Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hasil Telaah Rancangan Pembelajaran Menggunakan Prinsip UbD (TUGAS PPG)

Ruang Kolaborasi: Telaah Rancangan Pembelajaran Menggunakan Prinsip UbD

Bapak/Ibu Guru, pada tahap sebelumnya Bapak/Ibu guru telah mengekplorasi prinsip UbD dalam merancang pembelajaran. Pada tahap ini, siapkan salah satu perencanaan pembelajaran (RPP/Modul Ajar) yang Bapak/Ibu guru miliki. Ajaklah teman sejawat/kepala sekolah/pengawas untuk menelaah rancangan pembelajaran dengan mengisi rubrik checklist. Rubrik ini memandu Bapak/Ibu guru dalam merepleksikan perencanaan pembelajaranan dengan pendekatan UbD. Dengan demikian, Bapak/Ibu guru dapat mengetahui sejauh mana perencanaan pembelajaran tersebut relevan dengan prinsip UbD.





DOKUMENTASI FOTO KEGIATAN TELAAH
Kegiatan Telaah Rancangan Pembelajaran Menggunakan Prinsip UbD
Kegiatan Telaah Rancangan Pembelajaran Menggunakan Prinsip UbD


LINK YOUTUBE KEGIATAN TELAAH




Dokumentasi Hasil Telaah Rekan Sejawat (Cyndykia Gusti Berliana – Guru Informatika):
Dokumentasi Hasil Telaah Rekan Sejawat (Cyndykia Gusti Berliana – Guru Informatika)
Dokumen 1.1

Dokumentasi Hasil Telaah Rekan Sejawat (Cyndykia Gusti Berliana – Guru Informatika)
Dokumen 1.2

Dokumentasi Hasil Telaah Rekan Sejawat (Urfan Afif – Guru Geografi – Guru Penggerak Angkatan 9 Tahun 2024):
Dokumentasi Hasil Telaah Rekan Sejawat (Urfan Afif – Guru Geografi – Guru Penggerak Angkatan 9 Tahun 2024)
Dokumen 2.1

Dokumentasi Hasil Telaah Rekan Sejawat (Urfan Afif – Guru Geografi – Guru Penggerak Angkatan 9 Tahun 2024)
Dokumen 2.2

Catatan:
  • Berdasarkan hasil telaah dari Cyndikia RPP/Modul yang dibuat masih terdapat kekurangan pada bagian desain aktifitas belajar karena masih kurang mendorong peserta didik untuk menjelajahi konsep secara lebih mendalam.
  • Sedangkan berdasarkan hasil telaah dari Urfan RPP/Modul yang dibuat sudah menunjukkan tujuan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.

Refleksi Diri Sendiri: Untuk guru sendiri, berdasarkan pemahaman baru yang didapatkan dari TOPIK satu, dan setelah mengisi Rubrik Checklist yang telah disediakan sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi dalam kegiatan pembelajaran yang telah guru lakukan sebelumnya. Dimulai dari proses menentukan tujuan pembelajaran, dari 6 poin ada 2 poin utama yang menurut tenaga pendidik perlu untuk diperbaiki, yaitu:
  • Saya merumuskan pertanyaan esensial yang mendorong peserta didik untuk menjelajahi konsep-konsep dan merumuskan pemahaman mereka sendiri.
  • Saya merumuskan tujuan pembelajaran dalam berbagai kategori kemampuan peserta didik.
Karena berdasarkan pemahaman sebelumnya, kecenderungan tenaga pendidik untuk membuat tujuan pembelajaran adalah hanya berfokus pada CP yang akan dipilih tanpa benar-benar memerhatikan kebutuhan dan kemampuan peserta didik secara spesifik.

Yang kedua adalah pada Langkah Menentukan Asesmen Pembelajaran, dimana dari 6 poin ada 2 poin utama yang menurut tenaga pendidik perlu mendapatkan perbaikan, yaitu:
  • Saya merancang asesmen formatif untuk mengukur Capaian Pembelajaran yang berkelanjutan selama proses pembelajaran.
  • Saya mengembangkan instrumen penilaian autentik.
Dalam pembuatan asesmen yang pernah dilakukan, guru atau tenaga pendidik harus membuat suatu format ukuran yang dapat mengukur Capaian Pembelajaran secara berkelanjutan, serta harus mengembangkan bentuk instrument penilaian peserta didik dengan lebih autentik.

Dan yang ketiga atau yang terakhir, pada Langkah Merancang Kegiatan Pembelajaran, dimana pada bagian ini terdapat satu poin yang perlu mendapatkan perbaikan, yaitu:
  • Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran berdasarkan keragaman kemampuan awal peserta didik.
Dimana pada tahap awal kegiatan pembelajaran, guru perlu mengembangkan suatu aktifitas pembelajaran yang lebih beragam atau sesuai dengan kemampuan awal peserta didik, tidak hanya berpatokan pada sumber daya yang tersedia di sekolah saja.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut, guru selanjutnya akan melakukan perbaikan kualitas perangkat ajar yang telah dibuat sebelumnya, berdasarkan hasil evaluasi dan pemahaman baru yang telah didapatkan berdasarkan prinsip Understanding by Desing (UbD) agar kualitas perangkat ajar dan kualitas pembelajaran dikelas menjadi lebih baik lagi.

Hasil telaah terhadap rancangan pembelajaran berbasis prinsip *Understanding by Design* (UbD) menunjukkan beberapa keunggulan dalam mendukung pembelajaran yang lebih terarah dan bermakna. UbD merupakan kerangka perencanaan pendidikan yang berfokus pada hasil akhir pembelajaran. Prinsip ini mendorong penyusunan kurikulum yang menempatkan pemahaman mendalam sebagai tujuan utama, sehingga semua komponen pembelajaran—dari penentuan tujuan hingga strategi evaluasi—disusun secara terbalik, dimulai dari hasil yang diharapkan terlebih dahulu. Hasil analisis terhadap rancangan pembelajaran yang memanfaatkan pendekatan ini menunjukkan adanya kejelasan arah dalam proses pembelajaran, terutama dalam mengaitkan materi yang diajarkan dengan kemampuan dan kompetensi yang diharapkan tercapai.

Dalam proses telaah, ditemukan bahwa rancangan pembelajaran yang menggunakan prinsip UbD memiliki keunggulan dalam menentukan fokus pembelajaran yang jelas. Tujuan pembelajaran ditetapkan sejak awal dan menjadi panduan utama dalam merancang seluruh aktivitas kelas. Hal ini memungkinkan peserta didik memahami dengan lebih baik apa yang diharapkan dari mereka dan mengapa materi yang diberikan penting untuk dipelajari. Dalam penerapannya, tujuan pembelajaran yang dirancang menggunakan prinsip UbD lebih terarah dan berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi, seperti analisis, evaluasi, dan sintesis. Hal ini sangat relevan dalam konteks pendidikan abad 21 yang menuntut peserta didik memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

Salah satu aspek penting dalam rancangan pembelajaran berbasis UbD adalah pentingnya penilaian yang autentik. Telaah terhadap beberapa rancangan pembelajaran berbasis prinsip ini menunjukkan bahwa penilaian yang dirancang dengan pendekatan UbD tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses pembelajaran. Misalnya, penilaian yang diterapkan dalam rancangan ini cenderung menggunakan pendekatan *performance-based assessment* di mana peserta didik diminta untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari ke dalam situasi nyata atau proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep, tetapi juga memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan praktis yang dapat mereka gunakan di luar kelas.

Lebih lanjut, rancangan pembelajaran berbasis prinsip UbD juga menekankan pentingnya penyesuaian materi ajar dengan kebutuhan peserta didik. Hasil telaah menunjukkan bahwa rancangan yang baik dalam kerangka UbD selalu memperhitungkan tingkat kemampuan peserta didik dan berusaha menyesuaikan materi agar dapat diakses oleh seluruh peserta didik, tanpa mengabaikan perbedaan individual dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini memungkinkan fleksibilitas dalam penyampaian materi, baik melalui diferensiasi instruksional maupun modifikasi tugas sesuai dengan gaya belajar dan kebutuhan peserta didik. Sebagai hasilnya, pembelajaran menjadi lebih inklusif dan mendorong partisipasi aktif dari semua peserta didik, tanpa terkecuali.

Salah satu temuan utama dalam hasil telaah rancangan pembelajaran berbasis UbD adalah pentingnya peran refleksi baik bagi pengajar maupun peserta didik. Refleksi menjadi salah satu komponen kunci dalam memastikan bahwa tujuan pembelajaran benar-benar tercapai. Dalam proses ini, peserta didik diberi kesempatan untuk merefleksikan pengalaman belajar mereka, merenungkan konsep-konsep yang telah dipelajari, dan mengevaluasi bagaimana pengetahuan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Dari sisi pengajar, refleksi ini membantu dalam mengevaluasi efektivitas strategi pembelajaran yang telah diterapkan, sehingga ke depannya dapat dilakukan perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Pendekatan UbD juga menekankan pentingnya desain pembelajaran yang terintegrasi dengan pengetahuan antar-disiplin. Hasil telaah menunjukkan bahwa dalam rancangan pembelajaran berbasis prinsip UbD, terdapat usaha untuk mengaitkan konsep-konsep dari berbagai bidang studi, sehingga peserta didik mampu melihat hubungan antar materi yang diajarkan dengan pengetahuan lain yang relevan. Hal ini memungkinkan pembelajaran yang lebih holistik dan membantu peserta didik mengembangkan wawasan yang lebih luas, di mana pengetahuan tidak hanya dipahami sebagai informasi yang terpisah-pisah, tetapi sebagai satu kesatuan yang saling terkait dan mendukung satu sama lain.

Dari segi strategi pembelajaran, rancangan yang mengadopsi prinsip UbD cenderung lebih bervariasi dan interaktif. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran aktif, seperti diskusi kelompok, simulasi, dan *project-based learning*, sangat diutamakan dalam rancangan ini. Penggunaan berbagai pendekatan ini memungkinkan peserta didik untuk lebih terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran, sehingga mampu membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan interaksi dengan orang lain. Pengajaran yang interaktif ini juga membantu meningkatkan motivasi belajar, karena peserta didik merasa memiliki peran yang lebih aktif dalam proses pembelajaran, bukan sekadar menjadi penerima informasi.

Selain itu, rancangan pembelajaran berbasis UbD juga mendorong penggunaan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran yang efektif. Hasil telaah menunjukkan bahwa pengintegrasian teknologi, seperti penggunaan platform digital untuk kolaborasi atau perangkat lunak tertentu untuk simulasi, mampu memperkaya pengalaman belajar peserta didik. Penggunaan teknologi ini memungkinkan pengajaran yang lebih fleksibel dan dapat diakses kapan saja dan di mana saja, sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan dengan cara yang lebih dinamis.

Di sisi lain, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi dalam penerapan prinsip UbD dalam rancangan pembelajaran. Hasil telaah mengungkap bahwa salah satu kendala yang sering dihadapi adalah keterbatasan waktu dalam merancang pembelajaran yang mendalam dan bermakna. UbD membutuhkan waktu dan usaha yang lebih dalam merancang tujuan yang jelas, merencanakan penilaian yang sesuai, serta menyusun kegiatan pembelajaran yang relevan. Pengajar perlu memiliki pemahaman yang baik tentang seluruh proses desain pembelajaran ini, agar dapat menghasilkan rancangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip UbD.

Namun, tantangan ini sebanding dengan hasil yang diperoleh. Rancangan pembelajaran berbasis UbD terbukti dapat menghasilkan pembelajaran yang lebih bermakna dan terarah. Peserta didik tidak hanya memahami konsep-konsep secara permukaan, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam konteks yang lebih luas. Dengan demikian, hasil telaah terhadap rancangan pembelajaran menggunakan prinsip UbD ini menunjukkan bahwa meskipun memerlukan usaha yang lebih, hasil yang didapatkan sebanding dengan peningkatan kualitas pembelajaran yang dihasilkan. UbD memberikan kerangka yang jelas bagi pengajar dalam merancang pembelajaran yang tidak hanya fokus pada pencapaian hasil belajar yang bersifat jangka pendek, tetapi juga pada pemahaman yang mendalam dan jangka panjang.

Secara keseluruhan, telaah terhadap rancangan pembelajaran berbasis UbD ini menunjukkan bahwa prinsip-prinsip yang diterapkan dalam kerangka ini sangat relevan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan menempatkan pemahaman sebagai fokus utama, memprioritaskan penilaian yang autentik, serta menyusun kegiatan pembelajaran yang interaktif dan relevan, rancangan berbasis UbD mampu menghasilkan pembelajaran yang lebih bermakna dan terarah.

14 komentar untuk "Hasil Telaah Rancangan Pembelajaran Menggunakan Prinsip UbD (TUGAS PPG)"

  1. nama: urfan afiv, dari SMAN 8 Semarang sangat menginspirasi dengan apa yang sudah di sampaikan dan dapat menjadi role model

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih pak Afif, semoga kedepan bisa belajar lebih banyak lagi. - Elfan Mauludi

      Hapus
  2. hasilnya sangat menginspirasi semoga bisa dijadikan panutan (Cindykia-Informatika- SMA N 8 Semarang)

    BalasHapus
  3. Apa keunggulan utama dari rancangan pembelajaran berbasis prinsip Understanding by Design (UbD)?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keunggulan utama dari rancangan pembelajaran berbasis prinsip Understanding by Design (UbD) adalah kejelasan fokus pembelajaran yang terarah dan berorientasi pada hasil akhir. UbD menempatkan pemahaman mendalam sebagai tujuan utama, sehingga seluruh proses pembelajaran, mulai dari perencanaan hingga evaluasi, disusun secara terbalik dengan memulai dari hasil yang diharapkan. Dengan demikian, tujuan pembelajaran yang dirancang lebih spesifik dan terarah, serta menuntun peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Selain itu, rancangan ini menekankan penilaian autentik yang berfokus pada proses, serta memastikan keterlibatan peserta didik secara aktif melalui metode pembelajaran interaktif. Hal ini mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif yang sangat relevan di era modern.

      Hapus
  4. Bagaimana pendekatan penilaian dalam rancangan pembelajaran berbasis UbD?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pendekatan penilaian dalam rancangan pembelajaran berbasis UbD menekankan pada performance-based assessment atau penilaian berbasis kinerja yang autentik. Penilaian ini tidak hanya berfokus pada hasil akhir berupa nilai, tetapi juga pada proses pembelajaran yang dialami oleh peserta didik. Dalam rancangan ini, peserta didik diminta untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari ke dalam konteks nyata atau proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, penilaian tidak hanya mengukur seberapa baik peserta didik memahami materi, tetapi juga kemampuan mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam situasi yang bervariasi. Ini membantu memastikan bahwa peserta didik tidak hanya menguasai pengetahuan teoretis, tetapi juga mampu menggunakannya secara praktis.

      Hapus
  5. Mengapa fleksibilitas dalam penyampaian materi penting dalam rancangan pembelajaran berbasis UbD?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fleksibilitas dalam penyampaian materi sangat penting dalam rancangan pembelajaran berbasis UbD karena setiap peserta didik memiliki kebutuhan belajar yang berbeda. Rancangan yang baik dalam kerangka UbD memperhitungkan perbedaan kemampuan dan gaya belajar peserta didik, sehingga materi ajar perlu disesuaikan agar dapat diakses dan dipahami oleh semua peserta didik. Dengan pendekatan yang fleksibel, pengajar dapat melakukan diferensiasi instruksional, memberikan tugas yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan, serta mengadaptasi metode pembelajaran agar lebih inklusif. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif dan meraih pemahaman yang lebih mendalam, terlepas dari perbedaan latar belakang dan kemampuan mereka.

      Hapus
  6. Apa peran refleksi dalam rancangan pembelajaran berbasis prinsip UbD?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Refleksi memainkan peran penting dalam rancangan pembelajaran berbasis prinsip UbD karena membantu memastikan bahwa tujuan pembelajaran telah tercapai dengan baik. Proses refleksi ini melibatkan baik pengajar maupun peserta didik. Bagi peserta didik, refleksi memberikan kesempatan untuk merenungkan konsep-konsep yang telah dipelajari, menilai pengalaman belajar mereka, dan mempertimbangkan bagaimana pengetahuan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari sisi pengajar, refleksi digunakan untuk mengevaluasi efektivitas strategi pembelajaran yang telah diterapkan, sehingga memungkinkan adanya perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran. Refleksi juga membantu dalam mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi peserta didik, sehingga pengajar dapat menyesuaikan pendekatan mereka di masa mendatang.

      Hapus
  7. Apa tantangan yang sering dihadapi dalam penerapan rancangan pembelajaran berbasis UbD?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah satu tantangan yang sering dihadapi dalam penerapan rancangan pembelajaran berbasis UbD adalah keterbatasan waktu dalam merancang pembelajaran yang mendalam dan bermakna. UbD menuntut perencanaan yang matang, mulai dari penentuan tujuan pembelajaran yang jelas, merencanakan penilaian yang sesuai, hingga menyusun kegiatan pembelajaran yang relevan dan interaktif. Proses ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode perencanaan pembelajaran konvensional. Selain itu, pengajar perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip UbD agar dapat merancang pembelajaran yang efektif. Tantangan lainnya adalah memastikan semua komponen dalam rancangan pembelajaran saling terintegrasi dengan baik, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara holistik dan menghasilkan pemahaman yang mendalam bagi peserta didik.

      Hapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things start from small things -