang paling banyak dia bisa dapat banyak, siapa yang paling tahu dia yang paling cuan.

Masih ragu mau beli saham? Jika ragu maka tinggalkanlah. Seperti hadist;

Abu Muhammad al-Hasan bin Ali bin Abu Thalib ra. cucu Rasulullah saw. pernah berkata, Aku hafal sabda Rasulullah saw., “Tinggalkan perkara yang meragukanmu dan kerjakan perkara yang tidak meragukanmu.”

(HR Tirmidzi dan Nasa-i, Tirimidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih”)

* emot merasa beriman *

Tapi untuk yang sudah yakin, maka lanjut ke tips selanjutnya.

Pilih Saham Berdasarkan Indeks Tertentu

IDX memberikan berbagai macam indeks atau kategori saham yang membantu para calon investor saham untuk lebih mudah mengklasifikasikan saham. Beberapa kategori saham yang terkenal yang biasa selalu direkomendasikan oleh para ahli investor saham, atau yang sudah berpengalaman di bidangnya adalah seperti saham BlueChip. Saham-saham yang sudah masuk kategori ini, dapat dikatakan adalah saham-saham yang sudah masuk kategori bagus secara fundamentalnya, hanya saja kekurangannya, hampir sebagian besar saham yang masuk kategori ini harganya sudah sangat mahal, dan biasanya nilai dividen yang diberikan juga tidak terlalu besar. Orang-orang yang biasanya membeli saham pada kategori ini biasanya hanya bertujuan untuk mempertahankan nilai kekayaan atau nilai aset yang dimilikinya saat ini.

Tidak hanya itu kategori lain pun juga banyak yang tersedia di IDX, bagi calon investor yang selalu memperhatikan tentang isu dampak lingkungan calon investor dapat memilih saham-saham yang masuk dalam indeks SRI-KEHATI. Saham yang masuk dalam indeks ini adalah saham-saham yang dalam proses bisnisnya dinilai sangat peduli dengan isu kelestarian lingkungan.

Untuk penulis sendiri, biasanya jenis saham yang sering dipilih atau sekadar cuma dilihat saja (hehe) adalah saham yang masuk kategori DES (daftar efek syariah), dimana saham-saham yang masuk kategori ini adalah saham-saham yang dalam proses bisnisnya dianggap bersesuaian dengan prinsip-prinsip syariah Islam.

Harapannya jika saham yang nanti akan dibeli tersebut masuk dalam kategori DES dimasa depan dapat mendatangkan berkah, amin.

Berinvestasi saham sama artinya juga dengan berdagang namun secara pasif, sehingga bagi penulis sendiri sangat penting untuk sebisa mungkin mengetahui dan mengawasi dari mana sumber penghasilan tersebut didapat, tidak hanya sekadar cari untung, karena bagi penulis sumber utama rezeki itu adalah ditangan Allah.

Diversifikasi saham

Diversifikasi saham adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk menempatkan dana investasinya pada beberapa klasifikasi saham yang berbeda dengan kategori tertentu sesuai dengan pertimbangan dari individu atau kelompok itu sendiri.

Tujuan dari diversifikasi adalah untuk mengantisipasi jika salah satu dari portofolio investasi yang dimiliki oleh investor mengalami penurunan nilai atau harga, yang kemudian dapat berdampak pada keseluruhan dana investasi yang digunakan. Dengan membagi dana investasi ke beberapa jenis saham pada kategori tertentu, diharapkan jika salah satu kategori saham mengalami penurunan harga, maka jenis saham lain yang juga telah diinvestasikan dananya dapat meng-cover atau menutupi kerugian tersebut melalui nilai harga yang dimilikinya.

Contoh, investor yang membagi 100% dana investasinya sebesar 5x20%, dan menginvestasikan dana tersebut untuk 5 jenis saham yang berbeda, satu untuk sajam jenis tambang, dua saham untuk jenis fintek, tiga saham untuk jenis perkebunan, empat saham untuk jenis otomotif, dan lima adalah saham untuk jenis hiburan.

Harapannya jika saham pada sektor tambang sedang mengalami penurunan nilai, maka kerugian dari penurunan nilai sahamnya dapat ditutupi dari sektor lain seperti saham sektor hiburan.

Jika sudah dilakukan diversifikasi, bagaimana cara untuk mengetahui bahwa salah satu sektor dari kelima sektor yang dipilih pada contoh sebelumnya tersebut tidak akan mengalami kerugian semua?

Salah satu tips yang dapat penulis samapaikan adalah dengan cara menggunakan teknik 'tebar jaring'. Jadi sebelum berinvestasi pada kelima sektor tersebut, cobalah terlebih dahulu untuk berinvestasi di satu sektor saja, hanya dana 20% tersebut dipecah lagi menjadi lebih kecil untuk diinvestasikan pada beberapa perusahaan sejenis dalam satu sektor yang sama. Setelah itu lakukan pengamatan pada periode waktu tertentu untuk mengamati hasil pergerakannya.

Cara ini memang agak sedikit boros apalagi untuk calon investor pemula dengan dana investasi yang pas-pasan. Tapi meskipun boros, hasil yang didapatkan juga efektif.

Dan sekali lagi, hal yang perlu diingat adalah investasi saham memang pada dasarnya adalah bentuk investasi yang memang membutuhkan dalam dalam jumlah yang sangat besar.

Perhatikan Kondisi Ekonomi dan Politik Saat Ini

Pasar selalu bergerak lebih dulu daripada keputusan pemerintah. Begitu pula jika ingin menjadi seorang investor saham yang unggul, maka investor tersebut harus bisa membaca situasi saat ini guna menentukan rencana investasi saham yang akan datang.

Contoh kebijakan pemerintah yang membatasi ekspor CPO ke luar negeri, meskipun pemerintah mengeluarkan peraturan resminya, hal ini sudah pasti akan berdampak negatif pada perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia, sebagai investor yang baik, maka sudah seharusnya menginvestasikan dana pada sektor-sektor tersebut, atau bagi investor yang sebelumnya sudah pernah membeli maka jauh lebih bijak jika melepas kepemilikan dari saham tersebut.

Contoh lain, seperti awal tahun 2020 dimana wabah virus covid mulai menyebar, sebagai pelaku pasar investasi saham, salah satu langkah yang bijak yang dapat dilakukan pada kegiatan pembelian saham adalah berinvestasi di perusahaan-perusahaan alat medis, karena kedepan produksi dari alat-alat medis tersebut sangat dibutuhkan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dunia, seperti masker dan alat bantu pernapasan.

Dengan ketelitian dan kepekaan membaca situasi ekonomi dan politik di suatu negara, seorang investor secara tidak langsung dapat membuka peluang untuk melihat pasar di masa yang akan datang.

Tidak hanya itu, selain faktor sosial dan politik, faktor lain seperti adanya penemuan baru atau alat canggih lainnya juga turut dapat digunakan sebagai peluang untuk membaca kesempatan pembelian saham yang dapat bernilai positif di masa depan.

Jadi, jika ada yang mengatakan bahwa investor yang memiliki uang atau harta dalam jumlah yang banyak, maka investor tersebut adalah orang-orang yang tidak peka dengan lingkungan, itu adalah salah besar. Karena untuk menjadi seorang investor yang unggul, salah satu syarat utama yang harus dimiliki oleh investor tersebut adalah kepekaan untuk mengenali lingkungannya.

Lakukan evaluasi


"history make a man wise"

Setelah berinvestasi, coba lakukan evaluasi terhadap beberapa portofolio investasi yang sudah dimiliki, apakah sudah bergerak ke arah yang positif ataukah sebaliknya.

Jika negatif, maka lakukan pencarian informasi tambahan mengenai penyebab dari penurunan nilai saham pada portofolio tersebut, apakah memang karena ada kompetitor baru dari produk yang dipasarkan perusahaan tersebut, sehingga menyebabkan nilai penjualan menurun, apakah karena faktor kebijakan pemerintah, apakah karena faktor pandemi, apakah karena faktor pergantian dewan direksi dan lain sebagainya. Jika sudah menemukan hal tersebut maka kedepan data atau informasi yang telah ditemukan tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pembelian saham pada sektor pada kategori yang sama tersebut.

Jangan lupa pula, untuk selalu memantau pemberitaan yang berkaitan dengan aktivitas dari perusahaan tempat investor berinvestasi tersebut.

Minta Saran dari Pakar atau Orang yang Terpercaya

Sesulit-sulitnya seorang calon investor pemula ketika memulai kegiatan investasinya, yakinlah bahwa sudah ada orang lain di luar sana yang sudah pernah mengalami hal yang sama bahkan lebih sulit dari yang pernah dialami oleh calon investor itu sendiri, dan orang tersebut sudah pasti memiliki kebijaksanaan dalam menghadapi kondisi itu.

Cobalah untuk berusaha menemukan orang yang telah berpengalaman tersebut melalui kegiatan pelatihan atau melalui forum-forum diskusi internet, dan jangan lupa untuk selalu berhati-hati dalam meminta nasihat keuangan dari orang lain.

Hati manusia hanya manusia itu sendiri dan Allah yang tahu.

Referensi Tambahan:

Artikel ini didedikasikan kepada: Yulaekah Siti Aminah, Aan Syaiful Anwar, Abi Dewa Paksi Santoso, Adelia Rut Krisnanti, dan Adelia Sofia Anjani.

10 komentar untuk "Tips Investasi Saham Bagi Pemula dan Penjelasannya"

  1. Baru paham sekarang ternyata analisis teknikal itu lebih ke permainan bandar.

    BalasHapus
  2. Klo admin sendiri pke aplikasi sekuritasnya apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pakenya stockbit, lebih santai aja pakenya dari dulu, itu juga dapatnya dari rekomendasi teman yang udah pernah invest saham duluan.

      Hapus
  3. Saran aja nih, ketimbang lu invest saham cuma 100K, mending lu sekarang ningkatin earning powe aja dulu, soalnya duit 100k klo lo invest mentok-mentok dapetnya paling cuma serebu perak, dan itu lu harus nungguin setahun. Masih lebih untung tukang parkir.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya gue sepakat nih, earning power itu adalah kemampuan untuk menghasilkan uang oleh seseorang dalam periode waktu tertentu, biasanya bulanan, dan sifatnya adalah penghasilan yang dilakukan secara aktif. Jadi kalo kalian udah pernah punya modal, sekitar 1juta atau 10juta, daeipada saham, mending modal itu digunakan untuk pelatihan yang dapat menambah softskill kita dalam dunia kerja, atau digunakan untuk membeli alat seperti laptop yang dapat digunakan untuk menunjang kinerja dan produktifitas kita. Klo produktifitas meningkat, atau kemampuan kerja meningkat, otomatis uang yang dapat dihasilkan juga meningkat.

      Klo penghasilan meningkat, otomatis tabungan juga meningkat, klo tabungan meningkat, maka modal untuk investasi saham juga jadi lebih besar.

      Klo modal awal yang di pake buat investasi awal sudah besar, maka otomatis hasil yang didapstkan juga pasti besar.

      Hapus
  4. Sepakat juga nih, tapi jangan langsung serakah diawal investasi, selalu pahami setiap tahapan untuk menghindari kehilangan dana dalam jumlah besar juga.

    BalasHapus
  5. Baru tau ada yang namanya saham syariah, emg itu isinya pasti halal?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waulahuallam, setidaknya sudah berikhtiar mencari yang paling baik.

      Hapus
  6. Di sini ada yang beli saham GOTO, kemaren sempat beli, sekarang malah nyesel, harganya langsung turun separoh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gimana ga turun, isinya utang semua, itu nilai sahamnya baru bisa naik, klo utangnya udah beres semua, atau udah masuk kategori wajar.

      Hapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things start from small things -