Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Asal Mula Kekayaan Terbentuk dan Penjelasannya

Bayangkan sebuah dunia dimana tiba-tiba semua alat menghilang. Semua bangunan, mobil dan mesin, atau bahkan peralatan dasar seperti pisau, palu, dan sekop pun ikut lenyap. Seperti apa perekonomian jika segala pekerjaan harus dilakukan dengan tangan kosong? Ibaratkan situasi ini adalah sebuah situasi yang dialami oleh seseorang yang tinggal disebuah pulau terpencil yang kesehariannya adalah berprofesi sebagai seorang nelayan. Karena nelayan tersebut hidup di sebuah dunia yang tidak memiliki peralatan apapun, maka perjuangannya untuk dapat bertahan hidup adalah dengan melompat langsung ke laut dan berusaha mati-matian untuk menangkap ikan dengan tangan kosong.

Sebelum mempelajari materi tentang Cerita Asal Mula Kekayaan Terbentuk dan Penjelasannya, terlebih dahulu pelajari materi tentang: Aturan Membuat Pesan Secara Profesional dan Penjelasannya, Cara Mengurangi Jerawat pada Kulit dan Penjelasannya, dan Langkah Efektif Berkomunikasi di Muka Umum dan Penjelasannya.

Tentunya itu adalah bukan sebuah kehidupan yang mudah.

Semua upaya yang dilakukan oleh nelayan tersebut hanyalah untuk dapat menangkap satu buah ikan per hari, yang sama banyaknya dengan upaya yang dibutuhkan oleh nelayan untuk bertahan hidup itu sendiri. Suatu malam, nelayan pulang dengan kondisi yang benar-benar basah dengan matanya yang sakit karena air asin. Nelayan tersebutpun kemudian berbaring di pantai dan menatap bintang-bintang, memikirkan bagaimana dia bisa memperbaiki hidupnya yang sangat sulit tersebut. Kemudian dia menemukan sebuah ide cemerlang. Jika nelayan tersebut bisa mengulurkan tangannya, maka mungkin saja dia bisa melihat ikan dari atas air dan mungkin saja pula menangkap ikan dalam jumlah yang lebih banyak daripada biasanya. Nelayanpun kemudian memutuskan untuk tidak mulai menangkap ikan dipagi hari seperti keseharian yang biasa dia lakukan. Sebaliknya, nelayan tersebut akan mulai mencurahkan harinya untuk mengimplementasikan rencana yang dipikirkannya tersebut. Nelayanpun mulai mencari cabang pohon yang kuat dan lurus, yang dengan susah payah berhasil dia patahkan. Kemudian dengan cangkang tajam yang ditemukan di pinggir pantai, nelaya pun mencoba menajamkan ujung tongkat yang ditemukannya dihutan tersebut yang memakan waktu hingga berjam-jam. Akhirnya malam pun tiba, dan nelayan pun terjatuh di atas pasir karena kelelahan dan kelaparan. Nelayan yang sibuk mengerjakan pekerjaannya tersebut ternyata sudah lupa bahwa pada hari itu dia tidak mencari makan sama sekali dengan tujuan untuk bisa membangun penemuannya. Meskipun merasa lapar dan lelah, nelayan tersebut pun tetap merasa senang karena dalam imajinasinya dia sudah duduk di atas tumpukan ikan yang dia tangkap dengan bantuan alat yang diciptakannya.

Setelah tertidur, nelayan pun kemudian bangun dipagi hari untuk bisa segera menggunakan tombak yang telah dibuatnya tersebut untuk segera menangkap ikan.

Dengan motivasi yang sangat tinggi, nelayan pun kemudian mulai beraih meraih tombaknya dan mulai bekerja kembali untuk menangkap ikan. Karena air asin tidak membanjiri matanya dan ujung tombak yang runcing lebih efektif daripada tangannya, dia bisa menangkap dua ikan pada hari itu! Yah, meskipun bukan sebuah tumpukan ikan yang dibayangkan oleh nelayan tersebut, tapi ekonomi di pulau tersebut sudah tumbuh sebanyak 100%. Dan yang lebih penting lagi, apa yang telah dilakukan oleh nelayan tersebut telah membuka lebih banyak kemungkinan baginya untuk dapat melakukan hal yang lain yang sifatnya lebih produktif karena waktu yang biasa digunakan oleh nelayan untuk mendapat ikan menjadi lebih sedikit. Nelayan kemudian sudah bisa memancing setiap hari kedua dengan mengkonsumsi hasil tangkapannya dari hari sebelumnya. Nelayan itupun juga sudah bisa pergi memancing setiap hari seperti sebelumnya dan mengeringkan kelebihan ikan yang didapatkannya dan kemudian menyimpannya untuk waktu atau kondisi buruk lainnya. Pilihan lainya adalah nelayan tersebut dapat menggunakan waktu luang yang dimilikinya untuk mengimplementasikan ide-ide baru, untuk meningkatkan kapasitas produktifnya dalam menangkap ikan. Ini akan menghasilkan peningkatan kekayaannya dan memperluas ukuran ekonomi pulau tersebut.

Baca Juga:

Dalam cerita ini maka sampailah pada sebuah konsep sederhana dari ekonomi.

Dimana kekayaan dapat diciptakan melalui pengorbanan diri dan pengambilan risiko yang dilakukan oleh seseorang atau suatu kelompok tertentu. Saat nelayan yang selalu mengalami kekurangan dalam makannya, kemudian nelayan tersebut pun memberanikan diri untuk mengambil sebuah risiko yang ada dalam pikirannya, yang mungkin saja rencana yang akan dilaksanakannya tersebut akan mengalami kegagalan dalam prosesnya. Bahwa nelayan tersebut akan tetap mengalami kelaparan sepanjang hari dan menghasilkan tombak bentuknya sia-sia untuk digunakan menangkap ikan.

Jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, konsumsi nelayan yang kurang bisa disebut sebagai tabungan. Dalam hal ini tabungan yang disimpan oleh nelayan adalah seekor ikan, yang pasti akan dia tangkap, jika dia pergi memancing. Kemudian nelayan tersebut pun menggunakan tabungannya untuk membuat sebuah tombak. Tombak adalah barang modal karena merupakan bagian dari tabungannya yang tidak ada nilainya bagi nelayan tetapi berguna untuk mendapatkan apa yang benar-benar diinginkannya. Lagi pula nelayan tidak ingin memiliki tombak, dia hanya ingin memiliki ikan dalam jumlah yang lebih banyak! Sehingga, modal adalah bagian dari tabungannya yang dihabiskan untuk meningkatkan produktivitasnya sendiri.

Mari maju lebih cepat ke dunia yang ada saat ini untuk dapat mengilustrasikan contoh yang dilakukan oleh nelayan tersebut dalam kehidupan nyata. Contoh, ada dua orang teman yang mendapat pekerjaan dengan gaji yang sangat baik di sebuah perusahaan bernama Sumber Rejeki Corporation. Majikan dari kedua orang tersebut kemudian menawari mereka masing-masing sebesar IDR 10.000.000 per bulan. Tak percaya dengan keberuntungan yang didapatkan oleh mereka saat itu, salah satu dari kedua pekerja tersebut, sebut saja Mawar, langsung membeli sebuah rumah besar dengan taman yang memiliki air mancur yang berwarna-warni, secara kredit. Sewa bulanan yang harus dikeluarkan oleh mawar adalah sebesar IDR 3.000.000. Mawar juga membeli sebuah mobil mewah - juga secara kredit - yang dicicilkan sebesar IDR 2.000.000 per bulan. Tagihan untuk apartemen, biaya penggunaan mobil, menyewa tukang kebun, dan seorang ART berjumlah IDR 2.000.000 lagi. Tidak hanya itu, sehari-hari Mawar juga suka menghabiskan sisa waktu makan di sebuah restoran mewah dan berkumpul dengan teman-temannya, yang - secara mengejutkan - menjadi lebih banyak setelah dia mendapatkan pekerjaan baru. Pada akhir bulan, Mawar pun sudah tidak memiliki sisa uang sama sekali di rekeningnya.

Sementara rekannya, Bambang, mengetahui kisah nelayan yang pernah dibacanya disebuah buku di perpustakaan dan juga percaya dengan apa yang pernah dibacanya tersebut. Setelah mendapatkan pekerjaan, Bambang pun kemudian menyewa sebuah apartemen berukuran sedang, dimana dia membayar IDR 1.500.000, karena Bambang berpikir bahwa saat ini rumah mewah adalah sesuatu yang terlalu mahal untuk dibeli, jadi Bambang kemudian memutuskan untuk menunggu kesempatan yang lebih baik untuk dapat membeli sebuah rumah dengan harga yang sesuai. Sehari-hari, Bambang juga hanya meneluarkan biasa untuk tiket bulanan untuk Subway sebesar IDR 100.000. Tagihan lain untuk apartemen berjumlah IDR 400.000. Bambang juga suka makan di restoran dan bertemu teman-temannya, tetapi dia hanya memutuskan bahwa untuk hiburannya dia akan menghabiskan tidak lebih dari IDR 500.000 sebulan. Hampir setiap hari dia makan di rumah berusaha untuk tidak membuang makanan yang harganya IDR 500.000 lagi. Dengan cara ini Bambang dapat menghemat sebesar IDR 7.000.000 setiap bulan.

Tahun-tahun berlalu dan Mawar pun mulai menertawakan kebiasaan Bambang. Biasa setiap bertemu Bambang, Mawar selalu berkata kepadanya: "Berhenti menjadi kikir bro, hidup itu cuma sekali" atau "Udah beli mobil belum? Oh, maaf. Aku lupa kamu masih menggunakan kereta bawah tanah". Bambang memang selalu merasa kesal dengan perkataan tersebut, tetapi karena mimpinya yang besar, maka akal sehat tetaplah harus lebih diutamakan daripada keinginannya saat ini.

Bambang selalu menginvestasikan tabungannya dalam berbagai proyek. Dia membuka toko kecil di daerah dimana dia mempekerjakan satu karyawan. Setelah membayar semua biaya, keuntungannya yang didapatkan oleh Bambang dari hasil usahanya tersebut berjumlah IDR 1.000.000. Namun, meskipun sudah mendapatkan peningkatan penghasilan Bambang tidak pernah menambah pengeluarannya sama sekali. Setelah beberapa waktu, Bambang pun kemudian membuka sebuah restoran yang menghasilkan keuntungan sebesar IDR 2.000.000. Tidak hanya itu, kemudian Bambang juga mulai membeli perumahan-perumahan yang ada disekitar wilayahnya dengan harga yang terjangkau, dan sebagian laig dengan pinjaman. Setiap perumahan yang telah dibelinya, kemudian disewakannya ke berbagai perusahaan kecil sebagai ruang kantor. Keuntungannya yang didapat setelah pembayaran pinjamannya adalah berjumlah IDR 4.000.000. Dari semua keuntungan yang didapatkan oleh Bambang, ia terus-menerus menggunakan keuntungan yang didapatkannya untuk dilipatgandakan kemabli, hingga keuntungan dari semua proyeknya sudah mencapai IDR 15.000.000. Tiba-tiba masa-masa sulit pun mulai menimpa Sumber Rejeki Corporation tempat kedua orang tersebut bekerja. Dan karena beberapa pilihan buruk dari kondisi keuangan perusahaan dan resesi global, perusahaan tersebut pun terpaksa mengambil keputusan untuk memecat 2.000 karyawannya, yang diantaranya adalah Mawar dan Bambang.

Bambang merasakan sedikit perasaan sakit hati, karena mau bagaimanapun tidak ada satu orang karyawan pun yang merasa bahagika ketika dirinya dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja. Namun demikian, Bambang tidak perlu merasa terlalu cemas dengan situasi yang dialaminya saat ini. Karena Bambang telah memiliki pendapatan lain sebesar IDR 15.000.000 per bulan dari investasinya dan sejumlah besar tabungan yang dimilikinya selama bekerja.

Namun situasi tersebut ternyata berdampak lebih buruk pada Mawar. Pihak Bank kemudian menuntut pembayaran pinjaman yang masih tersisa yang harus dilunasi oleh Mawar. Teman-teman yang biasa mengundang Mawar untuk keluar pada minggu pertama sudah mulai tidak ingin menjalin kontak lagi dengannya. Mawar pun kemudian terpaksa harus meminjam uang dari keluarganya untuk bertahan hidup, tetapi selama krisis ekonomi tidak ada yang memberikan pinjaman tersebut karena hampir sebagian besar kepala keluarga juga mengalami kesulitan yang sama. Akhirnya Mawar pun terpaksa memutuskan untuk menjual rumah dan mobil yang masih dicicilnya tersebut karena tidak mampu untuk melakukan pembayaran minimal yang selalu ditagih oleh pihak bank.

Setiap orang memang bisa menyimpan uangnya, tapi tidak untuk masa depannya.

Rumah mewah yang dimiliki oleh Mawar sebelumnya, perlahan mulai kehilangan nilainya karena Mawar membelinya pada saat kemakmuran besar dan ketersediaan kredit murah yang tinggi, yang menaikkan harga rumah yang dibelinya tersebut. Dan karena resesi, nilai-nilai dari barang mewah yang dimiliki oleh Mawar pun kemudian mulai mengalami penurunan. Mawar pun benar-benar merasa terluka oleh kenyataan bahwa selama bertahun-tahun dia hanya menghabiskan hidupnya untuk membayar pinjaman dan sekarang dia tidak punya apa-apa. Mawar juga masih harus menjual beberapa barang lain yang masih dimilikinya karena membutuhkan uang tunai secara segera untuk kebutuhan hidupnya dimasa sulit tersebut. Setelah beberapa hari, Bambang pun kemudian meneleponnya untuk membeli mobil dan rumah yang dimiliki oleh Mawar tersebut. Selama transaksi mereka berbicara sebentar sebagai teman lama. Mawar pun kemudian memberitahunya tentang situasinya saat ini, dan Bambang sebagai pria yang penuh dengan rasa empati pun berkata:

Bambang: "Begini kawan, kita berduakan memang sama-sama baru mengalami situasi sulit. Dan saya pun tahu kondisi yang sedang kamu alami saat ini. Kalau kamu tidak keberatan saya saat ini sedang menjalankan beberapa bisnis kecil dibidang properti, dan sedang butuh seseorang akuntan untuk mengurus beberapa bisnis properti yang sedang saya jalankan sekarang. Jika bersedia, saya bisa menawarimu gaji sebesar IDR 3.000.000 sebulan?"

Berurai air mata, kemudian mawarpun mengatakan bersedia untuk menjadi pegawainya Bambang.

Mawar: "Tentu saja aku bersedia kawan, apalagi yang aku butuhkan saat ini selain pertolongan dari seorang teman baik yang dapat membantuku..."

Mawar pun merasa lega. Akhirnya ada yang mau mempekerjakannya. Dia tidak lagi dibebani dengan pinjaman yang biasa dibayarny selam ini. Dia menerima pekerjaan dari Bambang dan kemudian menyewa sebuah apartemen kecil dan mulai menabung.

Bambang: "Tapi bohong, jika kamu berpikir saya akan mempekerjakan seseorang yang telah saya kenal dengan baik karakter ketidakbecusannya dalam mengendalikan keuangan pribadinya. Sudah pasti jawaban saya adalah tidak. Saya tidak akan pernah mau mempercayakan keuangan perusahaan saya, yang saya rintis dengan susah payah, kepada seseorang yang seumur hidupnya hanya menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang, dan kemudian mengemis kepada seorang teman yang setiap hari dihinanya secara terus-menerus".

Tidak mau putus asa akhirnya Mawar pun kemudian memilih untuk menjadi seorang pramuria di salah satu tempat hiburan yang ada di wilayah sekitarnya. Setahun kemudian, Mawar pun ditemukan bunuh diri karena tidak tahan dengan kondisi ekonominya yang tidak mengalami perbaikan sama sekali, bahkan dirinya pun telah divonis oleh dokter mengidap pengakit HIV.

Referensi Tambahan:

Artikel ini didedikasikan kepada: Sekarwangi Zalita, Selfino Reynald Baharudin, Seofudin, Septa Ami Maulana, dan Seva Arga Rafli Idris.

5 komentar untuk "Cerita Asal Mula Kekayaan Terbentuk dan Penjelasannya"

  1. Ngeri banget bang plot twistnya,

    BalasHapus
  2. Seorang wanita ditemukan mati mengenaskan diapartemennya, sebuat saja Mawar.

    BalasHapus
  3. Jadi asal mula kekayaan itu bermula dari seorang nelayan yang menangkap ikan.

    BalasHapus
  4. Sebenarnya, jika saya yang menjadi Bambang mungkin tindakan yang akan saya ambil adalah sama, cuma mungkin tidak sampai harus menghina mawar.

    BalasHapus
  5. Sebuah penjelasan yang sangat sederhana dan sangat mudah untuk dipahami bagaimana kita bisa memahami tentang konsep kekayaan dapat terbentuk.

    BalasHapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things start from small things -