Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengurangi Jerawat pada Kulit dan Penjelasannya

Bayangkan seseorang yang sedang bangun pagi hari untuk sebuah hari yang spesial, atau hari pernikahan orang tersebut, atau wawancara kerja. Orang tersebut melihat ke cermin dan menemukan dahinya dipenuhi dengan jerawat! Kondisi ini terjadi pada banyak dari orang.

Sebelum mempelajari materi tentang Cara Mengurangi Jerawat pada Kulit dan Penjelasannya, terlebih dahulu pelajari materi tentang: Rasa Kepercayaan dalam SoftSkill Bisnis dan Pekerjaan, Cara Meningkatkan SoftSkills Pengaruh Didunia Kerja dan Bisnis, dan Aturan Membuat Pesan Secara Profesional dan Penjelasannya.

Jerawat, atau acne vulgaris, adalah penyakit kulit yang paling umum terjadi pada manusia. Kondisi ini memengaruhi sekitar 80% orang dalam hidupnya. Kebanyakan orang-orang mengalami jerawat antara usia 11 hingga 30, tetapi terkadang ada pula orang yang lebih tua juga terus menerus harus berjuang melawan jerawat tersebut. Jerawat terjadi ketika folikel dan pori-pori tersumbat oleh sel kulit mati dan minyak. Dan sudah pasti hal itu sangat,.... menyebalkan.

Tetapi dengan mempelajari bagaimana jerawat terbentuk, dokter telah mengembangkan beberapa cara untuk dapat mencegah dan mengobati jerawat tersebut.

Semuanya dimulai dengan kulit manusia itu sendiri: organ kompleks yang terdiri dari dua lapisan dan terdiri dari banyak saraf, pembuluh darah, dan kelenjar. Sel-sel kulit manusia beregenerasi sekitar sebulan sekali, sehingga manusia secara terus-menerus memiliki sel-sel kulit mati yang mengelupas, dan sel-sel kulit baru muncul pun akan muncul ke permukaan kulit manusia. Penggantian kulit secara keseluruhan tersebut pada dasarnya tidak terlalu menjadi masalah, karena hal tersebut adalah proses alami yang terjadi pada diri manusia. Tetapi banyak dari sel-sel kulit mati tersebut kemudian keluar melalui pori-pori manusia. Dan pori-pori tersebut kemudian membuat segalanya lebih rumit.

Pori-pori kulit pada dasarnya hanyalah lubang untuk rambut-rambut kecil. Folikel rambut, ujung akar rambut, tertanam di kulit manusia dan dikelilingi oleh kelompok kelenjar sebaceous, sebuah kelenjar khusus yang menghasilkan sebum. Sebum adalah bahan berminyak dan berlilin yang keluar dari pori-pori kulit manusia. Kelenjar tersebut membantu menjaga kulit manusia untuk tahan terhadap tahan air dan kelembaban, yang membuat air dalam tubuh manusia keluar dari tubuhnya, melalui pori-pori kulit.

Jadi, sebum itu penting bagi tubuh manusia.

Tetapi hal-hal tersebut bisa menjadi sangat salah jika produksi sebum yanga tubuh manusia mengalami kerusakan. Ketika tubuh tidak menghasilkan sebum yang cukup, maka kulit bisa mengalami kekeringan, dan membuat kulit seseraong menjadi lebih rentan terhadap infeksi bakteri atau jamur. Tetapi jika tubuh memproduksi terlalu banyak sebum, hal tersebut dapat membuat sebum menjadi di dalam pori-pori kulit manusia, menjebak sel-sel kulit mati, dan menyebabkan penyumbatan pada pori-pori kulit manusia. Peningkatan produksi sebum adalah salah satu faktor utama yang terlibat dalam perkembangan jerawat.

Peningkatan produksi keratin juga adalah salah satu faktor lainnya yang menjadi penyebab jerawat. Keratin adalah protein yang diproduksi oleh folikel rambut. Keratin membantu memberi struktur pada setiap helai rambut yang dimiliki oleh manusia, serta lapisan atas kulit. Tetapi ketika folikel rambut menghasilkan terlalu banyak keratin, protein ekstra akan mengikat sel-sel kulit mati, sehingga sel-sel tersebut tidak bisa keluar begitu saja dari pori-pori kulit seperti biasanya. Dimana hal tersebut akan berakhir dengan penyumbatan yang kemudian menjebak lebih banyak sel kulit mati didalamnya, dan juga ditambah sebum.

Setelah pori-pori akhirnya mengalami penyumbatan, hal tersebut kemudian berkembang menjadi tempat berkembang biaknya koloni bakteri – terutama Propionibacterium acnes, merupakan spesies bakteri komensal, yang pada dasarnya adalah bakteri yang bersifat ramah pada kulit manusia. Dimana bakteri tersebut secara alami hidup di kulit manusia, dan sifatnya tidak berbahaya. Bakteri komensal yang membentuk mikrobioma pada kulit manusia tersebut, bahkan mungkin dapat membantu untuk mencegah bakteri lain yang lebih berbahaya untuk berkoloni pada kulit manusia. Jadi, memiliki koloni Propionibacterium acnes yang hidup pada kulit manusia bukanlah hal yang buruk.

Baca Juga:

Namun, Ketika bakteri tersebut kemudian menemukan jalan lebih jauh ke dalam pori-pori kulit pada posisi yang tidak seharusnya, maka saat itulah bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi pada kulit, bahkan dapat pula menyebabkan peradangan. Ketika seseoran terkena infeksi, sistem kekebalannya akan merespons dengan meningkatkan aliran darah ke daerah yang terkena infeksi tersebut dan mengirimkan sel-sel kekebalan ekstra dan enzim untuk melawan infeksi yang masuk tersebut. Kombinasi gejala yang berbeda menyebabkan perbedaan jenis jerawat, dengan nama yang mungkin pernah didengar sebelumnya, seperti: Komedo, komedo putih, jerawat, pustula, dan lain sebagainya. Secara teknis, semuanya memiliki arti yang berbeda-beda bergantung pada gejala infeksi yang dialami pada kulit.

Istilah ilmiah untuk pori-pori tersumbat adalah komedo, yang sebenarnya bermakna cacing parasit. Orang-orang mulai menggunakan istilah komedo untuk merujuk pada pori-pori yang tersumbat karena hal-hal yang keluar dari bagian pori-pori kulit ketika seseorang meremas bagian kulit tersebut akan terlihat seperti cacing yang keluar.

Ketika gejala utama yang terjadi pada infeksi kulit adalah pori-pori tersumbat, tanpa terjadi banyak peradangan, maka tersebut disebut sebagai komedo hitam atau komedo putih. Komedo hitam adalah istilah penyebutan untuk komedo yang terbuka. Sebum yang terperangkap dan sel-sel kulit mati menjadi teroksidasi, dan mengubah permukaan bahan yang tersumbat menjadi warna gelap (black), seperti noda perak. Ketika komedo menutup, sel-sel kulit tumbuh di atas bagian yang tersumbat dan menghentikan proses oksidasi yang terjadi, sehingga warna keputihan dari sebum terlihat atau disebut komedo putih.

Ketika ada komedo plus infeksi yang menyebabkan peradangan pada bagian kulit manusia, maka infeksi tersebut adalah bagian dari jenis infeksi yang berbeda, atau yang disebut dengan istilah jerawat!

Jenis infeksi bergelombang khas berwarna kemerahan lebih khusus disebut sebagai papula. Jika peradangan menjadi sangat parah, terkadang benjolan mulai mengeluarkan cairan atau nanah berisi bakteri. Jenis tersebut dikategorikan sebagai pustula, dan biasanya berwarna merah lebih cerah, atau terkadang putih dari cairan yang mengalir (hueekkk). Jenis jerawat yang paling parah umumnya disebut jerawat kistik, merupakan suatu kondisi infeksi berakar pada lapisan kulit terdalam. Terkadang infeksi tersebut juga menyebabkan terbentuknya benjolan yang lebih padat, yang disebut nodul (jerawat batu). Juga dapat menyebabkan benjolan berisi nanah, yang disebut kista.

Jadi begitulah jerawat terjadi.

Tapi apa yang menyebabkannya?
Apa yang membuat pori-pori yang sehat menjadi tersumbat , terinfeksi, dan berkembang menjadi jerawat?


Ada beberapa faktor berbeda yang terlibat dalam proses terbentuknya jerawat.

Genetika tampaknya menjadi salah satu faktor penting dalam proses terbentuknya jerawat tersebut. Jadi, jika orang tua atau keluarga seseorang memiliki jerawat, kemungkinan besar orang tersebut dapat memiliki jerawat pula. Hormon juga memiliki pengaruh besar pada terbentuknya jerawat - khususnya, hormon androgen, seperti testosteron, yang mempengaruhi perkembangan sistem reproduksi pria dan wanita. Yang menjelaskan mengapa jerawat jauh lebih menjadi masalah selama masa pubertas pada remaja. Hormon androgen berkaitan dengan proses produksi sebum pada kulit manusia. Jadi, selama masa pubertas, ketika hormon tersebut menjadi sangat aktif, maka akan terjadi peningkatan produksi sebum pada kulit manusia. Peningkatan stres juga dianggap dapat meningkatkan produksi hormon tersebut. Saat seseorang stres, maka orang tersebut dapat menghasilkan lebih banyak hormon, yang kemudian meningkatkan produksi sebum pada bagian kulitnya. Karena sebum sifatnya adalah minyak, banyak yang mengatakan bahwa makanan berminyak akan menyebabkan jerawat. Tidak hanya itu, beberapa orang ada juga yang beranggapan bahwa konsumsi susu yang berlebihan dapat memperburuk kondisi jerawat tersebut, atau bahkan makanan yang lebih spesifik, seperti cokelat. Tetapi pada kenyataannya, para ilmuwan tidak begitu yakin bagaimana atau apakah diet dan jerawat adalah dua hal yang saling berhubungan. Dibutuhkan uji coba yang lebih komprehensif dan terkontrol dengan banyak subjek sebelum kami dapat sampai pada kesimpulan nyata dari korelasi antara diet dan jerawat tersebut.

Dokter mengakui bahwa ada bukti anekdotal, serta mengatakan bahwa jika mengubah pola makan dapat membantu mengatasi jerawat pada kulit manusia, sehingga masuk akal bagi seseorang untuk tetap diet makanan tertentu guna mengurangi terjadinya infeksi jerawat pada kulit manusia. Namun, pada dasarnya tidak ada cukup bukti untuk mendukung gagasan bahwa diet memang memiliki peran dalam munculnya jerawat secara umum pada kulit manusia tersebut. Tapi diketahui pula, bahwa beberapa paparan topikal dari dari luar, seperti bemberian kosmetik atau pelembab pada kulit, dapat menyebabkan jerawat karena menghalangi pori-pori seseorang untuk mengeluarkan sel-sel kuliat mati, karena terhalang beberapa minyak ekstra dan membuat sebum terjebak pada kulit. Sebenarnya sangat mudah untuk menghindari masalah ini — cukup cari saja produk-produk kosmetik yang bersifat non-komedogenik, yang penggunaannya tidak akan meneyebabkan terjadinya penyumbatan pada pori-pori kuliat manusia.

Pada dasarnya minyak alami yang dikeluarkan oleh kulit manusia adalah sesuatu yang tidak berbahaya, yang dapat menyebabkan terjadinya jerawat pada kulit. Mungkin seseoran sering mendengar kata-kata iklan yang mengatakan bahwa untuk mencegah kulit berjerawat adalah dapat dilakukan dengan mencuci muka secara teratur sehingga minyak yang ada pada kulit dapat hilang dan menjadi bersih. Tetapi jerawat sebenarnya tidak disebabkan oleh kotoran atau minyak alami yang sudah ada di permukaan kulit. Dengan mencuci muka terlalu banyak justru dapat mengakibatkan iritasi kulit, dan membuat jerawat menjadi semakin parah.

Untuk dapat mengobati jerawat, tujuannya utamanya adalah untuk mengurangi faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya jerawat.

Satu hal yang pasti tidak boleh dilakukan adalah menghilangkan jerawat secara paksa, atau memecahkan jerawat. Karena ada risiko besar yang akan terjadi pada kulit seseorang jika mendorong infeksi pada kulit untuk keluar dari folikel rambut secara paksa, yang dapat menyebabkan infeksi yang keluar tersbut berpindah ke bagian kulit sekitarnya. Dan dapat menyebabkan iritasi pada area sekitar infeksi jerawat tersebut, yang dapat menyebabkan lebih banyak peradangan dan membuat jerawat yang muncul membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.

Sebagai gantinya, cobalah lakukan perawatan yang dapat membuat produksi sebum pada kulit menjadi menurun, menghentikan sel-sel mati agar tidak menggumpal di pori-pori, mencegah pertumbuhan bakteri, dan menurunkan peradangan yang terjadi pada sekitar area infeksi jerawat. Perawatan dapat dilakukan pada kisaran ringan hingga agresif, bergantung pada seberapa parah gejala yang dialami pada area kulit. Untuk jerawat ringan seperti komedo hitam dan putih, biasanya cukup dengan menggunakan obat topikal yang dijual bebas dipasaran. Salah satu cara yang paling efektif adalah benzoil peroksida, sebuah senyawa kimia yang sangat bagus untuk membunuh bakteri yang menjadi penyebab munculnya jerawat pada kulit. Senyawa tersebut dapat terurai menjadi bentuk oksigen super reaktif, yang kemudian dapat mengikat dan menghancurkan molekul yang dibutuhkan bakteri untuk bertahan hidup.

Perawatan umum lainnya adalah asam salisilat, yang sifatnya tidak membunuh bakteri, tetapi menghentikannya untuk bereplikasi. Ini juga dapat memecah sel-sel kulit dan keratin untuk membantu membuka pori-pori kulit untuk dapat memperlancar keluarnya sel-sel kulit mati dari tubuh. Jerawat inflamasi, seperti jerawat papula atau jerawat kistik, terkadang membutuhkan perawatan yang lebih kuat untuk dapat mengurangi peradangannya, biasanya berupa obat-obatan resep yang diberikan oleh dokter.

Antibiotik adalah salah satu jenis pengobatan lain yang dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri jenis lain yang menjadi penyebab jerawat. Antibiotik bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri dan mengurangi peradangan pada bagian kulit yang mengalami infeksi.

Jenis perawatan lain yang dapat digunakan untuk mengobati jerawat adalah melibatkan retinoid, yang merupakan senyawa yang berkaitan dengan vitamin A. Retinoid bekerja dengan cara mengikat reseptor sel kulit untuk mengangkat sel kulit mati dan mendorong pertumbuhan sel kulit yang sehat pada tubuh manusia. Jadi retinoid bekerja sangat baik untuk membuka pori-pori yang penuh dengan sel-sel kulit mati. Retinoid juga bersifat anti-inflamasi. Seperti pada kasus jerawat kistik yang parah, retinoid yang lebih kuat benar-benar dapat bekerja secara efektif pada lapisan kulit yang lebih dalam untuk mengurangi ukuran kelenjar minyak sehingga menghasilkan lebih sedikit sebum.

Hormon juga merupakan faktor besar dalam produksi sebum, penggunaan kontrasepsi atau kortikosteroid dapat pula digunakan untuk mengatur hormon wanita dan mengurangi jumlah hormon androgen yang diproduksi pada tubuh manusia. Lebih sedikit reseptor androgen di tempat kerja berarti lebih sedikit produksi sebum, yang berarti lebih sedikit jerawat.

Terkadang, jerawat kistik yang parah akan meninggalkan jaringan parut, tetapi ada cara untuk menguranginya. Pada dasarnya, prosedur tersebut tidak serta merta mengobati atau mencegah jerawat itu sendiri, tetapi prosedur tersebut dapat digunakan untuk mengurangi benjolan-benjolan dan bekas luka yang tersisa dari jerawat yang parah.

Cara lain untuk mengurangi jerawat adalah menggunakan teknik demarbrasi. Teknik dermabrasi menggunakan alat pengamplasan yang lembut untuk mengikis lapisan kulit bekas jerawat kistik, tetapi teknik ini hanya berfungsi untuk orang dengan kulit yang lebih terang. Prosedur ini sebagian besar telah digantikan oleh pelapisan ulang laser, yang menggunakan gelombang laser untuk menghilangkan skin selapis demi selapis, hingga sampai ke bekas luka yang dihaluskan. Lalu ada pula teknik lain seperti pengelupasan kimia, yang menggunakan senyawa kimia seperti asam salisilat atau asam retinoat untuk melakukan medote pengobatan yang pada dasarnya adalah memberikan cedera terkontrol pada lapisan atas kulit, dan membunuh lapisan atas sel pada kulit. Sel-sel kulit yang telah mati kemudian akan terkelupas, dan akan memperlihatkan sel-sel kulit sehat di bawahnya untuk muncul kepermukaan.

Untungnya, kebanyakan masalah jerawat pada bagian kulit manusia hanya dialami pada masa pubertas saja pada sebagian besar manusia, meskipun beberapa orang akan terus memiliki jerawat hingga usia 40-an dan 50-an.

Meskipun dapat membuat penampilan menjadi terlihat buruk, jerawat adalah bagian dari proses alami yang dialami oleh manusia, sehingga bagi seseorang yang sedang mengalami gejalan infeksi tersebut tidak perlu merasa rendah diri. Jerawat adalah bagian normal dari kehidupan manusia, dan itu adalah sesuatu yang dapat menghilang secara alami, dan dapat diobati dengan bantuan medis modern saat ini.

Sejalan dengan waktu, jerawat yang dialami oleh manusia akan hilang, dan perlahan akan berganti menjadi kerutan-kerutan.

Referensi Tambahan:

Artikel ini didedikasikan kepada: Anitdhea Chandra Ivada, Arfiani Ichsanti Octarizka, Assyifa Salsabila Jannatin, Aulia Pramudita, dan Aulia Vega Fachmi.

5 komentar untuk "Cara Mengurangi Jerawat pada Kulit dan Penjelasannya"

  1. Jerawat memang jadi cobaan terberat bagi para bocil bocil ababil yang baru puber, apalagi yang memasuki masa-masa nolep.

    BalasHapus
  2. Sekarang ini cara paling efektif menghilangkan jerawat ya ke dokter kulit.

    BalasHapus
  3. Pernah mengalami yang namanya jerawat batu, rasanya bener2 bikin ga pede kalo kemana-mana.

    BalasHapus
  4. Pertama kali berjerawat, ada teman yang kasih saran untuk mengoleskan jeruk dicampur madu kemuka, katanya bikin bersih, taunya mala tambah parah.

    BalasHapus
  5. Cara menghilangkan jerawat yang paling efektif itu ya biarin aja, apalagi klo masih remaja, mau diobatin gimana juga klo emg tipe kulitnya gampang berjerawat, pasti tetap bakal berjerawat terus sampe nanti udah dewasa.

    BalasHapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things start from small things -