Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ciri Kurikulum Merdeka Belajar dan Penjelasannya

Kurikulum merdeka belajar merupakan merupakan kurikulum dengan salah satu bentuk kurikulum pembelajaran terbaru yang dikeluarkan oleh kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang memiliki ciri khas pembelajaran intrakurikuler yang beraneka ragam guna memberikan waktu yang lebih banyak bagi para peserta didik untuk melakukan pendalaman konsep dan penguatan kompetensi diri masing-masing peserta didik. Tidak hanya itu, guru pun juga memiliki keleluasaan yang sama dalam hal pemilihan berbagai perangkat atau bahan ajar dalam kegiatan pembelajarannya, sehingga proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan minat belajar para peserta didik, dimana para peserta didik menjadi lebih merdeka untuk memilih apa yang ingin dipelajari.



Kurikulum Merdeka Belajar merupakan bentuk kurikulum yang terdiri dari berbagai jenis pembelajaran intrakurikuler yang beraneka ragam jenisnya, dimana hal ini diharapkan dapat memaksimalkan potensi peserta didi terutama pada kegiatan pemahaman konsep materi pelajran dan meningkatkan kemampuan kompetensinya terhadap peserta didik lainnya.

Kurikulum merdeka belajar merupakan bentuk proyek penguatan pencapaian profil pelajar Pancasila yang dikembangkan berdasarkan tema tertentu, yang kemudian ditetapkan oleh pemerintah. Pada pelaksanaannya proyek penguatan pencapaian profil pelajar Pancasila tidaklah titujukan untuk target capaian pelajar tertentu, sehingga hasil yang didapatkan dari proses belajar tidak terikat pada konten atau materi mata pelajaran yang terdapat di dalam buku saja.

Kurikulum Merdeka Belajar merupakan bentuk kebijakan yang dilahirkan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, da Teknologi atau Kemmendikbud Ristek dalam dunia pendidikan modern saat ini di Indonesia.

Dengan adanya Kurikulum Merdeka di tiap Satuan Pendidikan, diharapkan pula tenaga pengajar dapat mengajari para peserta didiknya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik masing-masing satuan pendidikan. Tidak hanya itu, diharapkan pula dengan penerapan Kurikulum Merdeka di semua satuan pendidikan Indonesia, maka kurikulum tersebut dapat berperan dalam menyesuaikan minat dan kebutuhan masing-masing peserta didik di tiap satuan pendidikan.

Dengan materi pelajaran yang lebih sederhana, diharapakn peserta didik menjadi lebih fokus dalam mendalami setiap mata pelajaran yang diajarkan pada Kurikulum Merdeka. Untuk guru, juga diharapkan memiliki kebebasan dalam mengajar sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik masing-masing. Juga, dengan sistem pembelajaran yang lebih interaktif melalui kegiatan Project pada Kurikulum Merdeka.

Mengapa kurikulum merdeka belajar perlu diterapkan di sistem pendidikan Indonesia?

Setelah dilakukan berbagai studi dan kajian nasional dan internasional, diketahui bahwa negara Indonesia sedang mengalami krisis pembelajaran atau learning crisis yang telah terjadi dalam waktu yang cukup lama. Studi-studi tersebut memberikan informasi bahwa ada banyak sekali putra putri bangsa Indonesia yang memiliki kemampuan literasi atau kemampuan baca yang masih rendah, serta kemampuan matematika dasar yang juga masih rendah pula. Tidak hanya itu, dari hasil studi tersebut didapatkan temuan lain yang memperlihatkan bahwa di negara Indonesia terdapat kesenjangan pendidikan yang sangat curam yang mengakibatkan sebaran kemampuan para peserta didik dalam mengakses informasi dan pengetahuan yang tidak merata, dimana hal ini secara tidak langsung juga dapat berdampak pada permasalahan lainnya seperti kesenjangan sosial, dan kesenjangan ekonomi dimasa depan. Karena berbagai permasalahan tersebut, maka kementerian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi kemudian membuat suatu terobosan baru yang disebut dengan kurikulum merdeka belajar.

Baca Juga:

Karakteristik Kurikulum Merdeka Belajar

Terdapat tiga karakteristik utama dari penerapan Kurikulum Merdeka Belajar dalam dunia pendidikan, yaitu:
  • Proses pembelajaran berbasis projek, dimana pengembangan soft skills dan pengembangan karakter lebih ditekankan pada proses belajar guna mengembangkan profil pelajar Pancasila.
  • Lebih berfokus pada materi esensial, sehingga terdapat waktu lebih banyak bagi para peserta didik untuk melakukan proses pendalaman materi untuk kompetensi dasar, seperti kemampuan literasi dan kemampuan numerasi.
  • Fleksibilitas bagi para tenaga pengajar dalam melakukan proses pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik yang diajar sesuai dengan konteks dan muatan lokal masing-masing.

Penggunaan Kurikulum Merdeka Belajar

Kurikulum merdeka belajar terbuka bagi instansi pendidikan apapun dalam lingkungan belajar di dalam negeri seperti PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Kesetaraan.

Satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar, terlebih dahulu harus menentukan jenis pilihannya berdasarkan pengisian Angket Kesiapapn Implementasi Kurikulum Merdeka Berlajar yang bertujuan untuk mengukur tingkat kesiapan para tenaga pengajar, tenaga kependidikan, dan Satuan Pendidikan dalam proses pengembangan kurikulum. Setiap pilih yang diisi pada angket akan mengacu pada tingkat kesiapan satuan pendidikan masing-masing sekolah, dimana bentuk implementasi Kurikulum Merdeka belajar tersebut akan semakin efektif jika kebutuhannya juga semakin sesuai.

Cara Melakukan Pendaftaran Kurikulum Merdeka Belajar:
  1. Masuk ke alamat URL: https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id
  2. Lakukan klik daftar pada menu yang terdapat pada bagian pojok kanan atas pada url.
  3. Lakukan login secara mandiri menggunakan akun SIMPKB, akun SIMPATIKA, dan akun belajar.id.
  4. Setelah berhasil melakukan proses login, kemudian akan muncul beberapa menu.
  5. Pilih daftar.

Setelah proses daftar dipilih maka beberapa persyaratan yang harus diikuti pada proses pendaftaran kurikulum merdeka belajar adalah sebagai berikut:
  • Dapat diikuti menggunakan akun SIMPKB dan SIMPATIKA.
  • Sedang ditugaskan sebagai Kepala Satuan Pendidikan, dan bukan merupakan sekolah PSP atau SMK PSP.
  • Terlebih dahulu harus menyelesaikan langkah pertama, pada video Pembelajaran Implementasi Kurikulum Merdeka.

Kriteria Satuan Pendidikan Seperti Apa yang dapat Digunakan untuk Menerapkan Kurikulum Merdeka?

Hanya terdapat satu jenis kriteria yang harus dipenuhi untuk dapat menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar, yaitu Satuan Pendidikan tersebut memiliki kemauan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang ada disatuan pendidikannya masing-masing, dimana Kepala Sekolah atau Kepala Madrasah memiliki kemauan dan kemampuan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka akan diminta untuk mempelajari segala materi yang disiapkan oleh kemenristekdikbud tentang segala konsep Kurikulum Merdeka.

Jika proses mempelajari Kurikulum Merdeka telah selesai dilakukan, selanjutnya sekolah tersebut ingin menerapkan kurikulum tersebut di satuan pendidikannya, maka satuan pendidikan tersebut akan diminta untuk melakukan pengisian formulir pendaftaran dan pengisian beberapa pertanyaan survei.

Ingat, proses penerapan Kurikulum Merdeka adalah pendaftaran dan pendataan, bukan proses seleksi.

Kemendikbudristek memiliki sikap percaya bahwa setiap kelapa sekolah atau kepala madrasah, beserta para tenaga pendidik yang telah memahami dan mengadaptasi setiap konteks masing-masing yang telah dipelajari sebelumnya, dapat menjadi kunci keberhasilan dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Sehingga, Kurikulum Merdeka Belajar tersebut dapat diterapkan pada sebuah aspek pendidikan yang ada di tanah air, dan tidak terbatas hanya pada pemenuhan fasilitas atau sarana dan prasarana bagus seperti pada fasilitas pendidikan yang ada di daerah perkotaan.

Namun demikian, perlu disadari pula bahwa setiap satuan pendidikan yang ada di tanah air Indonesia ini juga memiliki berbagai macam perbedaan dan juga berbagai macam kesenjangan mutu dalam fasilitas pendidikannya. Oleh karena itu, Kemdikbudristek juga telah menyiapkan beberapa bentuk skema pada proses penerapan kurikulum tersebut, berdasarkan hasil survei yang telah diisi sebelumnya.

Referensi Tambahan:

Artikel ini didedikasikan kepada: Windu Diwandaru Hapsari, Winna Putri Amelia, Wisnu Adha Hidayat, Yulaekah Siti Aminah, dan Aan Syaiful Anwar.

5 komentar untuk "Ciri Kurikulum Merdeka Belajar dan Penjelasannya"

  1. Ditempat saya sudah menerapkan bentuk kurikulum Merdeka Belajar, tapi tetap saja setiap kali ada pemilihan mapel, siswa yang ga kebagian harus digiring ke guru yang kuota mengajarnya belum cukup, alasannya sederhana, biar guru tersebut tetap dapat sertifikasi, klog begitu fungsi dari penerapakan Kurikulum Merdeka belajar jadi sia-sia, karena siswanya belum memiliki kemerdekaan dalam menentukan mata pelajaran yang ingin mereka pelajari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama di tempat sekolah ku juga, padahal yang buat kebijakan sertifikasi itu yang pemerintah sendiri, tapi mereka sendiri yang mengacaukannya.

      Hapus
  2. Saya sudah mempelajari bentuk penerapan dari Kurikulum Merdeka Belajar, tapi yang saya temukan kemungkinan kurikulum ini masih seperti Kurikulum-kurikulum lama yang memiliki tujuan berbeda tapi akan tetap dijalankan dengan metode mengajar yang sama seperti dulu, karena instruksi pembelajarannya menurut saya masih terkesan samar, belum ada langkah teknis yang sifatnya benar-benar konkret yang dapat dilakukan oleh tenaga pendidik dalam melaksanakan kegiatannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ga cuma itu, pada Kurikulum Merdeka Belajara instrumen penilaian yang digunakan juga memiliki beberapa aspek penilaian yang masih kurang jelas bentuk pelaksanaannya.

      Hapus
    2. Katanya Kurikulum Merdeka Belajara itu bebas memilih materi pelajaran apapun, tapi kenyataan dilapangan para peserta didik secara tidak langsung juga masih diatur oleh sekolah untuk pemenuhan kuota mengajar guru-guru yang ada disekolah tersebut dengan alasan klasik yaitu sertifikasi.

      Hapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things start from small things -