Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagian Isi Penelitian Tindakan Kelas

Bagian isi laporan PTK terdiri dari lima bab utama, yaitu pendahuluan, kajian teori dan tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian, dan penutup. Berikut ini adalah keterangan bab demi bab isi dari laporan PTK tersebut.

Sebelum mempelajari materi tentang Bagian Isi Penelitian Tindakan Kelas, terlebih dahulu pelajari materi tentang: Kajian Teori Penelitian Tindakan Kelas dan Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian Tindakan Kelas, dan Bagian Pembukaan Penelitian Tindakan Kelas.

Bab I Pendahuluan

Bagian pendahuluan pada penelitian merupakan tempat bagi peneliti untuk mengatur topik dan pendekatan bagia para pembacanya. Pendahuluan memiliki beberapa tujuan utama dalam pembuatannya, yaitu mempersentasikan topik peneliti bagi para pembaca yang tertarik untuk membacanya, memberikan latar belakang atau rangkuman bagi penelitian yang sudah ada, memberikan posisi pendekatan bagi diri peneliti sendiri, memberikan rincian masalah penelitian secara lebih spesifik, memberikan gambaran terstruktur terhadap laporan penelitian, memberikan sedikit perbedaan bergantung pada jenis laporan atau karya ilmiah yang dibuat, dan menyajikan hasil penelitian secara empiris atau membangun argumen dengan melibatkan berbagai sumber. Sebagian besar, bahkan hampir seluruh isi bab ini memuat isi dalam proposal PTK. Secara lebih rinci, bagian ini terdiri dari unsur-unsur atau sub bab sebagai berikut:

Latar Belakang Masalah 

Sub bab ini memuat deskripsi secara lengkap dan terperinci, disertai dengan data faktual awal yang menunjukkan kondisi sebuah kelas yang sedang bermasalah. Kemudian, juga ditegaskan bahwa permasalahan tersebut adalah penting dan segera harus diatasi, karena jika dibiarkan akan berujung pada proses pembelajaran yang tidak bermutu. Disamping itu, pada bab ini juga harus dicantumkan langkah-langkah yang akan dilakukan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. Langkah atau tindakan tersebut harus didukung oleh teori yang kuat agar tidak terkesan hanya sebagai upaya 'trial and error'.

Latar belakang masalah atau latar belakang penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas merupakan garis besar singkat dari kegiatan penelitian yang paling penting yang telah dilakukan selama proses penelitian dan disajikan dalam bentuk urutan kronologis. Bagian latar belakang penelitian dapat juga diberi judul secara langsung berupa 'Latar Belakang Penelitian' atau 'Latar Belakang Masalah'. Latar belakang masalah atau penelitian juga mencakup segala bentuk diskusi singkat tentang teori dan model utama yang berkaitan dengan masalah penelitian.

Secara khusus ketika membuat latar belakang masalah penelitian, peneliti dapat mendiskusikan tentang teori dan model utama yang berkaitan dengan masalah penelitian itu sendiri dalam bentuk urutan kronologi yang menguraikan perkembangan historis pada suatu area penelitian. Saat menulis latar belakang penelitian atau latar belakang masalah peneliti juga berhubungan dengan apa yang telah dilakukannya sejauh kegiatan penelitian dilakukan pada area penelitian dilakukan.

Baca Juga:

Latar belakang penelitian ditulis setelah studi pustaka selesai ditulis. Oleh karena itu, tinjauan pustaka harus menjadi tahap pertama dan terlama dalam proses penelitian, bahkan sebelum proses merumuskan maksud dan tujuan dari kegiatan penelitian itu sendiri dibuat, tepat setelah menumukan wilayah atau lokasi penelitian, dimana setelah daerah penelitian tersebut ditemukan, selanjutnya tinjauan pustaka atau tinjauan literatur pun mulai dilakukan identifikasi pada kesenjangan daerah penelitian yang sedang diteliti, juga maksud dan tujuan penelitian perlu juga dikaitkan secara erat dengan penghapusan kesenjangan dalam bagian literatur penelitian, baru setelah itu dilakukan perumusan latar belakang masalah penelitian.

Perbedaan utama antara latar belakang masalah penelitian dan tinjauan pustaka penelitian adalah pada bagian pemberian informasi umum tentang apa yang telah dilakukan selama kegiatan penelitian tersebut berlangsung dan pada bagian akhir dilakukan penguraian informasi dan data secara kritis, guna meninjau karya-karya ilmiah yang telah dipublikasikan sebelumnya.


Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian merupakan bentuk pernyataan yang menyatakan suatu masalah dengan cara yang dapat diteliti. Rumusan masalah penelitian seperti pada penelitian tindakan kelas merupakan upaya untuk membentuk topik penelitian sedemikian rupa sehingga siap untuk dilakukan penyelidikan ilmiah. Rumusan masalah melibatkan proses penyempitan masalah dari area penelitian yang luas menjadi topik penelitian tertentu yang lebih spesifik dan merancang tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan penelitian tersebut. Setelah rumusan masalah penelitian selesai dirumuskan, maka topik penelitian siap untuk dilakukan penyelidikan secara ilmiah.

Rumusan masalah adalah problem statement atau formulasi berupa kalimat pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian. Secara terperinci, unsur-unsur dalam rumusan masalah memuat whowhatwhenwhere, dan how.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah harapan setelah penelitiannya berhasil. Oleh karena itu, tujuan umum dan khusus harus jelas, agar indikator keberhasilannya terukur dengan baik. Indikator perlu dicantumkan karena menjadi target tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.

Tujuan penelitian merupakan upaya peneliti untuk memajukan pengetahuan melalui pengembangan teori, konsep, dan gagasan ilmiah. Tujuan penelitian seperti pada penelitian tindakan kelas dapat dipenuhi melalui pembentukan hipotesis, pengumpulan data, analisis hasil, pembentukan simpulan, dan penerapan temuan, yang dilakukan ke dalam aplikasi kehidupan nyata dan pembentukan pertanyaan penelitian baru.

Sederhananya, tujuan penelitian adalah untuk menemukan suatu pengetahuan baru dari kegiatan penelitian yang sedang dilakukan saat ini berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pengetahuan baru ini dapat berupa pengembangan konsep baru atau kemajuan pengetahuan dan teori yang ada saat ini, yang mengarah pada suatu proses pemahaman baru yang sebelumnya tidak diketahui sama sekali.

Penggunaan istilah 'penyelidikan sistematis' dalam definisi formal mewakili bagaimana kegiatan penelitian itu biasa dilakukan, atau bagaimana suatu hipotesis dibentuk, bagaimana metode penelitian yang baru dirancang, bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis, dan bagaimana hasil penelitian diringkas menjadi satu atau lebih kesimpulan penelitian. Kesimpulan yang didapat dari kegiatan penelitian ini kemudian dibagikan kepada komunitas ilmiah lainnya guna menambah khasanah ilmu pengetahuan baru, juga menjadi bukti dari bentuk pertanyaan tambahan yang dapat diselidiki saat ini. Dengan proses yang telah dijelaskan tersebut, yang dilakukan secara berkelanjutan, maka penelitian ilmiah dapat membuat suatu kemajuan baru yang berkelanjutan dari waktu ke waktu, dimana ini merupakan tujuan sebenarnya dari tujuan penelitian itu sendiri.

Manfaat Penelitian 

Unsur dari manfaat penelitian terdiri dari pemaparan mengenai manfaat dari penelitian bagi peserta didik, guru, maupun sekolah. Tetapi, hendaknya peneliti tidak berlebihan dalam mencantumkan manfaat penelitiannya, karena target utama atau manfaat utama PTK adalah untuk peserta didik bukan sekolah.

Manfaat penelitian merupakan informasi atau nilai dari sebuah keuntungan yang didapatkan dari kegiatan penelitian terhadap suatu ruang lingkup atau area tertentu dari tujuan penelitian.

Bab II Kajian Teori dan Tinjauan Pustaka

Bagian ini berisi pembahasan mengenai teori-teori pendukung tindakan yang dikenakan dalam penelitian. Jadi Bagian ini bukanlah terjemahan penelitian kata demi kata yang ada dalam judul penelitian. Kebanyakan guru mengisi bagian ini dengan menjelaskan pengertian judul secara harfiah. Misalnya, guru mengangkat judul penelitian tentang "Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika dengan Metode Inquiry untuk Kelas VI SD". Lantas, apa yang guru lakukan atau peneliti lakukan pada bagian ini adalah menjelaskan kata-kata dalam judul tersebut yang diambil dari kamus, seperti peningkatan, aktivitas, belajar, matematika SD, dan inquiry. Jika ini terjadi, maka yang dipaparkan disini bukan sebuah teori, melainkan hanya terjemahan kata per kata semata.

Kajian teori yang dimaksud pada bagian ini adalah petunjuk atau arahan bahwa tindakan yang akan dikenakan kepada peserta didik mempunyai dasar yang jelas secara ilmiah dan dapat dibenarkan secara teoretis. Menurut Supardi dalam Suyadi (2012), bagian ini secara terperinci memuat unsur-unsur sebagai berikut:

  • Ada teori-teori yang memberi arahan atau petunjuk tentang variabel permasalahan yang dipecahkan, serta variabel yang digunakan untuk mengatasinya.
  • Terdapat usaha dari peneliti untuk memberikan argumen bahwa tindakan yang akan dikenakan pada peserta didik dalam penelitian diambil dan didukung oleh referensi baku atau standar, sehingga secara teoretis tindakan tersebut dibenarkan secara teori ilmiah.
  • Terdapat gambaran yang jelas mengenai kerangka berpikir penelitian yang akan dilakukan.
  • Dilakukan hipotesis tindakan jika diperlukan.

Bab III Metode Penelitian

Metode penelitian dalam PTK merupakan deskripsi proses tindakan yang akan dikenakan kepada peserta didik secara detail dan padat. Dengan kata lain, metode penelitian dalam PTK berisi langkah-langkah yang akan ditempuh peneliti dalam mengenakan tindakan kepada peserta didik. Secara terperinci, di dalam langkah-langkah penelitian tersebut, metode penelitian tindakan kelas memuat unsur-unsur sebagai berikut:

  • Subjek penelitian (guru).
  • Setting atau tempat penelitian.
  • Desain berupa rancangan penelitian atau cara-cara baku penelitian yang memuat berapa siklus penelitian diselesaikan, alat apa yang digunakan, media apa yang perlu disiapkan, dan lain sebagainya.
  • Jenis instrumen dan cara penggunaannya, misalnya dengan menggunakan angket, wawancara, observasi, dan sebagainya.
  • Pelaksanaan tindakan secara nyata dan konkret. Tindakan ini didasarkan pada analisis akar masalah yang ditemukan dan dilakukan secara fleksibel atau tidak secara ambisius.
  • Cara pengamatan, misalnya: dengan pengamatan langsung, dengan alat bantu kamera, atau dengan bantuan pengamat khusus secara kolaboratif.
  • Analisis dan refleksi, cara menganalisis dan dampak tindakan, kemajuan yang diperoleh, serta kelemahan-kelemahan yang ditemukan.

Bab IV Hasil Penelitian

Secara umum, bagian ini berisi tiga pokok bahasan utama, yakni setting penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan. Berikut ini adalah keterangan ketiga pokok bahasan tersebut.

Setting Penelitian

Bagian ini berisi setting atau gambaran secara lengkap mengenai kondisi kelas tempat dilakukan penelitian. Semakin lengkap data kelas seperti jumlah peserta didik, sarana prasarana, guru, media, dan lain sebagainya, maka semakin baik pula setting penelitian. Terlebih lagi, jika peneliti mampu menyimpan data kuantitatif yang dapat dimaknai secara kualitatif, tentu data ini sangat bermanfaat bagi tergambarnya kondisi nyata dari kelas yang akan diteliti.

Hasil Penelitian

Bagian ini berisi inti laporan, yakni hasil atau temuan penelitian. Mengingat pokok bahasan ini menjadi inti penulisan laporan, maka pemaparan pada bagian ini harus lengkap dan komprehensif. Siklus demi siklus dan perkembangan antara siklus yang satu dengan yang lain harus disajikan dengan jelas. Penyajian data dengan jelas dapat dilakukan dengan grafik, tabel, maupun skema gambar.

Pembahasan

Pokok bahasan ini berisi interpretasi peneliti secara kualitatif terhadap data-data yang diperoleh dan telah tersaji pada bagian-bagian sebelumnya. Dengan kata lain, bahasan ini merangkaum seluruh siklus dan semua aspek penelitian, kemudian diformulasikan ke dalam bentuk tabel maupun grafik. Penelitian harus mampu mendeskripsikan setiap peristiwa pada semua bagian siklus, khususnya peningkatan yang dicapai. Kemudian, peneliti juga mengemukakan faktor-faktor keberhasilan tersebut, dan atau faktor kegagalan dengan berbagai alasan yang rasional.

Bab V Penutup 

Secara umum, penutup pada laporan PTK hanya terdiri dari dua hal, yakni kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi hasil analisis seluruh isi laporan dengan menyesuaikan antara rumusan masalah dan pembahasan. Sedangkan saran berisi penerapan hasil penelitian dan tindak lanjut jika penelitian jika kegiatan penelitian tersebut akan diteruskan di masa yang akan datang.

Bagian Penunjang

Bagian penunjang, biasanya berisi daftar pustaka, lampiran, dan instrumen penelitian. Daftar pustaka, disamping berfungsi sebagai bacaan lanjut, juga dapat digunakan untuk melacak berbagai sumber yang berkaitan. Penulisan daftar pustaka dalam laporan PTK harus menggunakan aturan yang baku. Hingga saat ini, terdapat dua aturan penulisan daftar pustaka, yakni MLA (Modern Language Association) dan APA (American Psychological Association).

Secara esensial, diantara keduanya tidak ada perbedaan yang krusial, kecuali pada cara penulisannya saja. Di Indonesia, aturan penulisan yang lazim digunakan adalah sistem APA (American Psychological Association). Berikut adalah contoh penulisan daftar pustaka dengan sistem APA yang diperlihatkan pada gambar 1.

13 komentar untuk "Bagian Isi Penelitian Tindakan Kelas"

  1. Balasan
    1. Suyadi. (2012). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. DIVA Press. Jogyakarta.

      Hapus
  2. Latar belakang penelitian merupakan garis besar singkat dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan dan disajikan dalam urutan kronologis. Latar belakang penelitian juga mencakup pembahasan singkat tentang teori dan model utama yang berkaitan dengan masalah penelitian. Latar belakang penelitian ditulis setelah tinjauan pustaka.

    BalasHapus
  3. Latar belakang penelitian merupakan kompilasi informasi yang memadai yang didasarkan pada proses analisis masalah atau argumen yang dibahas, beserta langkah-langkah dan metode yang diperlukan untuk sampai pada tahap perancangan dan implementasi hasil yang akan dicapai dan solusi yang layak. Latar belakang berbeda dengan pendahuluan pada karya ilmiah penelitian.

    BalasHapus
  4. Bagian latar belakang harus membahas tentang temuan apa yang akan dilakukan secara kronologis untuk menonjulkan kemajuan dalam kehidupan nyata dan poin-poin yang hilang yang perlu dilakukan penanganan. Latar belakang harus ditulis sebagai suatu ringkasan dari interpretasi peneliti terhadap penelitian yang dilakukan sebelumnya dan hal apa yang ingin dicapai dari kegiatan penelitian yang dilakukan sekarang.

    BalasHapus
  5. Latar belakang penelitian memberikan konteks pada informasi yang dibahas dalam keseluruhan makalah penelitian. Informasi latar belakang peneliti dapat mencakup kegiatan penelitian yang sifatnya penting dan relevan.

    BalasHapus
  6. Apa tujuan pembuatan latar belakang dalam makalah penelitian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Informasi latar belakang yang memadai membantu para pembaca dalam menentukan apakah penelitian tersebut memiliki pemahaman dasar tentang masalah penelitin yang sedang diselidiki atau tidak, dan meningkatkan kepercayaan diri peneliti terhadap kualitas keseluruhan dalam hasil analisis dan temuan yang dilakukan peneliti.

      Hapus
  7. Daftar pustaka adalah halaman terakhir dari sebuah esai atau makalah penelitian yang ditulis dengan gaya APA. Gaya penulisan ini mencantummkan semua sumber yang peneliti gunakan dalam pembuatan karya ilmiah, sehingga para pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber yang dijadikan bahan kutipan dalam karya ilmiah.

    BalasHapus
  8. Apakah yang dimaksud dengan daftar pustaka atau referensi yang terdapat dalam makalah ilmiah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Daftar pustaka atau referensi adalah hubungan yang terjadi antar objek, dimana suatu objek atau objek pertama menunjuk, atau bertindak sebagai sarana untuk menghubungkan atau menautkan objek lain (objek kedua) ke objek yang sedang dibahas. Objek yang dirujuk oleh objek pertama disebut sebagai referensi objek pertama.

      Hapus
  9. Kenapa kutipan sangat penting dalam sebuah karya ilmiah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kutipan tidak hanya digunakan untuk menghindari plagiarisme atau pembajakan dalam sebuah karya (ilmiah). Kutipan juga memiliki peran penting lainnya.

      Kutipan memungkinkan peneliti untuk memberikan pengakuan terhadap kontribusi penulis dan peneliti lain dalam bidang penelitian dan pekerjaan yang dilakukannya. Dengan mengutip karya dari peneliti lain tersebut, artinya peneliti mengakui dan menghormati hak kekayaan intelektual peneliti lain tersebut.

      Kutipan juga merupakan bentuk silaturahmi ilmiah antar sesama peneliti yang dilakukan dalam komunitas ilmiah.

      Hapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things start from small things -