Hasil Telaah Video Pembelajaran Berdiferensiasi (TUGAS PPG)
Ruang Kolaborasi: Telaah Video Pembelajaran Berdiferensiasi
Bapak/Ibu guru, setelah menelaah ketiga video tersebut, uraikan bagaimana masing-masing guru pada video tersebut mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mencapai tujuan pembelajaran?
Video 1 ( https://youtu.be/5N6JATYPdzk ): Pada video 1, praktik pembelajaran dilakukan oleh Putu Putri Denalaksmi, Guru SDN 4 Seseran. Pada video tersebut bu Putu menceritakan kondisi kelasnya yang kurang maksimal dalam kegiatan belajarnya, ada yang mengantuk, ada yang bengong, dan lain sebagainya. Setelah memahami tentang pembelajran berdiferensiasi (konten), bu Putu kemudian melakukan asesmen awal untuk mengenali potensi bakat dan minat dari peserta didik yang bu Putu ajar. Setelah mengetahuinya, bu Puti kemudia menerapkan pembelajaran berdiferensiasi berbasis Konten. Dimana peserta didik diajarkan materi menggunakan beberapa media pembelajaran setelah itu, peserta didik diminta untuk melakukan refleksi dan menempelkannya pada media ajar yang telah disediakan. Hasilnya, semangat belajar peserta didik yang diajar oleh bu Putu yang semula kurang efektif akhirnya meningkat menjadi kondisi yang lebih efektif, bahkan kondisi belajar yang ada di kelas bu Putu terasa lebih menyenagkan dan lebih antusias dari sebelumnya.
Video 2 ( https://youtu.be/AB80RuCyPUw ): Pada video 2, praktik pembelajaran dilakukan oleh Daman Sa’id, Guru SMA PGRI Larangan. Pada video tersebut, pak Daman sebelumnya mengajar peserta didiknya tanpa melakukan proses diferensiasi sama sekali, pak Daman menganggap bahwa semua peserta didik yang dia ajar adalah sama seperti selembar kertas putih yang masih polos sehingga bisa langsung diisi atau diajari materi ajar apapun. Hasilnya, suasana belajar di kelas pak Daman terasa sepi dan bahkan ada beberapa peserta didik yang menempelkan kepalanya diatas meja karena merasa bosan. Setelah mengenal konsep pembelajaran berdiferensiasi, pak Dalam kemudian menerapkan konsep tersebut dikelasnya, yang diawali dengan proses asesmen awal peserta didik. Setelah mengenali profil peserta didik masing-masing melalui asesmen, pak Daman kemudian menerapakan konsep pembelajaran berdiferensiasi Proses. Dimana peserta didik diajari berdasarkan tingkat pemahaman peserta didik. Langkah awal yang dilakukan pak Daman setelah melakukan asesmen adalah membagi peserta didiknya menjadi beberapa kelompok sesuai tingkat kemampuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik. Kelompok yang dianggap memiliki kemampuan diatas rata-rata diberikan jam belajar mandiri untuk mempelajari materi secara lebih dalam melalui berbagai sumber lain, sedangkan untuk kelompok yang masuk kategori pemahamannya lebih rendah, diberikan jam pengajaran lebih banyak oleh guru, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dasar. Hasilnya, kualitas pembelajaran dikelas pak Daman menjadi lebih kondusif dan lebih efektif dari sebelumnya.
Video 3 ( https://youtu.be/T-kQWFyaeww ): Pada video 3, praktik pembelajaran dilakukan oleh Lia Peni Susilowati, Guru SMPN 4 Saradan. Pada kelas bu Lia diterapkan konsep pembelajaran berdiferensiasi produk, dimana kegiatan pembelajaran pada kelas bu Lia dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap-tiap peserta didik diberikan kebebasan untuk menentukan kelompoknya masing-masing sesuai dengan teman dan minat yang peserta didik sukai. Setelah membuat kelompok kemudian peserta didik berikan penugasan dalam bentuk proyek, dimana hasil akhirnya adalah produk yang dibuat oleh peserta didik dari masing-masing kelompok dan hasilnya dipresentasikan di depan kelas. Diakhir kegiatan pembelajran, bu Lia melakukan refleksi bersama peserta didik untuk bahan evaluasi kegiatan pembelajaran yanga akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
Diantara ketiga video tersebut, komponen diferensiasi manakah yang menurut Bapak/Ibu paling efektif untuk diterapkan pada pembelajaran? Mengapa?
Dari ketiga video yang telah dilihat sebelumnya, menurut saya semua komponen diferensiasi yang diterapkan oleh guru-guru tersebut adalah baik semua, karena untuk memaksimalkan kualitas belajar peserta didik, hal yang paling penting dilakukan oleh guru adalah harus mengetahui kebutuhan belajar peserta didik terlebih dahulu, baru setelah itu guru dapat menentukan komponen diferensiasi seperti apa yang paling pas untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.
Bapak/Ibu guru, setelah menelaah ketiga video tersebut, uraikan bagaimana masing-masing guru pada video tersebut mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mencapai tujuan pembelajaran?
Video 1 ( https://youtu.be/5N6JATYPdzk ): Pada video 1, praktik pembelajaran dilakukan oleh Putu Putri Denalaksmi, Guru SDN 4 Seseran. Pada video tersebut bu Putu menceritakan kondisi kelasnya yang kurang maksimal dalam kegiatan belajarnya, ada yang mengantuk, ada yang bengong, dan lain sebagainya. Setelah memahami tentang pembelajran berdiferensiasi (konten), bu Putu kemudian melakukan asesmen awal untuk mengenali potensi bakat dan minat dari peserta didik yang bu Putu ajar. Setelah mengetahuinya, bu Puti kemudia menerapkan pembelajaran berdiferensiasi berbasis Konten. Dimana peserta didik diajarkan materi menggunakan beberapa media pembelajaran setelah itu, peserta didik diminta untuk melakukan refleksi dan menempelkannya pada media ajar yang telah disediakan. Hasilnya, semangat belajar peserta didik yang diajar oleh bu Putu yang semula kurang efektif akhirnya meningkat menjadi kondisi yang lebih efektif, bahkan kondisi belajar yang ada di kelas bu Putu terasa lebih menyenagkan dan lebih antusias dari sebelumnya.
Video 2 ( https://youtu.be/AB80RuCyPUw ): Pada video 2, praktik pembelajaran dilakukan oleh Daman Sa’id, Guru SMA PGRI Larangan. Pada video tersebut, pak Daman sebelumnya mengajar peserta didiknya tanpa melakukan proses diferensiasi sama sekali, pak Daman menganggap bahwa semua peserta didik yang dia ajar adalah sama seperti selembar kertas putih yang masih polos sehingga bisa langsung diisi atau diajari materi ajar apapun. Hasilnya, suasana belajar di kelas pak Daman terasa sepi dan bahkan ada beberapa peserta didik yang menempelkan kepalanya diatas meja karena merasa bosan. Setelah mengenal konsep pembelajaran berdiferensiasi, pak Dalam kemudian menerapkan konsep tersebut dikelasnya, yang diawali dengan proses asesmen awal peserta didik. Setelah mengenali profil peserta didik masing-masing melalui asesmen, pak Daman kemudian menerapakan konsep pembelajaran berdiferensiasi Proses. Dimana peserta didik diajari berdasarkan tingkat pemahaman peserta didik. Langkah awal yang dilakukan pak Daman setelah melakukan asesmen adalah membagi peserta didiknya menjadi beberapa kelompok sesuai tingkat kemampuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik. Kelompok yang dianggap memiliki kemampuan diatas rata-rata diberikan jam belajar mandiri untuk mempelajari materi secara lebih dalam melalui berbagai sumber lain, sedangkan untuk kelompok yang masuk kategori pemahamannya lebih rendah, diberikan jam pengajaran lebih banyak oleh guru, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dasar. Hasilnya, kualitas pembelajaran dikelas pak Daman menjadi lebih kondusif dan lebih efektif dari sebelumnya.
Video 3 ( https://youtu.be/T-kQWFyaeww ): Pada video 3, praktik pembelajaran dilakukan oleh Lia Peni Susilowati, Guru SMPN 4 Saradan. Pada kelas bu Lia diterapkan konsep pembelajaran berdiferensiasi produk, dimana kegiatan pembelajaran pada kelas bu Lia dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap-tiap peserta didik diberikan kebebasan untuk menentukan kelompoknya masing-masing sesuai dengan teman dan minat yang peserta didik sukai. Setelah membuat kelompok kemudian peserta didik berikan penugasan dalam bentuk proyek, dimana hasil akhirnya adalah produk yang dibuat oleh peserta didik dari masing-masing kelompok dan hasilnya dipresentasikan di depan kelas. Diakhir kegiatan pembelajran, bu Lia melakukan refleksi bersama peserta didik untuk bahan evaluasi kegiatan pembelajaran yanga akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
Diantara ketiga video tersebut, komponen diferensiasi manakah yang menurut Bapak/Ibu paling efektif untuk diterapkan pada pembelajaran? Mengapa?
Dari ketiga video yang telah dilihat sebelumnya, menurut saya semua komponen diferensiasi yang diterapkan oleh guru-guru tersebut adalah baik semua, karena untuk memaksimalkan kualitas belajar peserta didik, hal yang paling penting dilakukan oleh guru adalah harus mengetahui kebutuhan belajar peserta didik terlebih dahulu, baru setelah itu guru dapat menentukan komponen diferensiasi seperti apa yang paling pas untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.
6 komentar untuk "Hasil Telaah Video Pembelajaran Berdiferensiasi (TUGAS PPG)"
Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106
Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.
Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.
- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things start from small things -
Selamat pagi mas Elfan, semangat selalu ya PPG nya, pembelajaran berdiferensiasi memang memberikan wawasan baru pagi para guru dalam mengenali kemampuan peserta didik untuk memaksimalkan potensi dirinya. Semoga kedepan bisa menerapakan apa yang sudah dipelajari waktu PPG ini. (Dwi Hardiko S.Pd., M.Si - Guru Penggerak SMAN 8 Semarang)
BalasHapusWah terima kasih pak kokok... amin semoga kedepannya saya bisa menerapkan konsep ini pada kegiatan pembelajaran saya agar bisa menjadi lebih baik lagi...
HapusSangat menginspirasi sekali materinya, segera diterapkan pada tiap pembelajaran di kelas agar bisa bermanfaat (Pak Komar - Guru Ekonomi - Guru Penggerak SMAN 8 Semarang)
BalasHapusTerima kasih pak komar, ... Sukses selalu.
HapusSukses selalu mas elfan, Egi - Geografi.
BalasHapusTerima kasih motivasinya pak Egi,
Hapus