Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketentuan Teknis Penelitian Tindakan Kelas

Terdapat beberapa aturan teknis dalam proses penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas seperti aturan sistem penomoran, aturan pemilihan tipe huruf, aturan penentuan ukuran margin, dan aturan penentuan ukuran spasi. Semuanya merupakan aturan yang wajib untuk diperhatikan dalam proses penulisan karya ilmiah, disamping aturan lain seperti penggunaan pemilihan kata dan ejaan yang tepat dalam aturan PUEBI pada proses penulisan laporan penelitian.


Sebelum mempelajari materi tentang Ketentuan Teknis Penelitian Tindakan Kelas, terlebih dahulu pelajari materi tentang: Kesalahan yang Menyebabkan Penelitian Tindakan Kelas Ditolak, Kesalahan Penulisan Penelitian Tindakan Kelas, dan Kriteria dan Etika Ilmiah Penulisan Penelitian Tindakan Kelas.

Sistem Penomoran

Sistem penomoran atau angka memiliki arti yang luas dalam pemaknaannya, dalam hal ini penomoran juga dalam bermakna kata atau frase yang menggambarkan kuantitas numerik dalam tingkat urutan tertentu. Sistem penomoran merujuk pada bilangan kardinal yang bertindak sebagai penentu yang digunakan untuk menentukan jumlah kata bentuk, seperti "dua" atau "tiga" dan lain sebagainya. Beberapa teori juga menyatakan bahwa sistem penomoran juga digunakan untuk menetapkan semua nilai angka, yang juga termasuk nomor urut seperti kata majuemuk "tujuh puluh lima" dan lain sebagainya.

Sistem penomoran merupakan bentuk sistem yang digunakan untuk menyatakan angka atau nilai urutan, yang berupa notasi matematika ataupun juga dapat berupa huruf yang mewakili nilai angka dari suatu nilai himpunan dalam urutan tertentu, dengan penggunaan angka atau simbol urutan yang dilakukan secara konsisten atau tetap.

Urutan simbol atau angka yang sama dalam sistem penomoran laporan penelitian dapat mewakili nilai yang berbeda dalam sistem angka yang berbeda pula. Contoh, angka "11" dapat digunakan untuk mewakili nilai angka dalam urutan ke sebelas dalam sistem angka desimal yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, atau dalam sistem penomoran pada pembuatan laporan penelitian, atau Penelitian Tindakan Kelas. 

Angka atau huruf yang diwakili oleh simbol tertentu pada huruf alfabet atau jenis huruf lainnya juga dapat memberikan suatu nilai urutan tertentu dalam urutan penulisannya, atau pada penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas.

Baca Juga:

Catatan: Perlu diingat bahwa tidak semua sistem penomoran dapat digunakan pada penulisan laporan penelitian atau Penelitian Tindakan Kelas, karena proses tersebut tidak semuanya dapat mewakili jenis-jenis atau urutan penggunaan sistem penomoran yang digunakan pada sistem laporan penelitian modern. Contoh, penggunaan angka atau huruf romawi pada sistem penomoran yang tidak memiliki nilai nol dalam urutan bilangan angka atau penomorannya.

Secara ideal, sebuah sistem penomoran akan memiliki beberapa kriteria berikut dalam pembuatan sistem penomoran pada proses pembuatan laporan penelitian, yaitu:
  • Mewakili seperangkat angka yang memiliki nilai guna seperti penomoran bilangan bulat, atau penomoran bilangan rasional pada laporan penelitian.
  • Memberikan setiap nomor yang digunakan untuk merepresentasikan nilai unik tertentu pada urutannya, atau setidaknya nilai representasi standar yang tidak sama dengan nilai urutan lainnya.
  • Mencerminkan bentuk atau struktur aljabar dan aritmatika bilangan yang memiliki pola urutan yang teratur dalam sistem penomoran.

Contoh, representasi nilai desimal yang biasa memberikan bentuk nilai penomoran yang bukan representasi dari nilai nol yang bersifat unik, sebagai bentuk urutan nilai pada digit terbatas, yang biasa dimulai dengan urutan nilai digit tertentu, tapi bukan nilai nol. Sistem penomoran tersebut dapat ditulis dengan menggunakan huruf apapun, ataupun juga menggunakan angka apapun.

Sekumpulan data atau informasi akan lebih mudah untuk dipahami isinya jika ditampilkan secara berurutan ke dalam nomor-nomor yang telah dibuat secara sistematis melalui sistem penomoran. Sebenarnya, penyampaian informasi yang disajikan secara deskripsi juga bisa digunakan untuk menyampaikan sekumpulan informasi atau data dalam suatu laporan, namun bentuk penyampaian tersebut hanya efektif jika digunakan untuk kumpulan informasi-informasi yang sifatnya sedikit atau pendek. Jika informasi atau data ilmiah yang ditampilkan sudah sangat banyak, maka sangat sulit untuk membaca dan memahami informasi yang terdapat di dalam laporan yang dibuat tersebut. Oleh karena itu, digunakan sistem penomoran dalam pembuatan laporan karya ilmiah, supaya para pembaca yang membaca karya laporan penelitian dapat membaca dan memahami isi laporan penelitian tersebut secara lebih rinci dan tidak kehilangan suatu informasi berharga apapun didalamnya.

Pemilihan Huruf, Margin, dan Spasi

Huruf merupakan bentuk komunikasi tertulis yang digunakan untuk berkomunikasi antara dua orang atau lebih individu dengan menggunakan simbol tertentu. Huruf merupakan bentuk komunikasi non fiksi yang dibuat dalam bentuk tertulis, diketik, ataupun dicetak. Huruf biasanya ditulis dengan tujuan untuk memfasilitasi proses komunikasi antara dua individu atau lebih, yang biasanya di kirim ke penerima melalui media perantara tertentu seperti email, surat, dan lain sebagainya. Dalam dunia penelitian, pemilihan huruf yang tepat juga dapat membantu dan memengaruhi proses pembuatan laporan penelitian secara efektif.

Penggunaan huruf yang tepat pada proses penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu bentuk keterampilan yang sangat penting yang harus dipelajari dan dimiliki oleh setiap peneliti sebelum peneliti tersebut memasuki bidang kerja atau bidang profesional dalam dunia penelitian, terutama dalam kegiatan penulisan laporan penelitian atau Penelitian Tindakan Kelas. Jenis huruf yang baik yang digunakan dalam penulisan laporan, dapat digunakan peneliti untuk menyampaikan maksud dari isi laporan kepada orang lain yang tidak dikenal, kepada kolega, dan atau kepada individu yang memiliki tingkat otoritas yang lebih tinggi dari diri peneliti itu sendiri secara lebih efektif.
 
Tidak hanya huruf, margin juga merupakan bagian penting yang harus menjadi perhatian lebih dari seorang peneliti dalam proses pembuatan laporan penelitiannya. Margin merupakan ruang yang terdapat diantara teks dan tepi dokumen yang diletakkan pada laporan penelitian yang sedang dibuat, atau pada Penelitian Tindakan Kelas. Secara umum, margin pada MSWord dan Google Documents juga telah diatur ke nilai ukuran tertentu yang bersifat baku dari posisi kanan, kiri, atas, dan bawah dari halaman penulisan laporan dokumen atau laporan penelitian. 

Seorang peneliti mungkin saja harus menyesuaikan format margin dari laporan penelitian yang sedang dibuatnya saat ini, sesuai dengan aturan yang telah ditentukan oleh instansi tempat peneliti tersebut akan melakukan publikasi laporan penelitian.

Peneliti juga dapat menggunakan batas halaman atau margin untuk menyesuaikan batas dokumen agar sesuai dengan ukuran latar belakang dari dokumen atau laporan penelitian, yang juga dapat diterapkan pada batas seluruh halaman, paragraf, atau bagian dari dokumen itu sendiri.

Pada pembuatan laporan Penelitian atau Penelitian Tindakan Kelas juga perlu memerhatikan faktor lain seperti spasi huruf, atau spasi karakter dalam proses penulisan laporannya. Spasi merupakan bentuk penyesuaian konsisten terhadap optik ruang antar huruf yang digunakan untuk mengubah atau mengatur nilai kerapatan visual garis atau blok antar teks dalam laporan penelitian. 

Pemilihan jenis huruf, margin, dan spasi juga turut memberikan kesan terhadap penulisan laporan ilmiah. Dengan jenis huruf yang tepat seperti 'Arial' dapat memberikan kesan serius dalam penulisan laporan ketimbang menggunakan jenis huruf lain seperti 'Comic Sans ms' yang lebih terlihat seperti tulisan pada komik. Tidak hanya itu ukuran margin dan spasi yang sesuai, atau berlebihan penggunaannya akan membuat para pembaca merasa nyaman untuk membaca karya ilmiah yang telah dibuat oleh diri peneliti tersebut.

Referensi Tambahan:

Artikel ini didedikasikan kepada: Robbi Mauizzatul Hikmah, Ruwa Nofta Sabilla, Sabrina Azmi Kamila, Saddam Bagas Valentino, dan Salsabila Oktaviana Putri.

5 komentar untuk "Ketentuan Teknis Penelitian Tindakan Kelas"

  1. PUEBI merupakan singkatan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang diterbitkan berdasarkan Permendikbud no 50 tahun 2015 yang merupakan pengganti dari EYD atau Ejaan yang Disempurnakan yang berasal dari Permendikbud no 46 tahun 2009.

    BalasHapus
  2. Apa manfaat mempelajari PUEBI?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dengan mempelajari PUEBI artinya turut menghargai dan menghormati Bahasa Indonesia, serta turut berperan dalam persatuan dan kesatuan bangsa. PUEBI juga menjadikan Bahasa Indonesia sebaga salah satu tertib ilmu yang harus digunakan oleh rakyat Indonesia dalam pedoman berbahasa.

      Hapus
  3. Apa yang melatarbelakangi perubahaan EYD menjadi PUEBI?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut Drs Mustakim, M.Hum. Perubahan dari EYD ke PUEBI dilakukan karena banyak sekali kritikan dari masyarakat Indonesia terkait penggunaan EYD. (Okezone.com)

      Hapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things start from small things -