Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penelitian Berdasarkan Tingkat Eksplanasinya

Kegiatan penelitian merupakan upaya yang paling komprehensif untuk melatih mahasiswa berpikir kritis dan bertindak sistematis. Penelitian didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyelidikan dan pencarian fakta-fakta dari sebuah realita yang bertujuan untuk mengeksplorasi, mengembangkan, dan menguji serta membandingkan sebuah teori atau pengetahuan sehingga dapat menentukan konsep yang paling tepat sebagai solusi pemecahan masalah yang ada.

Sebelum mempelajari materi tentang Penelitian Berdasarkan Tingkat Eksplanasinya, terlebih dahulu pelajari materi tentang: Penelitian Berdasarkan Dimensi Hasilnya, Penelitian Berdasarkan Pendekatannya, dan Penelitian Berdasarkan Tujuannya.

Penelitian pada dasarnya adalah salah satu tugas dan tanggungjawab mahasiswa untuk memperbaiki dan mengembangkan berbagai sistem di Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Tri Dharma Perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Dalam dunia pendidikan, seiring dengan perkembangan jaman yang semakin maju diera globalisasi dan modernisasi teknologi (IPTEK) maka timbulah gejala-gejala dan permasalahan baru dalam proses penyesuaian perubahan yang membutuhkan sebuah kegiatan penelitian baru yaitu penelitian pendidikan.

Menurut Ali (1985), penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memahami permasalahan yang dihadapi dalam bidang pendidikan, baik pendidikan formal, maupun pendidikan informal serta masalah yang bertautan dengan mencari bukti yang muncul dan dilakukan dengan menempuh langkah-langkah tertentu yang bersifat ilmiah, sistematis, dan logis sehingga ditemukan jawaban atau pemecahan terhadap masalah tersebut.

Penelitian pendidikan dilakukan sebagai upaya peningkatan mutu dan kualitas pendidikan nasional. Melalui penelitian pendidikan dapat diidentifikasi kekurangan dan kesalahan-kesalahan dari sistem, metode, model, prosedur, dan sarana pendidikan bahkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan yang dapat menghambat tercapainya tujuan pendidikan secara efektif.

Mengingat pentingnya pengetahuan tentang penelitian pendidikan, oleh karena itu penulis berkeinginan untuk membahas bagaimana cara mengaplikasikan penelitian pendidikan melalui jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi yang terdiri dari penelitian deskriptif, penelitian komparatif, dan penelitian asosiatif.

Jenis Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi

Penelitian eksplanasi adalah jenis penelitian mengenai kajian sebab dan akibat dari dua fenomena atau lebih. Kegunaan dari penelitian eksplanasi adalah untuk penentuan apakah hubungan sebab akibat adalah benar atau tidak, dan untuk dapat melakukan pembuktian nilai kebenaran tersebut dimana hal ini tidak terbatas pada hanya satu masalah eksplanasi yang saling bersilangan. Tujuan dari penelitian eksplanasi bisa juga untuk menjelaskan. Contoh, studi kasus dengan tema mengapa sebuah kota dengan tipe atau kategori tertentu memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tipe kota yang lainnya. Dalam penelitian deskriptif hanya menerangkan tingkat atau derajat kesejahteraan kota tipe yang diamati dari sebuah penelitian terhadap kota yang lain, namun tidak dijelaskan mengapa terdapat korelasi sebab akibat dari hal tersebut dapat terjadi.

Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel  (independen) atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau penghubung dengan variabel yang lain. Suatu penelitian yang berusaha menjawab pertanyaan seperti penelitian dengan tema bagaimana profil presiden di Indonesia, seberapa besar keuntungan BUMN dan BUMD tahun ini.

Catatan: *Yang dicetak miring adalah variabel yang diteliti, dan bersifat mandiri.

Penelitian deskriptif memiliki beberapa ciri sebagaimana disampaikan oleh Ronny Kountur:
  • Hal yang berhubungan dengan kondisi saat itu.
  • Menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel namun diuraikan satu persatu.
  • Tidak dilakukan manipulasi terhadap variabel yang diteliti serta tidak pula diberikan perlakuan.

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah penggambaran kondisi yang terjadi dari sebuah kelompok secara akurat, kondisi mekanisme proses dan korelasinya, penafsiran lain dari hasil sebuah penelitian dalam bentuk verbal atau numerikal, penyajian data utama atau mendasar mengenai sebuah hubungan peristiwa, penciptaan kategorisasi tertentu, subjek klasifikasi dalam penelitian, tahapan dan proses dalam sebuah perangkat sistem atau mekanisme, dan penyimpanan informasi yang sifatnya kontradiktif terkait subjek pada proses penelitian.

Umumnya pada proses penelitian deskriptif dilakukan dengan tujuan yaitu penggambaran sistematis atas fakta dan ciri khas dari objek yang akan dilakukan penelitian secara tepat. Dalam perkembangannya sekarang, metode penelitian deskriptif banyak digunakan untuk proses pengamatan empiris dan juga untuk mendapatkan variasi dari permasalahan deskriptif yang berkorelasi dengan bidang pendidikan ataupun perilaku manusia. Penelitian deskriptif yang baik adalah proses penelitian yang dilakukan secara sadar sama seperti proses penelitian kuantitatif lainnya.

Baca Juga:

Selain itu, tindakan pada setiap komponen penelitian pada kegiatan penelitian deskriptif adalah suatu hal yang penting karena ini dapat memberikan penggambaran mengenai subjek dan objek yang akan diteliti yang hasilnya akan semakin mendekati kebenaran. Contohnya, penguraian tujuan secara jelas, signifikansi dari permasalahan yang diteliti, variabel yang diteliti adalah sesuatu yang dapat diukur secara jelas, proses sampling yang dilakukan dengan hati-hati, dan hubungan atau proses komparasi yang dilakukan secara tepat sangat perlu untuk dilakukan guna mendapatkan hasil dari penggambaran subjek dan objek yang lengkap dan benar. Dalam proses penelitian deskriptif, tidak dilakukan manipulasi variabel dan juga tidak dilakukan tahapan penetapan peristiwa yang akan terjadi, dan juga biayanya, terkait kejadian yang sedang terjadi saat ini.

Dengan melakukan penelitian deskriptif, sangat dimungkinkan untuk dapat menjawab pertanyaan terkait dengan korelasi variabel atau asosiasinya, dan juga penentuan variabel komparasinya. Keunikan yang dimiliki dari penelitian deskriptif adalah proses penelitian menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali dalam prosesnya responden yang didapat lebih sedikit dari yang ditargetkan, yang berakibat pada proses tahapan pembuatan kesimpulan. Juga, pada penelitian deskriptif, terkadang pada prosenya sumber data yang didapat tidaklah mencukupi atau memadai, dan untuk mengantisipasi hal tersebut maka dalam prosesnya dibutuhkan tenaga observer yang sudah berpengalaman dan juga perlu dipersiapkan daftar ceklist terlebih dahulu terhadap objek apa yang perlu diamati, sehingga data yang dikumpulkan dapat diperoleh secara objektif dan reliabel. Pada penelitian deskriptif, masalah adalah hal yang perlu dilakukan proses identifikasi serta perumusan secara jelas, agar para peneliti tidak mengalami kesulitan dalam penjaringan data yang akan dikumpulkan dan diamati.

Tahap Pelaksanaan Penelitian Deskriptif

Beberapa tahapan penting dalam penelitian deskriptif yakni sebagai berikut:
  • Identifikasi permasalahan yang sifatnya signifikan untuk dilakukan penelitian guna mendapatkan solusi melalui penelitian,
  • Pembatasan masalah yang jelas dalam proses penelitian,
  • Penentuan manfaat dari penelitian,
  • Proses studi pustaka yang memiliki kaitan terhadap masalah yang diteliti,
  • Penentuan kerangka berpikir,
  • Pertanyaan dari penelitian atau hipotesis penelitian deskriptif,
  • Penentuan desain metode penelitian yang akan digunakan dalam penentuan sampel, teknik pengambilan sampel, penentuan instrument, proses pengumpulan data, dan tahap analisis data,
  • Serta tahap yang terakhir adalah pengorganisasian, dan analisis data dengan menggunakan teori statistik yang sesuai dan membuat laporan akhir dari hasil penelitian.

Macam Penelitian Deskriptif

Banyak dari jenis penelitian yang dikategorikan kedalam penelitian deskriptif. Setiap pakar juga sering memberikan atau menghasilkan informasi melalui jenis penelitian ini, yang kadang hasilnya cenderung bervariasi. Kecenderungan perbedaan ini dipengaruhi oleh sudut pandang atau pengalaman dari para pakar yang melakukan penelitian tersebut, dimana hal ini dilihat dari sudut pandang proses pengumpulan data. Penelitian deskriptif dapat dibedakan menjadi beberapa jenis penelitian berdasarkan proses pengumpulan datanya yaitu penelitian self-report, penelitian perkembangan, penelitian lanjutan, penelitian follow-up, dan penelitian sosiometrik.

Pada penelitian self-report, peneliti juga bertindak sebagai orang yang mengumpulkan informasi secara langsung. Pada penerapannya, metode observasi secara langsung adalah metode yang dianjurkan dalam proses penelitian. Dimana subjek atau objek penelitian dikunjungi langsung oleh peneliti dan diamati kegiatannya dalam situasi atau kondisi yang alami. Tujuan utama dari proses penelitain ini adalah mendapatkan informasi langsung sesuai dengan kondisi lingkungan saat ini. Dalam proses penelitian, peneliti juga dianjurkan menggunakan alat bantu  pengumpulan data seperti catatan, alat dokumentasi, dan perekam suara. Alat-alat tersebut kemudian dipergunakan untuk memaksimalkan kerja dalam proses pengumpulan data pada saat penelitian dilapangan. Hal yang perlu mendapat perhatian oleh para peneliti adalah pada proses wawancara, dimana peneliti harus bisa semaksimal mungkin mengumpulkan data yang diperlukan dalam proses penelitian untuk mendapatkan hasil sebaik mungkin dari penelitian atau kesimpulan akhir yang memuaskan untuk dijadikan solusi atas permasalahan yang diteliti.

Contoh studi kasus dari penelitian deskriptif self-report adalah mengenai penelitian dengan judul Studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah. Dimana tujuan dari penelitian ini adalah : 
  1. identifikasi variabel dari pembangunan UKM dan sistem kelembagaannya. 
  2. Perolehan informasi terkait faktor lembaga pengembang dari sektor koperasi UKM. 
  3. Peningkatan kerjasama bisnis dengan instansi pemerintah untuk kebutuhan yang komprehensif dengan sistem pembayaran yang relevan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan para pelaku usaha. 
  4. Perumusan kebijakan, tahap implementasi, dan pengawasan UKM yang dilakukan secara relevan oleh pemerintah baik dalam hal monitoring ataupun regulasi arus pembiayaan.

Setelah dilakukan pengematan dilapangan, kemudian diambil contoh dari model best practice dinegara Filipina yang diharapkan bisa diterapkan sesuai dengan kondisi perdagangan UKM dimasyarakat Indonesia. Dimana langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian secara langsung dengan metode penelitian self-report. Dalam proses penelitian, lokasi penelitian yang diamati yang dijadikan objek studi adalah departemen perdagangan, kawasan industri, dan beberapa lembaga lain di Filipina terkait dengan sektor UKM negara tersebut.

Subjek dari penelitian ini adalah para narasumber yang mempunyai informasi terkait dengan penelitian, dan beberapa pihak yang memiliki otoritas, terverifikasi, dan kooperatif dalam memberikan informasi tersebut. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, didapat dua sumber informasi yaitu lembaga pengelola dari sistem pembiayaan UKM, dan lembaga UKM yang berada dikawasan negara itu sendiri baik secara individu maupun kelompok.

Penelitian Komparatif

Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Nilai variabelnya adalah sama terhadap nilai penelitian yang digunakan pada variabel mandiri namun untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu penelitian berbeda. Tujuannya tidak lain adalah untuk menentukan mana yang lebih baik dari variabel yang dibandingkan tersebut.

Contoh dari penelitian komparatif adalah penelitian dalam hal mengetahui perbandingan, apakah berbedaan keuntungan antara BUMN dengan perusahaan swasta atau contoh lain seperti perbandingan kemampuan membaca peserta didik laki-laki terhadap peserta didik perempuan ditingkat sekolah dasar.

Penelitian Asosiatif atau Penelitian Hubungan

Penelitian asosiatif atau penelitian hubungan adalah suatu pendekatan studi mengenai hubungan dari dua variabel atau lebih. Dimana dari hasil studi tersebut diharapkan dapat dibangun sebuah landasan pemahaman yang dapat memberikan penjelasan, peramalan, dan pengendalian atau kontrol terhadap suatu fenomena. Pada penelitian asosiatif terdapat dua variabel minimal yang akan diteliti keterhubungannya.

Bentuk keterhubungan antar variabel ada tiga, yaitu: simetris, kausal, dan interaktif atau resoprocal. Hal ini diperlihatkan pada gambar 1 dibawah ini:

3 Jenis Utama Kegiatan Penelitian Berdasarkan Tingkat Eksplanasinya, Penelitian Komparatif Salah Satunya
Gambar 1 Hubungan simetris, kausal, dan interaktif atau resoprocal

Hubungan simetris, adalah bentuk hubungan yang terjadi karena kemunculan kejadian yang terjadi secara bersamaan, contoh rumah yang kedatangan tamu pada saat didalam rumah tersebut dimasuki kupu-kupu. Dimana mitos masyarakat menyatakan kalau ada kupu-kupu yang masuk rumah berarti akan ada tamu yang datang, padahal yang menyebabkan datangnya tamu bukanlah kupu-kupu yang ada didalam rumah tersebut.

Hubungan kausal, merpakan hubungan antara sebab dan akibat, jika kondisi X maka kondisi Y. Contoh, bila kualitas pelayanan publik oleh pemerintah kepada masyarakat baik, maka tidak akan terjadi demonstrasi. Jadi yang menyebabkan masyarakat tidak melakukan demonstrasi adalah karena pelayanan kepada masyarakat baik.

Hubungan interaktif atau resiprocal, adalah bentuk hubungan yang saling memengaruhi satu sama lain. Seperti membuat iklan untuk membuat konsumen membeli barang, jika barang yang dibeli konsumen meningkat, maka biaya iklanpun juga akan naik.

Kesimpulan

Penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis dan terkontrol dalam menemukan fakta-fakta atau gejala yang ada untuk tujuan tertentu seperti menguji hipotesis atau teori, mencari korelasi, melakukan komparasi, mencari hubungan sebab akibat, dan lain sebagainya. Penelitian memiliki beberapa macam jenis atau tipe penelitian. Jenis penelitian yang sering digunakan dalam bidang pendidikan adalah penelitian deskriptif, penelitian eksperimen, dan penelitian eksplanatori.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu fenomena atau kejadian yang berlaku saat ini atau mencarikan solusi untuk memecahkan masalah yang ada. Jenis penelitian deskriptif adalah survei, studi kasus, penelitian korelasi, penelitian komparasi, penelitian perkembangan, penelitian prediksi, dan penelitian sosiometri.

Secara umum langkah-langkah penelitian dalam semua tipe penelitian adalah sama, yaitu mulai dari perencanaan dan persiapan, pelaksanaan dan pengolahan data, sampai pelaporan hasil penelitian.

18 komentar untuk "Penelitian Berdasarkan Tingkat Eksplanasinya"

  1. Balasan
    1. Ali, D. M. 1995. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

      Hapus
    2. Arikunto, P. D. 2013. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

      Hapus
    3. Silalahi, U. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

      Hapus
    4. Mardalis, D. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

      Hapus
    5. Darmadi, H. 2014. Dimensi-dimensi Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: Alfabeta.

      Hapus
    6. Kerlinger, Fred N. 1973. Foundation of Behavioral Research. New York: Holt Rinehart and Winston.

      Hapus
    7. Bandingkan Yelon, Stephen L. et al. 1977. A Teacherd World Psychology in Classroom. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha, hlm. 294.

      Hapus
    8. Price, James L. 1972. Handbook of Organizational Measurement. Toronto: D.C. Heath and Company, hlm. 138.

      Hapus
  2. materi untuk penelitian komparatif terlalu sedikit,

    BalasHapus
  3. klo bisa untuk materi penelitian komparatif nya ditambahi lagi,

    BalasHapus
  4. Berikan dua contoh dari metode penelitian komparatif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Separate group (antara dua subjek). Sambil sebuah sampel dan tentukan secara acak pada setiap subjek salah satu dari dua kondisi (eksperimen vs kontrol) dan perlakukan dua kelompok tersebut secara berbeda (dilakukan manipulasi variabel independen) dan amati hasil keluarannya (variabel dependen) apakah kedua kondisi yang diamati tersebut sama atau berbeda. Contoh ini merupakan contoh kontrol acak yang banyak digunakan pada penelitian farmasi.

      Repeated measure (dengan subjek). Ambilah seluruh sampel dan ukur setiap subjek dalam sampel tersebut sebelum diberlakukan pada penelitian dan setelah diberlakukan padan penelitian (bandingan dua hasil pengukuran dari variabel dependen untuk mengukur hasil perubahan). Satu keuntungan dari metode ini adalah kita dapat mendapatkan data yang signifikan dengan ukuran contoh yang kecil. Namun, kekurangan terbesar dari metode ini adalah efek berantai yang dapat menyebabkan proses menjadi lama dan membosankan.

      Hapus
  5. Apa yang dimaksud dengan metode perancangan penelitian deskriptif? dan bedanya apa dengan penelitian inferensial?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Desain suatu penelitian dapat bersifat inferensial ataupun deskriptif. Biasanya, ketika ingin mengetahui letak atau posisi tanah, dapat dilakukan dengan cara penelitian deskriptif, sehingga dapat diketahui apa yang terjadi. Konsepnya adalah bagaimana kita terbiasa dengan apa yang sedang terjadi disekeliling kita, meskipun kita tidak mengetahui kenapa hal tersebut terjadi, atau seberapa sering peristiwa tersebut terjadi.

      Namun jika anda melakukan kegiatan seperti menghitung jumlah pria dan wanita yang meninggalkan perpustakaan pada saat jam tutup. Kegiatan tersebut bukanlah kegiatan penelitian secara inferensial, tetapi kegiatan penelitian deskriptif tentang siapa yang tersisa diperpustakaan pada waktu tutup.

      Hapus
  6. Apakah Deskriptif komparatif ada hipotesisnya Dalam proposal? Dan Menggunakan metode Deskriptif komparatif Di buat tabel variabelnya juga? Mohonn di jawab😢🙏 Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. ada hipotesis iya, karena hipotesis merupakan langkah awal seorang peneliti memulai kegiatan penelitian, guna mengetahui apakah suatu apakah jawaban atau praduga sementara dari suatu kegiatan penelitian bisa dibuktikan nilai kebenarannya atau tidak.

      2. apakah dibuat tabel variabel (pengamatan) nya, iya. Variabel pengamatan merupakan bagian awal atau bagian pendahuluan dari proses penyusunan penelitian. Dengan adanya tabel variabel, peneliti bisa lebih spesifik dalam mengamati komponen-komponen apa saja yang harus diteliti dalam suatu kegiatan, namun variabel tersebut tidak langsung bersifat baku, dalam pelaksanaannya bisa saja terjadi beberapa evaluasi atau penyesuaian terhadap variabel yang digunakan dalam kegiatan penelitian.

      Hapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things start from small things -