DAFTAR LABEL POPULER PENELITIAN.ID
DAFTAR LABEL POPULER PENELITIAN.ID
Tampilkan selengkapnya
Tampilkan lebih sedikit
Jangan Buka Artikel Ini!
DAFTAR ARSIP POSTING PENELITIAN.ID
DAFTAR ARSIP POSTING PENELITIAN.ID
4 Tahap Utama Identifikasi Masalah pada Penelitian Tindakan Kelas
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Dipublikasikan Oleh
elfanmauludi
Cara yang paling mudah untuk mengidentifikasi masalah adalah dengan mendaftar atau mendata sejumlah masalah yang dihadapi atau dirasakan oleh peneliti dalam kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan. Tentu saja, akan sangat mudah untuk menemukan sejumlah masalah, yang sulit adalah mengatasi semua masalah yang telah berhasil ditemukan tersebut dalam waktu bersamaan atau dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, langkah awal setelah menemukan judul adalah mendaftar sekian banyak masalah yang telah ditemukan, kemudian menyaringnya, hingga menemukan masalah yang paling mendesak untuk diatasi dalam kegiatan penelitian.
Sebuah contoh, buatlah daftar dari 20 masalah yang sering dihadapi sehari-hari. Jumlah ini bukan ukuran baku, tetapi hanya untuk menggambarkan bahwa terdapat sekali banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi dalam dunia pendidikan. Kemudian, saringlah daftar permasalahan tersebut hingga menjadi setengahnya atau 10 masalah saja. Selanjutnya, saring lagi untuk yang kedua kalinya hingga menjadi setengahnya atau 5 masalah. Caranya, pilihlah maasalah yang sekiranya dapat diatasi oleh seorang guru yang profesional. Terakhir, pilih satu masalah saja yang paling krusial dan dapat diatasi.
Sebuah contoh, buatlah daftar dari 20 masalah yang sering dihadapi sehari-hari. Jumlah ini bukan ukuran baku, tetapi hanya untuk menggambarkan bahwa terdapat sekali banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi dalam dunia pendidikan. Kemudian, saringlah daftar permasalahan tersebut hingga menjadi setengahnya atau 10 masalah saja. Selanjutnya, saring lagi untuk yang kedua kalinya hingga menjadi setengahnya atau 5 masalah. Caranya, pilihlah maasalah yang sekiranya dapat diatasi oleh seorang guru yang profesional. Terakhir, pilih satu masalah saja yang paling krusial dan dapat diatasi.
Baca Juga:
Setelah masalah ditemukan, maka langkah selanjutnya adalah menemukan akar atau penyebab munculnya masalah tersebut. Setelah ditemukan, peneliti harus mempunyai inisiatif atau ide cemerlang dalam bentuk hipotesis tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. Ide atau inisiatif pemecahan masalah inilah yang kemudian akan diangkat menjadi judul penelitian.
Sekadar contoh, setelah mengidentifikasi sekian banyak masalah, dari 20 permasalahan yang ada ditemukan satu masalah yang paling signifikan, yaitu nilai matematika peserta didik kelas IX SMP X rendah. Tentu saja, jika hal ini terus dibiarkan maka dampaknya akan sangat buruk bagi para peserta didik, yaitu peserta didik akan kesulitan melanjutkan jenjang pendidikannya di bangku perguruan tinggi. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka masalah rendahnya nilai matematika inilah yang fokus dan perhatian paling penting, juga mendesak untuk segera dicarikan jalan keluarnya.
Setelah dilakukan identifikasi lebih lanjut, ternyata akar masalahnya adalah pola pembelajaran matematika yang terkesan tidak kooperatif. Bertitik tolak dari temuan akar masalah tersebut, guru lalu berinisiatif untuk mengatasi masalah tersebut dengan metode Cooperative Learning. Dengan kata lain, guru atau peneliti ingin meningkatkan aktivitas belajar matematika kelas IX SMP X dengan metode Cooperative Learning. Peneliti meyakini bahwa metode ini mampu meningkatkan aktivitas belajar matematika anak didiknya. Sebab, dalam Cooperative Learning terdapat sejumlah kiat belajar yang tidak memberatkan peserta didik, sehingga aktivitas belajar dapat ditingkatkan.
Jika telah sampai pada tahapan ini maka judul penelitian sudah bisa disusun. Draft sementaranya adalah "Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika dengan Metode Cooperative Learning" untuk peserta didik Kelas IX SMP X. Dari draft judul ini, dapat dilihat pula bahwa judul dalam PTK harus memuat sejumlah unsur, diantaranya adalah metode Cooperative Learning atau ide penelitian itu sendiri, kelas IX SMP yang merupakan tempat atau lokasi penelitian, dan sasaran berupa mata pelajaran matematika SMP. Untuk lebih jelasnya, simak contoh judul PTK pada tabel 1 berikut ini.
![]() |
Identifikasi Masalah Penelitian Tindakan Kelas |
Setelah dilakukan identifikasi lebih lanjut, ternyata akar masalahnya adalah pola pembelajaran matematika yang terkesan tidak kooperatif. Bertitik tolak dari temuan akar masalah tersebut, guru lalu berinisiatif untuk mengatasi masalah tersebut dengan metode Cooperative Learning. Dengan kata lain, guru atau peneliti ingin meningkatkan aktivitas belajar matematika kelas IX SMP X dengan metode Cooperative Learning. Peneliti meyakini bahwa metode ini mampu meningkatkan aktivitas belajar matematika anak didiknya. Sebab, dalam Cooperative Learning terdapat sejumlah kiat belajar yang tidak memberatkan peserta didik, sehingga aktivitas belajar dapat ditingkatkan.
Jika telah sampai pada tahapan ini maka judul penelitian sudah bisa disusun. Draft sementaranya adalah "Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika dengan Metode Cooperative Learning" untuk peserta didik Kelas IX SMP X. Dari draft judul ini, dapat dilihat pula bahwa judul dalam PTK harus memuat sejumlah unsur, diantaranya adalah metode Cooperative Learning atau ide penelitian itu sendiri, kelas IX SMP yang merupakan tempat atau lokasi penelitian, dan sasaran berupa mata pelajaran matematika SMP. Untuk lebih jelasnya, simak contoh judul PTK pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1 Judul PTK
No | Judul Penelitian Tindakan Kelas |
---|---|
1 | Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Suhu pada Mata Pelajaran Fisika kelas X di SMA Yogyakarta. |
2 | Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas VI SD Yogyakarta pada Mata Pelajaran IPS melalui Pemberian Contoh dan Mengaktifkan Siswa. |
3 | Meningkatkan Aktivitas Belajar SD Kelas V melalui Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD pada Mata Pelajaran IPA. |
4 | Peningkatan Kreativitas Siswa kelas VIII SMP Yogyakarta dalam Proses Belajar pada Mata Pelajaran Biologi melalui Penerapan Model Pembelajaran Generatif. |
5 | Penerapan Pembelajaran Model Active Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah pada Mata Pelajaran Kimia di Kelas XII SMA Yogyakarta. |
Identifikasi masalah tersebut masuk dalam Bab 1 atau bab Pendahuluan dari sebuah laporan Penelitian Tindakan Kelas. Secara umum, bagian pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, sasaran tindakan, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Dari judul "Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika dengan Metode Cooperative Learning untuk Peserta didik Kelas IX SMP" yang dijelaskan sebelumnya, maka berikut ini adalah uraian mengenai bagian-bagian tersebut.
Latar Belakang Masalah
Bagian ini berisi pemaparan atau deskripsi permasalahan yang sedang terjadi. Biasanya, para peneliti mengemukakan fakta yang seharusnya terjadi dengan fakta yang ada dilapangan, sehingga tampak jelas adanya kesenjangan atau permasalahan yang menuntut untuk segera diatasi. Tidak lupa, setiap permasalahan yang diangkat harus ditunjukkan bukti-bukti empirisnya. Misalnya, ditemukan masalah hasil belajar matematika kelas VI SD X rendah. Permasalahan ini dibuktikan secara detail, seperti beberapa nilai rata-rata matematika dikelas tersebut, berapa persen nilai matematika dibawah rata-rata, berapa persen yang diatasnya, dan lain sebagainya. Bukti empirisnya bisa dengan dokumen penilaian, rapor, atau lembar evaluasi lainnya.
Dalam bagian ini juga harus dikemukakan mengenai ide orisinal dari peneliti untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tentunya, ide tersebut haruslah didukung dengan argumentasi dan berlandaskan pada teori yang relevan atau kutipan dari beberapa artikel penelitian ilmiah sebelumnya. Walaupun bagian ini bukan wilayah kajian teori sebagaimana akan dibahas pada bagian BAB II, tetapi boleh saja menyinggung beberapa teori yang melandasi ide sang peneliti.
Oleh karena itu, sebaiknya pada tahapan ini peneliti langsung saja masuk pada bagian deksripsi atau pemaparan persoalan yang ada, seperti kesulitan peserta didik dalam memahami konsep dan rumus-rumus dalam Fisika dan lain sebagainya. Kemudian, peneliti mengajukan ide untuk menggunakan alat peraga sebagai upaya untuk membuat peserta didik mampu memahami konsep tersebut dengan lebih mudah. Tidak lupa, peneliti juga mengemukakan alasan teoritis tentang bagaimana sebuah alat peraga dapat membantu peserta didik untuk lebih memahami konsep-konsep dalam pelajaran Fisika atau konsep lainnya.
Rumusan Masalah
Secara bahasa, rumus adalah ringkasan atau pernyataan. Rumusan masalah berarti ringkasan atau pernyataan mengenai masalah. Dalam konteks ini, yang dimaksud rumusan masalah adalah ringkasan dari sekian banyak masalah yang tertuang pada bab latar belakang masalah, sehingga menjadi suatu bentuk pernyataan yang tepat yang akan diselesaikan dalam kegiatan penelitian. Tetapi, pernyataan tersebut akan selalu berupa pertanyaan sehingga kompleksitas permasalahan dapat disederhanakan.
Dalam PTK, rumusan masalah harus mengandung ide peneliti yang akan digunakan untuk mengatasi masalah itu sendiri. Rumusan masalah tidak sekadar kalimat tanya yang sifatnya umum, tetapi telah dirumuskan secara spesifik. Berikut ini adalah beberapa contoh rumusan masalah dalam PTK.
- Bagaimana persepsi dan kesan peserta didik terhadap penerapan metode Cooperative Learning pada mata pelajaran Fisika?
- Bagaimana penggunaan alat peraga untuk meningkatkan konsep pada mata pelajaran Fisika dikelas X SMA Yogyakarta?
- Bagaimana meningkatkan hasil belajar matematika dengan metode Cooperative Learning untuk peserta didik kelas VI SD Yogyakarta?
- Bagaimana penerapan Active Learning untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah pada mata pelajaran kimia dikelas XII SMA Yogyakarta?
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan penelitian harus sejalan dengan jawaban atas pertanyaan dalam rumusan masalah. Dengan mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah menjawab rumusan masalah sebagai berikut:
- Untuk mengumpulkan persepsi dan kesan peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran Fisika dengan metode Cooperative Learning.
- Untuk mendeskripsikan penggunaan alat peraga pada mata pelajaran Fisika dikelas X.
- Untuk menerapkan metode Cooperative Learning dalam pembelajaran Matematika dikelas VI SD.
- Untuk menerapkan metode Active Learning dalam pembelajaran Kimia dikelas XII SMA.
Manfaat Penelitian
Karena hakikat PTK adalah untuk meningkatkan proses dan hasil belajar peserta didik, maka hendaknya dalam mencantumkan manfaat penelitian lebih menitikberatkan pada apa yang akan diperoleh peserta didik setelah menggunakan hasil dari kegiatan penelitian ini. Sekadar contoh, manfaat temuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Terkumpulnya persepsi dan kesan peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran Fisika dengan metode Cooperative Learning.
- Membuat atau menggunakan alat peraga dalam pembelajaran Fisika kelas X, sehingga hasil belajarnya meningkat.
- Meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika peserta didik kelas VI SD dengan metode Cooperative Learning.
- Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Kimia kelas XII dengan metode Active Learning.
Walaupun demikian, guru atau peneliti boleh menambahkan manfaat lain, baik bagi peneliti sendiri maupun sekolah sebagai institusinya. Tetapi, hendaknya tidak berlebihan dalam mencantumkan manfaat PTK bagi guru dan sekolah. Sebab, pada hakikatnya, manfaat PTK adalah untuk peserta didik bukan sekolah.
Referensi Tambahan:
- 4 Kesalahan Umum yang Sering Terjadi pada PTK [klik]
- 8 Jenis Kesalahan Khusus pada Penelitian Tindakan Kelas [klik]
- 4 Jenis Kesalahan yang Menyebabkan Laporan PTK Ditolak [klik]
- 8 Kesalahan Penulisan dalam Penelitian Tindakan Kelas [klik]
- Kriteria dan Etika Ilmiah Penulisan Penelitian Tindakan Kelas [klik]
- 2 Ketentuan Utama Teknis Penelitian Tindakan Kelas [klik]
- 8 Etika Penyuntingan Laporan PTK Menjadi Jurnal Ilmiah [klik]
Menggunakan Blog Sebagai Sarana Hobi Menulis.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar
Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2514-6106
Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.
Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.
~ Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya ~
Postingan populer dari blog ini (30 Hari)
Leger Nilai Peserta Didik Angkatan Tahun Masuk 2021 2022 - 2023 2024
Dipublikasikan Oleh
elfanmauludi
Leger Nilai Peserta Didik Angkatan Tahun Masuk 2020 2021 - 2022 2023
Dipublikasikan Oleh
elfanmauludi
Penggunaan fflush(stdin) Bahasa C dan Fungsinya
Dipublikasikan Oleh
elfanmauludi
Pengertian Asosiasi Komposisi dan Agregasi Java
Dipublikasikan Oleh
elfanmauludi
Specifier %d dan %i Bahasa C dan Fungsinya
Dipublikasikan Oleh
elfanmauludi
Sebuah format specifier adalah urutan sekuensial oleh inisial tanda persen (%) yang mengindikasikan sebuah format specifier , yang digunakan untuk menentukan tipe dan format dari data untuk diambil dari stream dan menyimpannya menuju lokasi yang ditunjuk oleh argumen tambahan. Singkatnya, hal ini memberitahukan tipe dari data mana yang akan disimpan dan tipe data apa yang akan dicetak.
Membuat Rumus Matematika Bahasa C Menggunakan Library Math.h
Dipublikasikan Oleh
elfanmauludi
Enkapsulasi Java dan Fungsinya
Dipublikasikan Oleh
elfanmauludi
Enkapsulasi didefinisikan sebagai pembungkusan data dalam satu buah unit. Enkapsulasi adalah mekanisme yang mengikat code program dan data yang dimanipulasi secara bersamaan pada bahasa pemrograman Java. Cara lain untuk berpikir mengenai enkapsulasi adalah upaya untuk melindungi atau sebagai perisai proteksi yang mencegah data untuk diakses oleh pihak luar.
4 Kesalahan Umum yang Sering Terjadi pada PTK
Dipublikasikan Oleh
elfanmauludi
Ciri khas PTK adalah adanya tindakan secara nyata dan konkret yang dilakukan oleh peserta didik atas dasar instruksi dari guru. Tindakan tersebut tidak boleh sembarangan, tetapi harus dapat dibenarkan secara teoretis. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah, bahwa tindakan tersebut harus sesuai dengan tugas profesional seorang guru, dan juga tindakan tersebut tidak boleh mengubah situasi alamiah pembelajaran yang telah ada.
7 Paradigma Penelitian pada Statistika Penelitian
Dipublikasikan Oleh
elfanmauludi
Pada kegiatan penelitian kuantitatif yang berlandaskan pada sebuah asumsi kejadian yang tidak dapat diklasifikasikan, serta korelasi kejadian yang bersifat kausal sebab akibat, maka seorang peneliti dapat memfokuskan kegiatannya pada pengamatan beberapa variabel saja . Korelasi pola pada setiap variael yang diamati tersebut selanjutnya akan dikenal sebagai paradigma penelitian atau model penelitian .
Cara Membuat Drag and Drop pada HTML
Dipublikasikan Oleh
elfanmauludi
Drag dan drop adalah sebuah konsep interaktif yang yang memudahkan user dalam menggerakkan object dari satu lokasi ke lokasi yang lain dengan cara menyeretnya ( drag ). Hal ini memungkinkan user untuk melakukan klik dan menahan klik mouse tersebut kemudian membawa elemen yang diseret menuju ke lokasi yang lain, kemudian melepaskan tombol klik mouse untuk menjatuhkan ( drop ) elemen yang diseret tersebut ( drag ). Pada HTML 5 drag dan drop lebih mudah untuk membuat bentuk programnya dan juga lebih mudah untuk digunakan.
Postingan populer dari blog ini (All Time)
Cara Menggunakan Method Overloading Java dan Fungsinya
Dipublikasikan Oleh
elfanmauludi
Overloading memungkinkan berbagai method yang berbeda untuk memiliki nama yang sama, tetapi dengan signature yang berbeda pada bahasa pemrograman Java. Signature dapat berbeda oleh angka dari input parameter atau tipe dari input parameter atapun juga keduanya. Overloading juga berkaitan dengan compile time (atau static ) polymorphism .
Enkapsulasi Java dan Fungsinya
Dipublikasikan Oleh
elfanmauludi
Enkapsulasi didefinisikan sebagai pembungkusan data dalam satu buah unit. Enkapsulasi adalah mekanisme yang mengikat code program dan data yang dimanipulasi secara bersamaan pada bahasa pemrograman Java. Cara lain untuk berpikir mengenai enkapsulasi adalah upaya untuk melindungi atau sebagai perisai proteksi yang mencegah data untuk diakses oleh pihak luar.
Acces Modifier Java dan Fungsinya
Dipublikasikan Oleh
elfanmauludi
Menerima Turunan Program Java Menggunakan Inheritance
Dipublikasikan Oleh
elfanmauludi
Operator Relasi dan Logika Bahasa C dan Fungsinya
Dipublikasikan Oleh
elfanmauludi
Bagaimana cara mengidentifikasi sebuah permasalahan dalam PTK?
BalasHapusKetahui berbagai bidang dimana Penelitian Tindakan dapat dilakukan.
HapusIdentifikasi masalah umum disekolah atau dalam suatu lembaga pendidikan yang cocok untuk penelitian tindakan.
HapusAnalisis masalah umum yang diidentifikasi sampai pada tahap permasalahan spesifik atau bisa diterapkan dalam Penelitian Tindakan.
HapusTeknik apa yang biasa digunakan dalam proses identifikasi masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas?
BalasHapusCase Studies, Checklists, Wawancara, Pengamatan, dan Survei atau Kuesioner adalah instrumen yang digunakan untuk proses pengumpulan data. Sangat penting untuk menentukan intrumen pengumpulan data apa yang akan digunakan karena setiap tujuan penelitian yang berbeda dilakukan dengan cara yang menggunakan instrumen yang berbeda pula.
Hapus