Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Judul Penelitian Tindakan Kelas dan Tahapan Siklusnya

Siklus atau putaran merupakan tahapan dari serangkaian proses dalam kegiatan penelitian, yang dimulai dari tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga tahapan akhir adalah evaluasi. Jika makna tersebut dikaitkan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) maka yang dimaksud dengan siklus adalah satu putaran penuh dari tahapan-tahapan dalam kegiatan PTK. Jadi, satu siklus pada kegiatan Penelitian (PTK) adalah tahapan yang dimulai dari tahap perencanaan, pengamatan, dan refleksi.


Sebelum mempelajari materi tentang Judul Penelitian Tindakan Kelas dan Tahapan Siklusnya, terlebih dahulu pelajari materi tentang: Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas, Observasi Penelitian Tindakan Kelas dan Tahap Pelaksanaannya, dan Refleksi Penelitian Tindakan Kelas.

Siklus Penelitian Tindakan Kelas merupakan serangkaian tahapan yang membantu peneliti dalam bekerja melalui proses meneliti informasi dan menarik suatu kesimpulan. Siklus penelitian terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:

Mengembangkan Pertanyaan Umum Penelitian

Berupa pertanyaan umum yang ingin diselidiki yang berkaitan dengan topik penelitian atau PTK yang akan diteliti. Pada tahap ini penting untuk mendorong seorang peneliti dalam memilih topik yang sangat menarik untuk diangkat dalam kegiatan penelitiannya, jika tidak, maka proses penelitian akan menjadi terasa berat jika topik yang diangkat tersebut kurang diminati oleh peneliti itu sendiri.

Melakukan Penelitian Pendahuluan Tentang Topik yang Akan Diteliti Secara Lanjut

Pada tahap ini peneliti melakukan penelitian dasar atau penelitian awal untuk mendapatkan bentuk pemahaman yang lebih baik tentang latar belakang dan masalah utama seputar topik dan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan Penelitian Tindakan Kelas.

Menyempurnakan Pertanyaan Penelitian

Setelah melakukan beberapa bentuk penelitian pendahuluan, peneliti selanjutnya mempertimbangkan apa yang telah dipelajari tersebut, kemudian mempersempitnya dalam bentuk pertanyaan penelitian yang lebih spesifik atau lebih rinci, guna masuk ke tahapan penelitian selanjutnya. 

Perlu diingat pula, bahwa pertanyaan penelitian cenderung menghubungkan dua buah faktor atau dua buah variabel, dimana salah satu variabelnya dapat memengaruhi faktor variabel yang lain. 

Pada titik ini, peneliti juga dapat membagikan beberapa hasil temuan dan pertanyaan penelitian kepada orang lain untuk mendapatkan umpan balik dari orang lain atau rekan kerja tentang arah penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti itu sendiri, dan juga dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan lain yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti itu sendiri.

Baca Juga:

Melakukan Penelitian yang Lebih Rinci untuk Menjawab Pertanyaan yang Telah Disempurnakan Sebelumnya

Peneliti mempersempit bentuk pertanyaan yang akan dijawab pada kegiatan penelitian, dimana pada tahapan ini peneliti melakukan sedikit riset lagi untuk mengisi informasi yang mungkin saja hilang atau kurang lengkap pada saat dilakukan riset awal. Dengan bidang pertanyaan yang telah dipersempit tersebut, maka peneliti dapat menemukan informasi yang lebih tepat dan lebih jelas untuk membahas masalah penelitian secara lebih detail. Contoh, pada penelitian psikologi seorang peneliti mempertanyakan masalah tentang apa yang dapat membuat seseorang atau individu menjadi lebih bahagia dan bagaimana hal tersebut dapat membuat hidup terasa lebih indah atau terasa lebih terpenuhi.

Menarik Kesimpulan Sementara dari Hasil Pengembangan Reflesi dan Pengamatan pada Penelitian Tindakan Kelas

Setelah menyelesaikan proses jawaban dari pertanyaan penelitian yang dilakukan sebelumnya, peneliti selanjutnya dapat menarik suatu kesimpulan dan menjawab pertanyaan penelitian yang dilakukan dalam kegiatan penelitian sebelumnya secara lebih sempurna. Pada kondisi ini, peneliti kemudian menemukan hal-hal baru yang membuat diri peneliti tersebut merasa lebih puas akan hasil yang dibutuhkan, dalam proses penelitian.

Mempersentasikan Jawaban Atas Pertanyaan Penelitian Tindakan Kelas

Peneliti menarik suatu kesimpulan dan mengembangkan penelitiannya ke tingkat lanjut, dimana pada tahap ini peneliti perlu mengatur sedemikian rupa hasil jawabannya sehingga memungkinkan untuk berbagi hasil penelitian dan kesimpulan dengan orang lain yang memerhatikannya. Biasanya jawaban yang dipersentasikan tersebut didukung pula dengan argumen yang dikembangkan melalui kegiatan penelitian. 

Catatan: setiap disiplin ilmu dalam kegiatan penelitian terutama pada Penelitian Tindakan Kelas memiliki caranya masing-masing untuk dapat diterima oleh komunitas ilmiahnya masing-masing. Oleh karena itu, peneliti harus bisa mengetahui apa yang sesuai dan apa yang tidak sesuai dalam disiplin ilmu yang dipelajarinya.

Jika dalam sebuah kegiatan penelitian (PTK) terdiri lebih dari satu siklus dalam kegiatannya, maka siklus yang selanjutnya adalah putaran ulang dari tahapan yang telah dilakukan pada siklus awal atau sebelumnya. Hanya saja, antara siklus pertama, kedua, dan selanjutnya selalu mengalami perbaikan setahap demi setahap. Jadi, antara siklus yang satu dengan siklus yang lain tidak akan pernah sama, meskipun melalui tahap-tahap yang sama.

Sekadar contoh, tindakan untuk mengajarkan "Luas Bangun Ruang". Tentu saja tindakan ini hanya memerlukan satu siklus (perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi atau evaluasi). Lain lagi jika tindakan yang dilakukan adalah mengajarkan "Matematika". Kegiatannya akan bersiklus-siklus, karena yang akan diajarkan lebih dari satu materi (beberapa materi), sehingga proses itu dapat merupakan siklus berkesinambungan.

Pertanyaan yang sering muncul adalah berapa lama satu siklus harus dilakukan dan berapa kali peneliti diizinkan melakukan refleksi agar terjadi satu kali siklus penuh? Jawaban untuk pertanyaan ini kiranya tidak tepat jika dijawab dengan ukuran waktu. Sebab, antara mata pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lain relatif berbeda waktu pengajarannya, sehingga memungkinkan munculnya perbedaan antara siklus yang satu dengan siklus yang lainnya. Sedangkan jawaban atas pertanyaan "kapan refleksi dapat dilakukan sehingga terjadi salu kali siklus penuh?" adalah kapanpun jika peneliti telah merasa cukup mendapat informasi yang memadai untuk memperbaiki tindakan yang telah diujicobakan.

Setiap akhir dari kegiatan refleksi selalu menjadi babak baru bagi siklus berikutnya. Artinya, peneliti dan kolaborator harus selalu melakukan diskusi pada setiap akhir dari kegiatan refleksi, guna merencanakan tindakan baru apa yang akan dilakukan pada siklus kedua atau siklus selanjutnya. Dengan proses atau tahapan yang sama, guru dapat melanjutkan ke siklus berikutnya, jika telah sampai pada siklus terakhir dan peneliti masih belum merasa puas atau belum berhasil mendongkrak prestasi belajar peserta didik dalam kegiatan penelitiannya, maka proses tersebut akan melalui banyak siklus dala megiatannya, dan akan berhenti jika diperoleh hasil yang sudah sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas kepuasan guru dan kepuasan peserta didik atas prestasi kerja dan belajar yang telah berhasil dicapainya.

Judul Penelitian Tindakan Kelas

Sebelum membuat proposal PTK langkah awal yang harus dilakukan adalah penentuan judul. Judul PTK adalah ide yang diangkat dari identifikasi permasalahan yang ada. Untuk lebih jelasnya mengenai judul dalam PTK, perhatikan gambar 1 mengenai skema proses menemukan judul dalam penulisan PTK.


Gambar 1 Menentukan Judul Penelitian Tindakan Kelas
Gambar 1 Menentukan Judul Penelitian Tindakan Kelas

Membuat judul untuk penelitian merupakan salah satu keputusan terpenting ketika menulis artikel untuk dipublikasikan dijurnal penelitian ilmiah. Judul penelitian merupakan hal pertama yang dilihat oleh editor jurnal dan pengulas ketika melihat karya ilmiah yang dibuat peneliti dan satu-satunya set informasi yang akan dilihat oleh rekan peneliti lainnya dalam database dan queri mesin pencari. 

Judul penelitian yang baik merupakan judul penelitian dengan kalimat yang dibuat secara ringkas dan berisi semua istilah yang relevan terhadap hasil penelitian dan memiliki potensi untuk meningkatkan jumlah kutipan dari peneliti lain terhadap karya ilmiah yang dibuat oleh peneliti utamanya dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.

Oleh karena itu, ketika peneliti memberi judul pada karya ilmiah yang sedang diteliti atau dibuatnya, maka pastikan pula bahwa judul yang akan diberikan pada karya ilmiah atau PTKnya tersebut telah menangkap semua aspek yang relevan dari penelitian yang sedang dilakukan sebelumnya, termasuk topik, dan masalah spesifik yang sedang diteliti oleh peneliti itu sendiri. Judul penelitian juga harus menyajikan beberapa elemen tertentu pada penelitian dengan cara yang mudah untuk diakses, dan memikat para pembacanya untuk membaca karya ilmiah dalam suatu media publikasi ilmiah tempat karya tersebut diterbitkan. 

Cara Membuat Judul Penelitian atau Karya Ilmiah Agar Terlihat Menarik

Beberapa orang mungkin berpikir bagaimana cara untuk memilih atau menentukan judul dari semua konten yang terdapat dalam laporan penelitian, dan bagaimanapula cara terbaik untuk memilih kata yang tepat untuk bisa mewaliki semua isi dari laporan penelitian atau karya ilmiah? Apa saja yang membuat judul makalah penelitian dapat muncul di mesin pencari dan apa pula yang akan membuat orang-orang untuk tertarik membaca suatu karya ilmiah hanya dari membaca judulnya saja?

Secara singkat, judul penelitian pada Penelitian Tindakan Kelas atau Penelitian pada umumnya harus memuat secara akurat dan menangkap apa yang telah diteliti oleh peneliti itu sendiri, juga harus terdengar menarik bagi orang-orang yang sedang mengerjakan topik penelitian yang sama atau serupa, dan harus berisi beberapa keyword atau kata kunci dari judul penting yang digunakan oleh peneliti lain ketika mencari literatur serupa dari database jurnal.

Tahap 1: Tanyakan Ada Beberapa Kata Kunci Penting, dan Apa Saja yang Berkaitan dengan Penelitian yang Dilakukan?
Apa saja yang ingin dijawab oleh laporan penelitian dan apa saja yang ingin dicapai oleh peneliti tersebut? Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut sesingkat mungkin. Peneliti juga dapat membuat pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menelusuri setiap bagian laporan dan mencari informasi yang paling relevan untuk dijadikan judul penelitian.

Tahap 2: Identifikasi Keyword Apa Saja yang Terdapat pada Laporan Penelitian?
Temukan bagian terpenting dari tanggapan dari pertanyaan sebelumnya dan jadikan jawaban tersebut sebagai sebuah kata kunci dalam laporan penelitian. Perhatikan pula, hal yang paling penting dalam penentukan kata kunci adalah jumlah kata yang digunakan berkisar 3 hingga 8 kata kunci saja.

Tahap 3: Tulis Judul Penelitian 
Ketika menulis judul penelitian, gunakan kalimat yang jelas dan tidak terlalu panjang untuk sebuah laporan penelitian atau karya ilmiah pada Penelitian Tindakan Kelas. Karena hal tersebut setelah judul penelitian dibuat, maka lakukan proses pemangkasan dan pemolesan judul sehingga hasil akhir yang didapatkan terlihat menarik.

Tahap 4: Buat Judul Penelitian dalam Struktur Kalimat Yang Memiliki Nilai Fungsi atau Manfaat
Untuk membuat judul penelitian yang memiliki struktur kata yang bernilai fungsi, lakukan penghapusan elemen yang menjadi kalimat agar terlihat lebih efektif, tetapi tetap pertahankan semua elemen penting untuk topik penelitian yang dibuat. Hapus semua kata yang tidak perlu pada judul penelitian yang sifatnya berlebihan atau tidak penting, yang kemungkinan besar akan mengakibatkan orang lain kesulitan dalam mencari judul penelitian tersebut.

Tahap 5: Hapus Kata dan Frase yang Tidak Penting dari Judul Penelitian
Hal ini akan membantu peneliti secara signifikan dalam penentuan judul penelitian yang akan digunakan dan ditemukan oleh mesin pencari karena kata yang digunakan pada judul penelitian sudah efektif dan sederhana. Namun, hal yang paling penting dalam pembuatan judul penelitian adalah perhatikan tata tulis yang telah ditentukan oleh setiap instansi atau lembaga yang akan menerbitkan karya ilmiah penelitian tersebut, karena jika tidak sesuai, maka karya ilmiah atau laporan yang dibuat tetap akan gagal untuk dipublikasikan.

19 komentar untuk "Judul Penelitian Tindakan Kelas dan Tahapan Siklusnya"

  1. Balasan
    1. Menciptakan pengetahuan berdasarkan pertanyaan yang dilakukan dalam konteks spesifik dan praktis, guna untuk dapat belajar melalui tindakan yang kemudian mengarah pada proses perkembangan para peserta didik dalam kegiatan belajar.

      Hapus
  2. Ada berapa tipe bentuk penelitian tindakan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Empat tipe utama dari rencana penelitian tindakan adalah penelitian individu, penelitian kolaboratif, penelitian seluruh sekolah, dan penelitian tingkat wilayah.

      Untuk penelitian tingkat wilayah biasanya jarang dilakukan oleh seorang guru atan tenaga pendidik.

      Hapus
  3. Biasa kendala seperti apasih yang dihadapi oleh seorang peneliti dalam kegiatan PTK?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kendala utama dari Penelitian Tindakan Kelas adalah ukuran sampel. Karena peserta didik yang sifatnya homogen, biasanya ukuran sampel yang dapat diambil dari tiap kelompok jumlahnya sangat kecil, sehingga terkadang kurang bisa mewakili variasi sifat dari populasi secara keseluruhan.

      Hapus
  4. mau tanya min, kalau misal kita membuat PTk, kan otomatis ada metode tertentu atau cara ajar tertentu yang menjadi inti dari pembahasan. Lah yang saya tanyakan, apakah metode yang kita buat judul itu harus ada di siklus setelah siklus pertama, karena kalau misal digunakan di siklus setelah siklus pertama kan akan terlihat perbedaan dengan metode yang akan dibahas dengan tanpa menggunakan metode tersebut terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. judul penelitian bisa berubah mengikuti proses perkembangan penelitian, yang tidak boleh berubah itu adalah topik. klo topik penelitian berubah, sama saja memulai dari awal lagi.

      di dalam topik penelitian biasanya berisi permasalahan UTAMA yang mau diselesaikan beserta solusi. solusi dalam hal ini adalah metode penelitian. Metode penelitian bentuknya bisa penerapan (pakai metode orang lain) biasanya dipakai anak2 S1, modifikasi teori (kombinasi beberapa metode dengan sedikit modifikasi hingga jadi metode baru) biasanya dipakai anak S2, atau dengan metode sendiri (kebaruan ilmu) biasanya untuk program doktor S3.

      inti utama dari penelitian adalah TOPIK bukan judul baik itu PTK ataupun bentuk penelitian lainnya,

      Sementara jika siklus pertama pada PTK ditemukan ketidak cocokkan dalam metode, atau menemukan suatu 'pemahaman baru', maka hasil pengamatan pada siklus pertama juga tetap bisa disertakan dalam siklus kedua, dalam bentuk revisi, kemukakan apa yang menjadi kendala dalam penerapan metode pertama, sehingga diperlukan medote baru dapa siklus selanjutnya, dan begitupun seterusnya hingga siklus terakhir dicapai.

      Hapus
  5. mengapa PTK harus dilakukan per siklus?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sumber: A Maimun - Ijaz Arabi Journal of Arabic Learning, 2020 - ejournal.uin-malang.ac.id

      "(action) research is a cyclical process because it starts with a problem and ends with a problem."

      penelitian (tindakan) adalah proses siklus karena dimulai dengan masalah dan diakhiri dengan masalah.

      Karena setiap kegiatan PTK biasanya selalu memunculkan (atau menemukan) permasalahan baru pada pelaksanaannya, sehingga diperlukan kegiatan penelitain baru untuk menyelesaikan proses dari permasalah baru tersebut, dan seterusnya dan seterusnya (bersiklus-siklus).

      Hapus
  6. Bisakah PTK dilakukan hanya dalam satu siklus? jika iya, maka apakah karakteristik yang bisa dijadikan landasan sebagai alasan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suatu penelitian tindakan kelas hanya dapat mengambil satu siklus saja jika pada siklus pertama tersebut semua kriteria yang ditargetkan telah tercapai (http://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/12/CAR_A.doc).

      Namun, yang jadi pokok utama pembahasan dalam pelaksanaan siklus PTK adalah bukan seberapa banyak siklus penelitian akan dilaksanakan melainkan, apakah penerapan siklus PTK tersebut secara konseptual telah dilaksanakan secara benar atau tidak.

      pada artikel lain (https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/09593840110384771/full/html) juga dijelaskan bahwa dalam suatu pembahasan tentang penelitian tindakan (kelas), dualitas pandangan tentang penelitian tindakan digambarkan sebagai suatu penjajaran makna antara makna 'penelitian' dan makna 'tindakan', atapun juga antara makna 'teori' dan makna 'praktik'. Artinya, dalam pelaksanaan penelitian tindakan terdapat suatu fungsi atau tujuan ganda dalam pelaksanaannya, dimana seorang peneliti dalam penelitiannya harus dapat melakukan suatu perbaikan melalui perubahan dalam suatu permasalahan yang dibahas, dan peneliti juga sekaligus harus bisa menghasilkan suatu pengetahuan baru dan wawasan baru sebagai hasil dari aktivitas penelitiannya pada penelitian tindakan. Jadi, secara konseptual, paling tidak dalam pelaksanaan penelitian tindakan, minimal ada dua siklus pada proses pelaksanaannya yang dilaksanakan secara sekuensial dan dilakukan secara bersamaan dalam suatu kegiatan penelitian. Siklus pertama biasanya berkaitan dengan kepentingan peneliti dalam pemecahan masalah dan tanggung jawabnya terhadap kegiatan penelitian, dan yang kedua adalah untuk minat dan tanggung jawab dari peneliti terhadap kegiatan penelitiannya, dimana ide-ide dalam pelaksanaan kegiatan penelitian tersebut juga masih membutuhkan penjelasan-penjelasan lain secara lebih lanjut.

      Hapus
  7. Selamat malam min, Saya mau tanya Setelah melaksanakan siklus 1 dan 2 hasil belajar siswa itu belum mengalami peningkatan, Apakah bisa menghentikan penelitian pada siklus 2 atau bagaimana min? Terimakasih atas bantuannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setiap melakukan penelitian pada tahapan siklus tertentu, pastikan sudah menentukan target penelitian apa yang akan dicapai.

      Kenapa? karena target penelitian berfungsi sebagai pembatas kapan sebuah penelitian harus dihentikan atau tidak.

      Tanpa adanya tujuan atau target penelitian yang jelas, maka sebuah penelitian akan berlangsung tanpa arah, atau bahkan gagal.

      Pastikan bahwa pada siklus pertama tujuan atau target penelitian sudah dapat dicapai, dan jika masih ada ketidak cocokkan hasil terhadap tujuan penelitian, maka sebelum melanjutkan ke penelitian pada siklus selanjutnya atau siklus 2, terlebih dahulu lakukan evaluasi terhadap siklus pertama supaya pada siklus selanjutnya permasalahan terserbut sudah selesai.

      Apa saja yang perlu dievaluasi dalam kegiatan penelitian?
      Umumnya hal yang paling sering mengalami evaluasi dalam kegiatan penelitian adalah metode penelitian yang dipakai, jumlah sampel yang menjadi bahan penelitian, serta biaya dan waktu yang harus digunakan dalam kegiatan penelitian.

      Jika hasil penelitian yang dilakukan pada siklus ke-2, tujuan penelitiannya masih belum bisa tercapai, maka langkah tambahan yang bisa dilakukan selain evaluasi adalah konsultasi dengan pakar.

      Siapa pakar?
      Pakar dalam hal ini adalah siapapun baik individu atau kelompok yang memiliki kapasitas atau pengalaman dalam bidang penelitian yang sedang dilakukan. Contoh, disekolah biasanya pakar yang sering ditanya adalah kepala sekolah, para waka, atau para guru senior. Di dunia perguruan tinggi, biasanya pakar yang yang sering ditanya adalah para dosen atau peneliti yang pernah melakukan penelitian dibidang yang sama atau sejenis dengan kegiatan penelitian yang sedang dilakukan. Atau dibidang industri, adalah seperti para pemimpin perusahaan, atau para senior manager dalam bidang industri tersebut.

      Hapus
  8. Bagaimana cara membuat judul penelitian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Judul penelitian sama seperti sebuah merek produk. Judul meringkat isi penelitian ke dalam suatu kalimat sehingga pembaca dapat langsung mengetahui tentang apa yang sedang diteliti sambil membangkitkan rasa ingin tahun untuk membaca lebih dalam.

      Hapus
    2. Judul penelitian yang baik dalam bidang ilmu sosial umumnya harus memiliki ciri-ciri berikut ini:

      1. Realistik
      Sebagai seorang peneliti, kita perlu melihat apa yang sedang kita lakukan dari sudut pandang praktis dan mencatat fenomena apa saja yamg sedang terjadi baik itu secara nyata ataupun hanya bersifat imajenasi.

      2. Dapat diukur
      Apakah fenomena tersebut adalah sesuatu yang dapat terukur atau tidak. Penelitian ilmu sosial menggunakan sejumlah alat statistik yang digunakan untuk mengukur dan menguji fenomena tertentu. Tahap yang paling baik adalah memastikan apakah kita memahami parameter tersebut dengan jelas, guna mengukur variabel independen dan dependen tersebut secara langsung dari topik yang diteliti.

      3. Up to Date
      Topik penelitian yang baik harus dapat diterima dan menjadi bahan pengetahuan umum saat ini dan sifatnya tidak usang oleh waktu.

      4. Relevan
      Topik atau judul penelitian yang baik adalah yang sesuai dengan keseluruhan isi penelitian yang dilakukan. Spesialisasi ataupun keahlian peneliti juga tergambar jelas dalam topik tersebut.

      5. Repetitif
      Pentuk juga untuk mempertimbangkan dalam pemilihan topik, apakah topik yang dipilih sudah pernah atau belum pernah dipublikasikan sebelumnya, kecuali jika tujuan dari penelitian adalah melakukan tinjauan, meskipun demikian tetap perlu dilakukan sedikit perubahan terhadap penelitian dilakukan (tidak boleh sama).

      6. Penggunaan kata yang umum
      Hindari penggunaan kata-kata yang umum atau tidak menarik seperti "pengaruh", "faktor yang", "analisis", dan lain sebagainya karena kata tersebut sudah terlalu umum digunakan sehingga membuat judul menjadi tidak menarik untuk dibaca. Jadilah peneliti yang kreatif dalam merancang topik penelitian. Ingat bahwa judul atau topik adalah sebuah merek yang digunakan untuk mendefinisikan produk (penelitian) yang akan dipasarkan kepada para pembacan. Dan jangan meniru judul penelitian orang lain!!!

      7. Kausalitas dan tujuan
      Sangat penting untuk menunjukkan hubungan sebab akibat dalam kegiatan penelitian serta fokus tujuan yang akan dicapai secara langsung.

      8. Batasi jumlah kata yang digunakan
      Semakin pendek suatu topik, maka semakin tepat dan jelas pula subjek yang akan dibahas dalam kegiatan penelitian.

      Hapus
  9. Apa yang dimaksud dengan judul penelitian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Judul penelitian adalah kalimat yang merangkup gagasan utama dalam kegiatan penelitian. Judul yang baik adalah judul yang berisi kata sedikit mungkin dalam kalimat yang diperlukan untuk mendeskripsikan dan/atau tujuan makalah penelitian.

      Hapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things start from small things -