Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cita-cita Diah Ayu Inayati

Nama saya DIAH AYU INAYATI, lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada tanggal 23 Mei 2008. Saya adalah pelajar Sekolah Menengah Atas di SMAN 8 Semarang, kelas X-3. Selain menjadi pelajar, saya juga membantu pekerjaan dirumah seperti mencuci pakaian, menyapu, mencuci piring. Saya anak ke-2 dari 2 bersaudara. Saya mempunyai kepribadian yang sangat buruk, saya susah untuk bangun pagi hari, saya susah ketika diminta sholat lima waktu, saya tipikal orang yang tidak sabar ketika menangani sesuatu, dan saya belum cukup dewasa untuk menghadapi masalah yang ada.

Cita-cita Diah Ayu Inayati
Cita-cita Diah Ayu Inayati

Sebelum membaca Cita-cita Diah Ayu Inayati, terlebih dahulu baca tentang: Cita-cita Athaya Resendriya Susanto, Cita-cita Aziz Saputra, dan Cita-cita Citra Amelia Maharani.

Ayah saya bernama Purnomo, lahir disemarang, Jawa Tengah pada tanggal 16 Juli 1970 yang bekerja sebagai kuli bangunan. Ayah saya mempunyai sifat yang penyabar dan tenang ketika menghadapi masalah, lalu ibu saya bernama Partiwi lahir di Grobogan, Jawa Tengah, pada tanggal 19 Oktober 1980  dan bekerja sebagai karyawan swasta, ibu mempunyai sifat yang tegas, penyabar, disiplin, selalu menjaga kebersihan, kuat dalam menghadapi masalah yang ada, dan pekerja keras. Saya mempunyai kakak perempuan yang bernama Alya Mutiara Pratiwi yang lahir di Grobogan, Jawa Tengah, pada tanggal 26 Juli 2002, dan dia menjadi mahasiswa di universitas Stekom yang telah menempuh pendidikan di semester 4, juga bekerja dikantor pajak Semarang. Sekarang saya tinggal di daerah Tambakaji RT 13 RW 12 Ngaliyan, Semarang. Tempat tinggal yang saya tempati selalu aktif dalam kegiatan apapun, entah dalam suka dan duka. Disini saya mempunyai banyak teman yang sebaya dengan saya, dan juga sedang bersekolah di SMA Negeri 8 Semarang. Dibelakang rumah saya terdapat anak sungai dan terdapat pohon pohon disekitaran situ, dan ada juga pabrik kardus dan kayu.

Saya memiliki moto hidup "hasil yang indah tidak terlahir dari langkah yang mudah" oleh karena itu saya sedang berproses untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan berusaha keras untuk mencapai impian yang saya inginkan, sebab ketika saya tidak berusaha keras untuk mencapai impian saya semua itu tidak mungkin saya dapatkan. Apa yang saya jalani selama ini belum dapat membuat saya puas karena saya tidak bisa menjadi siswa yang berprestasi dalam akademik maupun non akademik. Rekam jejak pendidikan saya selama 9 tahun ini, dulu saya bersekolah di Sekolah Dasar Negeri Tambakaji 02 dekat dengan rumah saya, dan dulu saya mempunyai teman dekat yaitu: mbak Ana, Anggun, Nashwa, Putri, Vika, dan Nindy, dulu kita selalu bersama kemana pun itu, mereka adalah teman-teman sekolah dasar saya sekaligus teman saya dilingkungan rumah. Setelah kita lulus pada tahun 2020, dan kita dipisahkan oleh pilihan sekolah masing masing, mbak Ana lanjut sekolah di SMP Nurul Islam Semarang, Anggun juga di SMP Nurul Islam Semarang, Nashwa memilih lanjut di pondok daerah Kudus, Putri lanjut di SMP Negeri 16 Semarang, Vika lanjut di SMP Negeri 18 Semarang, dan saya lanjut sekolah di SMP Nusa Bhakti Semarang. Dulu saya pernah study tour ke Jogja, dan saya dulu juga sering main sehabis pulang sekolah dirumah teman, atau nongkrong diwarung dekat sekolah. 

Setelah lulus sekolah dasar saya lanjut di Sekolah Menengah Pertama di daerah Saptamarga yaitu SMP Nusa Bhakti Semarang, karena saat ppdb saya tidak masuk ke dalam SMP Negeri di Semarang karena umur saya tidak cukup lalu saya lanjut di sekolah swasta, dan saat kelas 7 saya menjalani kegiatan belajar mengajar secara daring karena adanya virus corona disitu. Saya hanya mengenal saudara saya saja karena tidak pernah bertemu dengan teman yang lainnya, lalu ketika saya kelas 8 semester 1 menjalani proses kbm dibagi menjadi 2 sesi, yaitu pagi dan siang, dan disitu saya mulai mendapatkan teman, tidak terlalu banyak sih, yaitu Gilang, Caca, Ira, Dafa, Adit, Agus, dan lain-lain. Lalu ketika semester 2, kegiatan belajar mengajar sudah mulai dilaksanakan di dalam kelas tanpa sesi. Di sekolah, saya mengikuti kegiatan organisasi pramuka (dewan galang) dan disitu sudah mulai mengenal teman-teman yang satu kelas, dan sering melakukan praktik memasak juga, lalu kelas 9 disitu sudah banyak teman dan benar benar nyaman disitu, dan juga saat kelas 9 itu ada study tour yang awalnya ke Bali tapi tidak mendapatkan izin dari dinas pendidikan lalu merubah rute ke Malang. Saat study tour itu rasanya seru sekali karena teman-teman yang selalu membuat tertawa nyaman kek berasa punya keluarga lagi. 

Tujuan utama dari kegiatan study tour adalah Gunung Bromo. Saat sedang perjalanan naik ke gunung Bromo, teman saya yang bernama Fatimah itu muntah-muntah karena jalanan yang kurang bagus jadi membuat mual, dan teman-teman yang lain juga ikut muntah karna melihat Fatimah yang muntah, saat sudah sampai di gunung Bromo kami diberi waktu untuk menikmati keindahan Bromo dengan hawa yang sangat dingin dan kita foto-foto, beli es krim, liat kuda, berbincang-bincang, dan setelah itu kita ke penginapan untuk istirahat sejenak dan dipenginapan itu ada kolam renang yang sangat besar, dan tanpa berlama-lama saya, dan kawan kawan pun berenang dimalam hari dengan cuaca yang gerimis tapi seru karena bisa berkumpul sama mereka dan itu sebuah anugerah, setelah itu kita makan malam bersama dan menunaikan shalat berjamaah habis itu kita diberi waktu untuk keluar membeli jajan disekitar penginapan, satu kamar terdiri dari 5 orang. Saya satu kamar dengan Vero, Caca, Ira, Fatimah, dan saya, saat malam hari merasa lapar dan akhirnya memutuskan untuk keluar ke Alfamart samping penginapan untuk membeli pop mie, dan kita memakan itu ramai-ramai dalam kamar sambil melihat televisi, saat pagi tiba, waktunya untuk check out dari penginapan dan lanjut untuk berkunjung ke wisata lainnya, tujuan ke dua dari kegiatan study tour adalah kebun petik apel, lalu ke Coban Rondo setelah itu. Tujuan terakhir dari kegiatan study tour adalah Sentera The Lavonte dan setelah itu menuju untuk ke Semarang lagi, setelah study tour, kita difokuskan untuk ujian sekolah, dan kelas 9 sudah mulai dikasih materi untuk ujian-ujian sekolah, dan sudah mulai ujian praktik juga untuk nilai ijazah, singkat cerita waktu sudah berlalu dan kita sudah menjalani proses ujian sekolah, tinggal menunggu hasil kelulusannya saja. Selama 9 tahun ini saya tidak memiliki prestasi apapun hanya saja saya mengikuti lomba pramuka saat SD (jambore ranting), dan saat SMP saya mengikuti lomba cerdas cermat kepramukaan dan tidak mendapatkan juara karena kalah poin.

Motivasi saya melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 8 Semarang yaitu ingin menjadi siswa yang berprestasi dalam akademik maupun non akademik, dan aktif dalam kegiatan apapun untuk melanjutkan ke perguruan tinggi negeri.

Kekurangan saya yaitu:
  • Susah bangun pagi dan cara mengatasinya adalah dengan tidur lebih awal dan menyetel alarm.
  • Lupa dengan pekerjaan rumah apabila sudah main handphone dan cara mengatasinya adalah saya mengingat apabila saya tidak melakukan pekerjaan rumah ibu akan marah.
  • Memiliki rasa kecil hati dan cara mengatasinya adalah dengan bermain handphone dan tidak terlalu dimasukkan ke hati omongan mereka.
  • Mudah marah dan cara mengatasinya adalah dengan menarik nafas dalam-dalam, lalu berusaha sabar dan istighfar.
  • Kurang memahami dalam pelajaran bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris, dan cara mengatasinya adalah dengan membaca materi yang ada dibuku secara berulang hingga paham.
  • Tidak bisa berenang dan cara mengatasinya adalah dengan belajar sedikit demi sedikit.
  • Tidak bisa naik motor dan cara mengatasinya juga dengan belajar.
  • Tidak lancar dalam publik speaking cara mengatasinya dengan berlatih
  • Tidak menyenangkan dan cara mengatasinya berusaha menjadi orang yang humble.
  • Tidak berani menggoreng ayam dan cara mengatasinya memakai alat pelindung seperti (lengan panjang, menutup bagian wajah).

Sosok yang paling menginspirasi dalam hidup saya adalah ibu dan kakak, karna mereka adalah perempuan yang kuat, pekerja keras, tenang dalam menangani masalah, dewasa, bisa memberikan dukungan kepada saya agar menjadi lebih baik, dan mereka juga yang slalu memberikan arahan kepada saya ke jalan yang benar.

Pandangan diri saya 10 tahun kedepan adalah saat masih SMA saya ingin belajar dengan giat dan menjadi siswa yang berprestasi dan aktif dalam kegiatan apapun, dan setelah lulus saya mempunyai impian bisa masuk di universitas Indonesia (UI) difakultas Teknik karena saya ingin menjadi arsitektur, lalu saya ingin menikah dengan seorang pria yang memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap keluarga, pekerja keras, dan bisa membimbing anak dan istri ke jalan yang lebih baik lagi, dan ingin memiliki 2 anak, cowok dan cewek. Saya mempunyai impian untuk bisa tinggal diperumahan BSB Village dan memiliki tetangga yang memiliki rasa kekeluargaan yang besar, dan saya juga ingin membangunkan kos-kosan untuk kedua orang tua saya dimasa tuanya nanti, dan jika Allah menghendaki saya juga ingin memberangkatkan mereka untuk pergi haji.

Baca Juga:

Daftar 50 langkah urutan untuk bisa mencapai impian 10 tahun kedepan:
  1. Menentukan tujuan dan impian.
  2. Membuat daftar prioritas.
  3. Berfikir positif.
  4. Berani mencoba hal baru.
  5. Berusaha dalam mencari ilmu.
  6. Fokus dengan proses.
  7. Teguh dalam pendirian.
  8. Tidak mudah putus asa.
  9. Percaya pada diri sendiri.
  10. Jujur pada diri sendiri.
  11. Belajar dari pengalaman.
  12. Memiliki support sistem.
  13. Lupakan masalalu.
  14. Menjadi diri sendiri.
  15. Sedikit bicara banyak bertindak.
  16. Mencari sumber belajar.
  17. Tidak terlalu mudah marah.
  18. Meningkatkan iman dan taqwa kepada tuhan yang maha esa.
  19. Membatasi diri untuk tidak boros.
  20. Membentuk kebiasaan yang positif.
  21. Bersyukur dengan apa yang kita punya.
  22. Stop insecure.
  23. Mempunyai komitmen pada diri sendiri.
  24. Aktif dalam kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah.
  25. Menjadi delegasi lomba-lomba.
  26. Tidak memaksakan diri.
  27. Menyadari kekurangan pada diri sendiri.
  28. Tidak bermalas-malasan.
  29. Membuat jadwal rutinitas agar tidak lupa.
  30. Menabung untuk keperluan.
  31. Memaafkan kesalahan yang pernah terjadi pada diri kita.
  32. Meningkatkan semangat dan keterampilan diri.
  33. Berkomunikasi dengan yang lebih berpengalaman.
  34. Berikan hadiah kepada diri sendiri.
  35. Mempelajari ilmu yang berkaitan dengan cita-cita.
  36. Disiplin dan bertanggung jawab terhadap sesuatu.
  37. Gagal, coba lagi.
  38. Tidak berpuas diri.
  39. Rendah hati ketika kita sudah bisa meraih impian kita.
  40. Berusaha dan berusaha.

Referensi Tambahan:

5 komentar untuk "Cita-cita Diah Ayu Inayati"

  1. Diah Ayu Inayati apakah kamu sudah berhasil mewujudkan mimpimu?

    BalasHapus
  2. Diah Ayu Inayati, tetap semangat meraih cita-citamu.

    BalasHapus
  3. Diah Ayu Inayati, kendala apa saja yang sudah kamu temui dalam menggapai cita-citamu?

    BalasHapus
  4. Diah Ayu Inayati apakah kamu masih berpegang pada motivasi dirimu saat ini?

    BalasHapus
  5. Diah Ayu Inayati apakah kamu mengikuti strategi kesuksesan yang kamu buat pada tulisan ini?

    BalasHapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things start from small things -