Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tokoh Populer NFT Indonesia dan Dunia

Beberapa waktu yang lalu sempat viral wajah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta (UDINUS Semarang, hehe) yang sempat menghebohkan dunia pemberitaan Indonesia, lantaran berhasil menjual foto selfie-nya seharga milyaran rupiah.

Sebelum mempelajari materi tentang Tokoh Populer NFT Indonesia dan Dunia, terlebih dahulu pelajari materi tentang: Alasan Investasi Saham Ketika Pensiun dan Penjelasannya, Cara Menghasilkan Uang Menggunakan Blog untuk Pemula, dan Tips Investasi Saham Bagi Pemula dan Penjelasannya.

Cuma bermodalkan muka datar, dan upload foto secara rutin di NFT, pemuda tersebut bisa meraup keuntungan yang mungkin bagi sebagian besar kaum pekerja menganggap hal tersebut cuma sebatas mimpi atau khayalan saja. Yups, nama akunnya adalah Ghozali Everyday,

Gara-gara nama ini kemarin penulis langsung berselancar di web NFT, tapi malah typo ngetiknya Ghozali Everywhere (lol), tapi akhirnya tetap ketemu juga.

Yang menjadi pertanyaan kritisnya adalah, bagaimana bisa hanya berbekal foto selfie saja seseorang bisa meraup untung dalam jumlah yang sangat fantastis hanya dalam kurun waktu yang sebentar?

Sebelum membahas lebih lanjut, mungkin terlebih dahulu harus dipahami apa yang dimaksud dengan NFT itu sendiri.

Apa Itu NFT?

NFT merupakan akronim dari Non Fungible Token. NFT merupakan suatu penanda seperti sertifikat digital atau tanda tangan digital yang digunakan sebagai tanda kepemilikan atas barang atau data digital tertentu, dimana data atau tanda digital tersebut disimpan dalam teknologi yang dikenal sebagai Blockchain, yang bertujuan untuk menjadi pemilik utama dari aset digital apapun yang diperdagangkan, seperti karya musik, karya video, karga gambar, dan lain sebagainya.

Sama seperti seseorang ketika membeli motor baru, ketika proses transaksi dilakukan tidak hanya motor atau benda fisiknya saja yang diberikan tetapi beserta surat-surat kendaraannya juga diberikan. Namun, apa yang menjadi unik dari NFT adalah benda atau barang yang ditransaksikan sifatnya adalah virtual atau tidak ada bentuk fisiknya.

Atau dari salah satu sosmed juga ada yang mengibaratkan NFT itu seperti surat nikah, kamu baru menikah dengan pasanganmu, ada sertifikat atau surat nikahnya, tapi kemudian istrimu berselingkung dengan banyak laki-laki lain, dan kamu tidak memiliki daya apapun untuk menghentikannya, hanya sekadar memiliki buku nikahnya saja :D.

Baca Juga:

Begitu pula NFT, seseorang yang sudah berhasil memiliki atau membeli sertifikat digital kepemilikan properti tertentu pada NFT, tetap saja tidak dapat menjamin bahwa barang yang telah dibeli atau dimilikinya tersebut tidak bisa dicuri atau dibajak oleh pengguna lain, karena memang pada dasarnya data digital itu sifatnya memang mudah sekali untuk diduplikasi.

Blockchain

Berbicara tentang NFT, pasti tidak bisa dipisahkan dengan teknologi Blockchain. Blockchain sendiri merupakan suatu konsep jaringan dimana setiap pengguna yang terhubung dalam rantai (chain) server komunikasi (block) blockchain. Setiap pengguna yang telah terhubung tersebut, maka secara otomatis dapat berperilaku juga sebagai server, dan sekaligus client.

Konsep blockchain ini merupakan bagian dari konsep jaringan tidak terpusat atau jaringan desentralisasi yang merupakan pengembangan tingkat lanjut dari bentuk sistem jaringan terpusat atau konsep jaringan tersentralisasi. Dimana pada sistem jaringan terpusat semua informasi atau komunikasi harus melewati jaringan pusat terlebih dahulu (server) baru diteruskan ke pengguna akhirnya.

Pada jaringan terpusat, apa yang akan terjadi jika server utamanya mengalami crash atau down?

Jawabannya sudah pasti maka seluruh proses komunikasi dan pertukaran informasi yang terjadi pada jaringan tersebut akan lumpuh. Berbeda dengan sistem jaringan tidak terpusat atau desentraslisasi (Blockchain), ketika salah satu server mengalami crash atau down, maka jaringan komunikasi yang ada akan tetap bisa melanjutkan proses komunikasinya atau teap dapat melakukan proses pertukaran informasi, sehingga dengan konsep ini sangat dimungkinkan sekali untuk melakukan pemeliharaan data-data digital dalam waktu yang relatif lama.

Konsep atau teknologi Blockchain inilah yang kemudian diterapkan pada beberapa produk digital seperti mata uang digital Bitcoin, atau galeri penyimpanan digital seperti NFT, dan lain sebagainya.

Jika perkembangan teknologi Blockchain ini memang sudah lebih bagus dari teknologi sebelumnya, lantas kenapa tidak semua teknologi sudah mulai menerapkan konsep pengembangan berbasis Blockchain itu sendiri?

Dalam hal ketahanan data, penggunaan Blockchain memang sudah lebih baik daripada penerapakan konsep jaringan terpusat sebelumnya, namun karena kondisi pengguna yang mengakses Blockchain juga bertindak sama seperti server, maka konsumsi energi yang dibutuhkan juga akan menjadi lebih boros, karena konsumsi energi menjadi lebih boros, maka dibutuhkan sumber daya yang lebih besar dalam penerapannya, yang secara tidak langsung dapat berdampak pada pengrusakan lingkungan. Namun demikian, belum ada kajian yang lebih pasti terhadap perkembangan teknolgi Blockchain itu sendiri beserta beberapa produk-produk turunannya seperti mata uang digital ataupun galeri penyimpanan digital.

Perkembangan NFT Dunia

NFT mulai banyak dikenal diseluruh dunia secara drastis adalah pada akhir Januari 2021, meskipun perkembangannya sudah ada sejak tahun 2017 ketika peluncuran pertama dari CryptoKitties.

CryptoKitties merupakan sebuah permainan play-to-earn yang metode pembayarannya menggunakan sistem Blockchain Ethereum, ada juga yang mengatakannya mata uang digital. Pada permainan ini, seseorang dimungkinkan untuk memelihara, mengembangbiakkan, memperjualbelikan, dan melakukan berbagai aktifitas lainnya terhadap object atau karakter kucing yang ada dalam dunia metaverse.

Apalagi tuh metaverse? Dapat langsung searching saja lewat mbah Google :D.

Awal perkembangan NFT di Indonesia mulai melesat secara drastis di pada tahun 2021, sebenarnya pemicu utamanya bukanlah akun Ghozali Everyday, melainkan peluncuran NBA Top Shot oleh Dapper Labs, yang sekaligus mempelopori lahirnya CryptoKitties. NBA Top Shot sendiri, pada dasarnya hanya perfokus pada penjualan NFT berupa aksesoris-aksesoris NBA, berupa produk video-video singkat, ataupun foto-foto bersejarah dan menarik. Karena hal tersebut, masyarakat pun kemudian mulai melihat bahwa NFT merupakan salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk proses transaksi penjualan karya-karya digital, yang dianggap dapat menekan angka pembajakan dari karya-karya digital tersebut, yang sebenarnya tidak ada perubahan sama sekali. Bagi beberapa orang yang suka mengoleksi data atau sertifikat digital NFT atau disebut juga para kolektor, NFT juga dapat dianggap sebagai suatu cara baru dalam memberikan dukungan terhadap proses pelestarian benda-benda atau aksesoris yang dikoleksi tersebut.

Meskipun masih terbatas pada kegiatan transaksi karya seni digital, namun hingga saat ini mungkin sudah terdapat banyak sekali data atau sertifikal digital yang sudah dikeluarkan untuk jenis-jenis barang yang telah di-upload di NFT tersebut. Bahkan, ada juga yang memperkirakan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap metode transaksi barang melalui NFT semakin lama akan semakin meningkat, dan akan semakin meluas ke berbagai jenis produk lainnya yang tidak hanya terbatas pada jenis produk digital saja.

Perkembangan NFT di Indonesia

NFT di Indonesia mulai mengalami peningkatan popularitas jauh sebelum adanya fenomena GhoZILA Everyday effect (:D). Jauh sebelum itu, sudah ada fenomena lain yang sudah tercatat dikalangan masyarakat indonesia seperti foto artis NFT pertama yaitu Luna Maya, yang bekerja sama dengan seorang seniman asal Jepang Tokau, yang kemudian disusul oleh fenomena Syahrini, dengan karya produknya berupa avatar hijab pertama yang ada di Indonesia dan dunia, yang pertama kali di-upload di NFT.

Saat seorang artis atau publik figure dapat melakukan transaksi produk digitalnya menggunakan NFT, masyarakat menganggap bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang aneh, karena pada dasarnya sosok-sosok tersebut memang sudah dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, sehingga ketika individu memasarkan suatu produk baru dan laku keras, masyarakat Indonesia pun tidak akan menganggap ada hal aneh apapun dalam kegiatan tersebut.

Namun lain cerita ketika ada seorang pemuda berbadan tidak tambun, dan mengirimkan citra digitalnya melalui NFT dan ternyata peminatnya banyak bahkan bisa menyentuh angka penjual hingga milyaran rupiah, maka hal tersebut sudah pasti dianggap sesuatu yang tidak wajar.

Tidak umum.

Karena hal tersebut masyarakat Indonesia pun kemudian mulai sadar bahwa kesuksesan dalam penjualan produk-produk digital tidak hanya sebatas faktor popularitas saja, tetapi juga untuk sesuatu yang jauh lebih luas, yang juga dapat dirasakan oleh siapapun. Dan karena hal ini pula, salah satu marketplace NFT seperti OpenSea mulai kebanjiran berbagai macam data digital, bahkan karena sudah terlalu banyak sehingga sudah bisa dianggap sebagai 'sampah digital'. Mulai dari foto ktp, ijazah, gorengan, bakso, bahkan ada juga yang menggunggah foto-foto jualan baju yang ada ditoko aslinya.

Bahkan foto cece cece yang biasa di-download secara diam-diam oleh para wibu-wibu nolep di kos-kosannya, juga ikut di-upload di NFT. Yang saya pikirkan, jika wibu tersebut adalah seorang muslim, maka selamat kamu sudah berhasil menciptakan dosa jariah mu sendiri.

Sebuah fenomena unik dari warga +62.

Namun, jika dipahami secara lebih spesifik, kegiatan mengunggah data-data pribadi seperti foto, ijazah, ktp, dan data lainnya. Kegiatan tersebut ternyata dapat mengarah pada kegiatan pelanggaran atau tindak kriminal, dan yang lebih parahnya lagi hampir tidak ada yang mengetahui bahwa setiap data yang telah di-upload ke Blockchain sifatnya adalah permanen. Data tersebut hanya dapat hilang dari penyimpanan jaringan Blockchain, jika semua pangkalan data atau server yang menyimpan data tersebut dinonaktifkan, dan bisa dikatakan itu adalah suatu hil yang mustahal, karena Blockchain itu sendiri pada dasarnya adalah suatu konsep jaringan yang mengadaptasi bentuk konsep jaringan yang terdesentrasilisasi atau tidak ada pusatnya.

Jika sudah demikian, bagaimana nasib dan popularitas NFT di Indonesia di masa yang akan datang?

Dan yang lebih konyol lagi, bagaimana nasib data atau foto yang sudah di-upload secara sengaja ke NFT, yang sudah dilakukan oleh warga Indonesia yang masih terlalu polos yang sekadar mengikuti trend saja?

Ntahlah, silahkan direnungkan.

Tidak hanya itu, maraknya penggunaan NFT di kalangan masyarakat Indonesia juga tidak terlepas dari beberapa tokoh populer berikut.

Berikut adalah Beberapa Nama Populer dari Kreator NFT Indonesia
  • Ghozali, bisa dikatakan dari semua fenomena NFT yang ada di Indonesia, fenomena Ghozali adalah yang paling luar biasa, hingga bisa meraup keuntungan dengan nilai yang tidak sembarangan. Dimana pemuda yang masih berstatus sebagai mahasiswa ini melalui akunnya Ghozali Everyday di OpenSea, telah berhasil menetapkan nilai keuntungannya pada angka IDR 1,5M, yang hanya bermodalkan foto selfie dirinya sendiri yang dilakukan hanya dalam kurun waktu 5 tahun saja. Hal ini juga memberikan pembuktian bahwa, segala sesuatu yang dilakukan secara konsisten tetap dapat berbuah manis kedepannya.
  • Syahrini, memang merupakan nama yang sudah tidak asing lagi di mata masyarakat Indonesia, apalagi ketika dia mencoba meluncurkan sensasi fenomenal lainnya menggunakan NFT. Dimana artis yang dikenal dengan semboyan "Syantik" ini membuat sebuah rangkaian avatar yang menyerupai dirinya ketika mengenakan pakaian panjang berwarna lilac, yang disertai dengan kacamata. Dapat dikatakan, apa yang telah dilakukan Syahrini tersebut merupakan bentuk transaksi NFT pertama di dunia yang berhasil menjual avatar dengan gaya hijab, yang dilakukannya bersama dengan NFT Kings Pro dan PT Anak Gaul Jaksel. Koleksi yang telah dihasilkan oleh Syahrini itupun diberi nama "Metaverse" dan dijual di Binance, dengan estimasi harga sebesar 20BUSD, atau hampir senilai dengan 20USD dengan nilai kurs yang bersesuaian pada waktu tersebut.
  • Denny Januar Ali, fenomena lain yang ada Indonesia yang berkaitan dengan NFT adalah fenomena Denny JA, yang merupakan seorang pelukis yang mejual lukisan dirinya sendiri dengan judul "A Portrait of Denny JA – 40 Years in The World of Ideas" seharga 27.5 WETH, atau setara dengan estimasi harga hampir mendekati nilai IDR 1Miliar, melalui platform OpenSea. Karya yang dibuat oleh Denny Januar Ali tersebut kemudian dibeli oleh salah seorang kolektor NFT yaitu AlanJoe Jr. Pada karya yang dibuat oleh Januar Ali itu dia menggambarkan dirinya sedang berdiri di atas sebuah kolase cover buku yang sudah dirancangnya selama 40tahun berkarir.
  • Luna Maya, merupakan seorang seniman asal Jepang bernama Tokau, yang bekerja sama dengan artis Luna Maya sendiri untuk membuat beberapa karya seni dalam jumlah yang terbatas dan kemudian menjualnya melalui NFT. Hanya terdapat 10 item saja yang dikerjakan oleh Tokao dan Luna Maya, serta didukung oleh Gushcloud International, dengan salah satu karya yang dihasilkan tersebut diberi judul Luna Maya ‘The Queen of the Moon’.
  • Ridwan Kamil, tidak hanya berhenti pada beberapa artis dan seniman terkenal saja, sosok lain seperti tokoh politik Ridwan Kamil juga tidak mau kalah dalam fenomena NFT ini. Selain dikenal sebagai salah satu pemimpin daerah di Jawa Barat, sebelumnya Ridwan Kamil memang adalah seseorang yang berprofesi sebagai arsitek. Dan karena hal itu, sudah tidak aneh lagi jika beliau pasti memiliki talenta seni atau talenta lukis yang sangat bagus. Ridwal Kamil berhasil menjual salah satu karya seninya di OpenSea yang berupa self portrait Ridwan Kamil itu sendiri dan berhasil dijual dengan harga 1ETH, atau setara dengan nilai IDR 45,9juta. Sebelum menjual karya pribadinya sendiri, diketahui pula bahwa Ridwan Kamil juga sempat membantu beberapa seniman kaligrafi jalanan untuk memasarkan karyanya melalui OpenSea, dan laku hingga menyentuh angka IDR 4,2juta.

Kesimpulan

Tadi itu, adalah beberapa tokoh atau beberapa kreator yang bisa dikatakan telah menjadi pelopor awal meningkatnya popularitas NFT di Indonesia, mulai dari kalangan artis populer, kalangan pemerintah daerah, hingga mahasiswa biasa yang telah memberikan ledakan besar pada tahun 2021.

Tidak hanya beberapa fenomena dari tokoh-tokoh tersebut, fenomena umum yang terjadi di masyarakat Indonesia itu sendiri yang tanpa benar-benar menyadari fungsi dari NFT itu sendiri juga turut menjadi cerita dari perkembangan NFT di Indonesia.

Punya karya digital juga? Ingin menjualnya melalui NFT? Juga berharap mendapatkan keuntungan yang sama seperti yang didapatkan oleh beberapa tokoh yang diceritakan sebelumnya?

Jika memang ingin mencoba teknologi NFT tersebut, pada dasarnya tidak salah koq.

Hanya saja sebelum langsung meng-upload data digitalmu ke NFT, sebaik pertimbangan terlebih dahulu baik dan buruk apa yang akan terjadi jika karya tersebut sudah di-upload di NFT, karena seperti yang telah diketahui sebelumnya, sekali data digital atau karya digital yang dibuat oleh seseorang telah disimpan dalam jaringan NFT, maka karya tersebut selamanya akan bersifat permanen.

Bahkan jika hal tersebut sampai berujung pada tindak pidana, sungguh akan menjadi sesuatu yang sangat-sangat disayangkan sekali.

Dan perlu diingat pula, jika orientasi utama meng-upload data atau seni digital tersebut adalah uang, maka ingatlah yang maha mengatur uang atau rezeki di Dunia itu adalah Allah. Jika Allah berkehendak, bahkan sebuah foto biasapun bisa memiliki nilai milyaran, atau bahkan sebaliknya untuk sebuah maha karya yang sangat luar biasa pun hasilnya akan menjadi tidak ada harganya, jika Allah berkehendak demikian.

10 komentar untuk "Tokoh Populer NFT Indonesia dan Dunia"

  1. Gw puny temen yang hoby banget nih klo udah ngomong masalah bitcoin atau NFT, katanya bisa bikin kayak, bener ga sih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. NFT atau bitcoin itu sebenarnya bukan alat investasi, karena ga ada alat regulasinya yang menyatakan klo itu bisa dipake investasi,

      Hapus
    2. Bergantung keahlian jual produknya, klo emg yang dijual itu bagus atau yang menjual terkenal, memang bisa banget tuh dipake buat cari untuk, tapi kalo kayak fenomena Gozila itu lebih ke keberuntungan ajasih kayaknya.

      Hapus
  2. Kadang suka bingun sama masyarakat Indo koq gampang banget ya kepengaruh sama trend-trend yang aneh yang suka beredar,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo di dunia ekonomi istilahnya itu Bubble Ekonomi, jadi emang pada dasarnya setiap manusia itu sukanya cari yang paling gampang aja, kayak NFT ini.

      Hapus
  3. Jauh sebelum NFT gue udah pernah lihat fenomena serupa di Indonesia, kayak batu akik, pokemon go, batu ponari, milo es kepal, tanaman janda bolong, makanya pas muncul yang baru ga tertarik sama sekali ngikutin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan lupa juga fenomena Binomo, hahaha

      Hapus
  4. Menurut sebenarnya ga ada salahnya sih nyimpan atau transaksi file di NFT, tapi harus jelas dulu komunitas mana yang diikuti, karena NFT itu pergerakkannya ga pake algoritma apapun, murni cuma mengikuti keinginan pasar aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gw sih pernah nyoba, gw upload satu gambar lewat OpenSea NFT tapi hasilnya ga ada bro, nihil,

      Hapus
  5. Kadang kalo lihat fenomena kayak gini itu memang suka iri banget sih aslinya, masa coba modal ngupload-ngupload foto sembarang gitu bisa dapaet duit banyak, sementara kita harus banting tulang siang malam cuma sekadar buat bisa bertahan idup, hehe... cuma gitu ya yang namanya kehidupan sih, alhamdullilah sampe sekarang masih bisa bersyukur dengan apa yang sudah dikasih sama Allah.

    BalasHapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things start from small things -